My Charming Lady Boss - Bab 178 Suatu Jebakan (1)

Pencopet itu setelah mendengar teriakan Sisca Mi, malah berlari semakin kencang.

Sisca Mi yang mengenakan gaun pengantin juga tidak menyerah begitu saja dan berlari sekuat tenaga sambil mengangkat gaun bagian bawahnya. Sekarang dia tidak peduli lagi apakah dirinya masih mengenakan gaun pengantin atau tidak, yang harus dia lakukan sekarang hanya satu, yaitu menangkap pencopet yang sedang kabur itu.

Andri Chen terdiam baru kemudian menyadari apa yang sedang terjadi. Sisca Mi sekarang sudah berlari 10 meter lebih dari sana. Dia melihat Sisca Mi yang sudah jauh, lalu berkata dengan pasrah, "Calon istriku ini, benar-benar menikah pun tidak bisa tenang. Kedepannya siapa pun yang menjadi suamimu, benar-benar sangatlah sial."

Supir yang sedang merokok di samping pintu pengemudi sedikit bingung, tidak tahu maksud perkataan Andri Chen ini.

Saat ini, Andri Chen melihat ke arah kursi pengemudi. Dengan sedikit tenaga, dia melompat duduk ke atas kursi pengemudi dan berkata kepada supir yang sedang berdiri di samping pintu, "Pak, pinjam mobilmu sebentar ya."

Pak supir belum sadar akan apa yang terjadi, dan hanya bisa berteriak, "Hei!"

Andri Chen mengendarai mobil bridal studio ini dengan sangat cepat. Di tengah jalan bertemu dengan banyak orang, dia hanya bisa terus menekan klakson tanpa henti, membuat orang-orang di jalan segera menghindar.

Di belokan depan, Andri Chen tiba-tiba membelok ke arah kanan hingga terdengar bunyi "ciiit" dan mobil langsung terbang, dia dengan cepat menekan pedal rem, kebetulan menutupi jalan dari pencopet.

Melihat ini, pencopet segera berhenti, menoleh pada gang kecil di samping lalu ia berlari masuk ke dalamnya.

Andri Chen tanpa banyak pikir, membuka pintu dan langsung mengejar orang itu. Baru saja mengejar sebentar, pencopet berhenti berlari. Dia mengangkat kepala dan melihat dengan jelas, ternyata gang ini buntu, depannya adalah gedung-gedung yang tinggi, sedangkan pencopet ini tidak mempunyai lagi arah tujuan.

Saat ini, pencopet bernapas terengah-engah di depan Andri Chen. Setelah pria itu melihat Andri Chen, dia langsung duduk di atas lantai, juga melempar tas yang tadi dia curi ke atas tanah.

Andri Chen yang melihat ini tersentak, lalu sengaja bertanya, "Bukankah kamu larinya sangat cepat? Kenapa tidak lari lagi?"

Pencopet tidak menjawab apapun, terengah-engah, bahkan mengeluarkan sebatang rokok dari kantongnya, sama sekali mengabaikan keberadaan Andri Chen di sana.

"Sialan! Sekeren ini?" Andri Chen mengumpat dalam hati.

Tepat di saat ini, Sisca Mi yang tidak memakai sepatu apa-apa datang dengan gaun pengantin yang masih melekat di tubuhnya. Dia ini juga sudah sangat berusaha, tidak memakai sepatu saja sudah berlari begitu cepat, membuat Andri Chen mau tidak mau merasa sangat kagum. Dia berbalik melihat ke arah Sisca Mi, lalu berkata dengan pasrah, "Aku bilang ya Sisca Mi, kenapa sampai foto pernikahan pun kamu masih tetap bekerja?"

Sisca Mi berhenti, terengah-engah sambil berkata, "Aku adalah polisi, bertemu dengan masalah seperti ini, apa aku bisa tidak mengurusinya?"

Mendengar ini, Andri Chen merasa ada benarnya juga. Siapa suruh wanita ini adalah polisi! Kalau dia adalah polisi, mungkin dia juga akan berbuat seperti ini.

Saat ini perhatian Sisca Mi beralih pada pencopet ini, menyadari pria itu malah duduk di lantai sambil merokok, benar-benar menganggap mereka sebagai udara.

Tiba-tiba, Sisca Mi mengerutkan dahi, rasanya ada yang salah dan wajahnya langsung berubah suram.

Andri Chen juga menyadari perubahan ekspresi Sisca Mi dan bertanya dengan sedikit ragu, "Ada apa, Sisca?"

Sisca Mi melihat pria agak botak yang sedang merokok itu, rasanya dia pernah melihat pria itu, tapi dimana tempatnya, dia benar-benar tidak dapat mengingatnya.

Andri Chen melihat Sisca Mi terus tidak bicara melainkan hanya menatap si pencuri itu, dia juga mengikuti arah pandangannya, menyadari pria yang mencopet itu sama sekali tidak takut pada mereka.

Jika ini adalah pencuri biasa, pasti akan kabur, atau mungkin bertarung dengan mereka. Tapi perilaku pria di hadapannya ini, membuat Andri Chen merasa sedikit tidak tenang.

Baru saja rokok pria itu dimatikan, Andri Chen mendengar suara langkah kaki datang dari ujung gang, lalu masuk sekitar tujuh atau delapan pria berjas hitam, selain itu mereka semua seperti menyembunyikan sesuatu pada lengan jas mereka. Sebenarnya tidak perlu mengatakannya, dia juga sudah tahu apa yang disembunyikan itu.

Melihat ini, Andri Chen langsung mengerti, pria ini sengaja membawa mereka ke sini.

Andri Chen berbisik pada Sisca Mi, "Sisca, kita sudah terjebak."

Sisca Mi juga bukanlah orang bodoh, dia langsung terpikir kalau di pahanya ada pistol. Saat mengangkat gaun pengantin, wajahnya langsung suram, dalam hati mengumpat, "Sial! Hari ini lupa bawa pistol."

Dia pikir karena hari ini ingin foto pre-wedding dengan Andri Chen, tidak terlalu nyaman jika membawa pistol, jadi dia menaruhnya di gudang penyimpanan senjata.

Andri Chen melihat orang-orang yang mukanya menyeramkan itu, dengan panik bertanya pada Sisca Mi, "Mereka siapa?"

Sisca Mi melihat ke arah pria-pria itu, rasanya seperti kenal, tapi setelah melihat dengan lebih rinci lagi, tetap tidak terpikir pernah bertemu di mana.

Novel Terkait

My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu