My Charming Lady Boss - Bab 289 Ketika Fajar

Sandy ragu sejenak, tapi tetap berkata jujur, “Kakak Desi, aku hanya menjalankan perintah, masalah ini sepertinya kamu harus mendiskusikannya dengan Kak Noel, karena ini adalah perintahnya.”

Membahas Noel, hati Desi kesal, di Kota S ini, hanya Noel yang terus bercekcok dengannya.Beberapa tahun yang lalu, Noel hanyalah seorang tokoh kecil, ia pernah menjadi penjaga untuk Desi, hanya karena kesetiaan Noel, Desi memberikan beberapa kelab malam di bagian barat untuk diurusnya, alhasil si brengsek ini membuka jalannya sendiri, pernah menjual beberapa obat-obatan di kelab, membuat beberapa kelab yang diurusnya disegel oleh polisi.

Karena masalah ini, Desi hanya memarahinya sebentar, alhasil karena masalah menjual obat, Noel masih menjerumuskan Desi ke dalam penjara, untungnya Desi hanya dipenjara selama satu tahun lalu keluar, tapi ketika keluar, baru menyadari Noel sudah membangun jalannya sendiri di daerah barat, menjadi bos, masih menggunakan waktu selama Desi satu tahun dipenjara, mencuri beberapa bisnis Desi.

Sejak saat itu, Desi dan Noel berubah menjadi musuh, Noel berubah menjadi mafia daerah barat, beberapa tahun terakhir, bisnisnya semakin lama semakin besar, sepertinya setara dengan Desi, juga menjadi kegelapan besar bagi Kota S.

Sebenarnya, bisnis Desi selama beberapa tahun ini, ia juga memiliki batasannya, membuka kelab malam, meeting malam, juga restoran, semua bisnisnya adalah halal, dari awal tidak menyentuh obat-obatan, tapi si brengsek Noel ini, ia bisa melakukan bisnis apapun, membuat polisi tanpa waktu datang mengecek kehidupan malam Kota S, membuat kelab malam sepi, bisnis pun tidak lancar.

Manalagi, semakin lama Noel semakin tidak menghargai Desi, apa yang sedang dipikirkannya, Desi tahu dengan jelas.

Hari ini masalah menghilangnya Yinna tidak disangka ternyata memiliki hubungan dengan Noel, Desi bisa menggunakan kesempatan ini untuk berdiskusi baik-baik dengannya, jika diskusi tidak memuaskan, ia bisa meminjam koneksi Nora, membuat Noel kesulitan di Kota S, lagipula masalah ini muncul karena Yinna, sekarang Yinna adalah orang dari tim Nora, dengan ini, Nora pasti maju menolongnya.

“Baiklah, pulanglah dan beritahu dia, jika saja sehelai rambut Yinna saja hilang, aku pasti tidak akan melepaskannya, dan hari-hari adik perempuannya tidak akan tenang.” Desi memperingati Sandy.

“Baiklah.” Sandy menjawab dan membawa pergi teman-temannya.

Desi langsung menghentikannya: “Kamu boleh pergi, mereka harus tetap di sini.”

“Ini ……” Sandy sedikit ragu.

Desi melihat Sandy yang diam di tempat, sengaja bertanya: “Ada masalah?”

“Kak Desi, apakah ini baik?” Sandy mencoba untuk bertanya.

Desi tertawa: “KUrasa tidak apa-apa, sekarang kuberi kau waktu lima detik, jika kamu tidak menghilang dari pandanganku, kamu pun akan kutahan.”

Mana mungkin Sandy masih berani tinggal, ia menoleh dan memandang sebentar teman-temannya, menguatkan diri untuk pergi.

Ketika Sandy meninggalkan warung internet, belasan pria berteriak: “Kakak Sandy, tolong kami!”

Tapi, baru saja Sandy meninggalkan warung internet, Desi memerintahkan orang-orang di belakangnya: “Mengapa kalian masih berdiri di sini? Bantu aku menjamu teman-teman dari bagian barat, harus menjamu dengan baik, jika tidak, aku akan mentraktir kalian minum teh.”

Selanjutnya, sekelompok orang berkerumun, memukuli belasan pria itu dengan hebat.

Saat itu Desi membawa Nora dan Andri meninggalkan warung internet, berdiri di depan pintu dan menyalakan rokok, menghisapnya sekali sambil berbicara dengan Nora: “Kak Nora, Noel adalah seekor anjing gila, dulu aku buta, membiarkannya tinggal di sisiku, jika tahu akan begini, seharusnya aku membuangnya ke laut menjadi santapan hiu.”

Tidak perlu bertanya, Nora juga tahu akar dan akibat masalah ini, karena ketika Desi dipenjara sebelumnya, Nora lah yang muncul membantunya, tadinya penjara tiga tahun, Nora lah yang mencari pengacara handal, sehingga Desi hanya dipenjara selama satu tahun.

Ia memiliki sebuah pemikiran dan mengangguk, berkata: “Desi, jangan mengungkit masa lalu, Noel ini, aku masih ingin mengobrol dengannya.”

Desi tahu koneksi Nora di Nanjing, ia mendapatkan apa yang ia inginkan, jika ia maju untuk membantu, hari baik Noel akan berakhir.

Ketika Desi bersiap meneruskan berbicara, malahan ponselnya berdering.

Ia mengeluarkan ponselnya, tampak tulisan anjing gila di layar ponselnya, ia segera mengangkat telepon.

“Halo!”

Setelah menerima telepon, Noel berkata dengan sungkan: “Kak Desi, apa kabar akhir-akhir ini?”

Melalui telepon Desi menjawab dengan tidak sungkan: “Ada dirimu, mungkinkah aku baik-baik saja?”

Mendengar kata-kata ini, Noel sama sekali tidak marah, malahan tertawa, berbicara: “Kak Desi, akhir-akhir ini aku lebih sibuk, tidak ada waktu menengokmu, hari ini mendengar Sandy berbicara, kamu mencariku? Tidak tahu ada masalah apa yang bisa kubantu, katakanlah, jangan sungkan padaku, awalnya jika bukan karena Kak Desi, tidak akan ada Noel yang hari ini.”

Kata-kata ini, Desi sudah cukup mendengarnya, ia malas membicarakan omong kosong ini, langsung menjurus pada topik dan berkata: “Yinna adalah temanku, Noel, kuharap satu jam setelah ini, kamu bisa mengantarkannya dengan aman ke sisiku.”

Mengungkit nama Yinna, melalui ponsel Noel berkata dengan sungkan: “Kak Desi! Sungguh maaf! Nona Yinna adalah teman Anda, jika tahu lebih awal, seharusnya aku mencarimu untuk membantu, membuatku menghabiskan upaya besar, baru bisa mengundang Nona Yinna, tapi Kak Desi jangan khawatir, aku mengundang Nona Yinna ke bagian barat, kami membicarakan bisnis, tunggu hingga selesai berdiskusi, aku otomatis akan mengantarnya ke sisimu.”

“Maksudmu, tidak mau melepaskannya?” Desi berbicara tanpa malu-malu.

Lagi-lagi Noel berbicara dengan sungkan melalui teleponnya: “Kak Desi, kurasa kamu salah sangka, aku dan Nona Yinna benar-benar mendiskusikan bisnis, menurutmu dia begitu populer, pertama kali datang ke tempat seperti Nanjing, sudah seharusnya aku menghormatinya, menyapanya dengan baik, sama sekali tidak seperti yang kamu pikirkan, tunggu hingga diskusi berakhir, aku akan mengantarkannya sendiri ke daerah timur.”

Desi malas mendengar alasan-alasan ini, ia memperingati sekali lagi: “Noel, kukatakan sekal lagi, kuberi kamu waktu satu jam, kalau aku tidak menemukan Nona Yinna di Romance Bar, kamu tahu apa yang akan aku lakukan.”

Selesai berbicara, tidak menunggu Noel lanjut berbicara, Desi langsung menutup telepon.

Baru saja ia menutup telepon, Nora langsung bertanya: “Desi, apa katanya?”

Desi menjelaskan: “Noel si brengsek, dia bilang dia membicarakan bisnis dengan Nona Yinna.”

“Membicarakan bisnis?” Nora tidak tahu Noel memiliki bisnis untuk dibicarakan dengan Yinna.”

Desi berpikir lalu menelaah: “Jika aku tidak salah menebak, Noel brengsek ini, ingin meminta Nona Yinna bernyanyi untuknya di kelab malam, menurutmu, Yinna sepopuler ini, jika saja ia muncul di kelab malam, bisnis kelab malam akan meningkat seperti apa?”

Mendengar penjelasan Desi, Nora merasa benar juga, sekarang Yinna memang seperti pencetak uang, banyak usaha yang menginginkannya, begitu ia tampil, ketenarannya membludak.

Di samping, Andri mendengarkan dengan tenang, benar-benar sesuai dengan sebuah kalimat, semakin tenar semakin banyak masalah.

Ia terdiam sebentar, memikirkan dirinya yang menyelamatkan Futari, jika membiarkan Desi turut serta, akan berubah menjadi perang, jika tiba saatnya masa kota Nanjing akan terguncang kembali, ia tidak ingin karena masalah Futari masalah ini menjadi kacau, nanti masalah ini akan sampai ke telinga Komandan Lu, hanya akan membawa masalah bagi dirinya sendiri.

Berpikir sampai di sini, Andri langsung bertanya pada Desi, “Nona Desi, apakah bagian barat jauh dari sini?”

Desi tidak tahu maksud dari Andri menanyakan ini, ia terdiam, baru menjelaskan: “Jika naik mobil, kira-kira setengah jam.”

“Kamu ada foto Noel?” Andri melanjutkan bertanya.

Mendengar ini, baru Desi paham, ia bergegas membujuk: “Andri, kamu jangan bertindak egois, Noel orang ini adalah anjing gila, jika kamu membuatnya marah, ia bisa melakukan apapun, manalagi Nona Yinna masih di tangannya, sekarang satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah bernegosiasi dengannya.”

“Bisakah?” Andri bertanya dengan khawatir, ia tidak ingin menghabiskan waktu, karena semakin diulur semakin tidak menguntungkan bagi Futari, ditambah media yang pintar dalam membaui keadaan, jika mereka mengendus sesuatu, maka masalah ini akan terungkap.

Desi mengangguk, mengangkat lengannya dan melihat jam, berkata: “Kita pergi ke Romance Bar terlebih dahulu, satu jam, aku yakin Noel brengsek ini akan datang.”

“Baiklah.” Andri mengiyakan, bagaimana pun juga ini adalah Nanjing, ia tidak memahami Noel, seperti yang dikatakan Desi, jika saja masalah ini berantakan, tidak baik bagi Futari.

Selanjutnya, Desi pun mengemudi membawa Nora dan Andri menuju Romance Bar, saat itu hampir jam 3 subuh, sepi di sepanjang jalan, bahkan tidak banyak pelanggan datang ke Romance Bar, hanya ada beberapa pemabuk menyebalkan.

Desi menghentikan mobilnya di sekitaran bar, setelah turun, langsung memasuki bar, dan menawari Nora serta Andri minuman.

Andri meminta satu gelas besar bir, Nora sama dengan Desi meminum koktail, ketiganya minum selama setengah jam, ponsel Desi berdering, ia mengangkat telepon, datang dari adiknya.

“Kak Desi, aku melihat Noel mengemudi meninggalkan bagian barat.”

“Baiklah, aku tahu.” Selesai mendengarkan, Desi menutup telepon.

Pria yang menelepon ini, adalah mata-mata di antara Desi dan Noel, begitu ada pergerakan yang tidak wajar, Desi pun bisa melakukan persiapan terlebih dahulu, begitu perencanaan matang, langsung memutuskan koneksi Noel di kota Nanjing ini.

Baru saja Desi meletakkan ponselnya di atas bar, langsung berbicara pada Nora: “Noel anjing gila ini sudah datang.”

Nora melihat jam, hampir pukul 4 pagi.

Ketika pukul tiga lewat empat puluh, datang berlari seorang pria dari luar bar, berjalan ke hadapan Desi, melaporkan dengan sopan: “Kak Desi, Noel anjing gila sudah datang.”

Selesai berbicara, Desi mengangguk, dan memerintahkan pria itu: “Tanpa perintah dariku, jangan biarkan mereka bertindak, tengah malam, jika mengejutkan mereka yang berseragam, hari kita akan hancur.”

“Baiklah, Kak Desi.” Pria itu menjawab, lalu meninggalkan bar.

Baru saja pria itu pergi, pintu Romance Bar pun dibuka oleh seseorang, ketiganya tidak menoleh, terus meminum bir mereka, mereka juga tahu orang yang membuka pintu bar pastilah orang yang mereka tunggu, Noel.

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu