My Charming Lady Boss - Bab 255 Pintu Penjara

Komandan Lu mengirimkan sebuah pesan singkat: “Andri, Sisca sekarang ingin menemuimu, sore jam dua , penjara Nanjing”.

Setelah meliahat pesan tersebut, Andri Chen tidak membalas pesan tersebut, karena dia tahu saat ini Sisca Mi ingin bertemu dengannya, pasti ada sesuatu yang penting, kalau tidak, tidak mungkin mengirimkan pesan singkat ini.

Saat ini, terdengar suara Rossa Du yang berada di belakang Andri Chen: “Andri, ada apa?”

Mendengar suara ini, Andri Chen menolehkan kepala dan menjawab: “Nanti sore aku akan pergi ke penjara”.

Mendengar kata penjara, Rossa Du mengerti, dia langsung bangun dari tempat tidur, dan dengan khawatir berkata: “Andri, kamu makan dulu baru pergi!”

Andri Chen tidak khawatir terhadap perutnya yang terasa lapar, tetapi dia mengkhawatirkan Dairy Garden, setelah perusahaan baru berdiri, bila semua urusan dia serahkan kepada Rossa Du, pasti dia akan kewalahan.

Mengingat hal ini, Andri Chen berkata: “Aku akan makan di kantor! Setelah makan, sore aku akan pergi ke penjara”.

Rossa Du segera menasehati: “Andri, hari ini kamu tidak usah pergi ke kantor, urusan kantor biarkan aku yang urus, sisanya biarkan aku yang mengurusnya, kamu segera pergi tidur, matamu sudah merah”.

Andri Chen tidak tidur satu malaman, matanya terasa sangat berat, tetapi dia tidak dapat tidur, karena ada sesuatu yang belum bisa dia putuskan, bila tidak segera dia putuskan, takutnya Andri Chen akan merasa semakin tidak tenang.

Setelah Rossa Du menasehatinya, akhirnya Andri Chen mengalah, dan kembali ke tempat tidur, bersiap untuk tidur sebentar.

Rossa Du membereskan rumah sebentar, lalu pergi ke kantor, ketika tiba di kantor, dia mengirimkan SMS kepada Andri Chen: “Andri, aku sudah tiba di kantor, kamu cepat tidur! Aku tahu semalam kamu tidak tidur, nanti siang aku akan meneleponmu kembali”.

Sejak Rossa Du meninggalkan rumah dan Andri Chen membaca SMS dari Rossa Du, pria itu sama sekali tidak menutup matanya, dia membalas SMS dari Rossa Du, dan berbaring di ranjang untuk tidur sebentar.

“Baik! Kamu jangan terlalu lelah di kantor, urusan yang merepotkan biarkan orang lain yang mengerjakannya!”

Setelah itu, Andri Chen baru tertidur, dia pun tidak tahu sudah tidur berapa lama, tiba-tiba dia mendengar ponselnya berdering, dia segera membuka matanya, dan menolehkan kepala ke arah asal suara tersebut, dia baru tersadar ternyata ponsel yang dia letakan di pinggir ranjang yang berbunyi.

Dia segera mengambil ponsel tersebut dan melihatnya ,ternyata Rossa Du yang menelepon, lalu dia mengangkatnya.

“Halo! Rossa”. Andri Chen menguap.

Rossa Du mengingatkan: “Andri, cepat, jangan lupa urusan ke penjara”.

Andri Chen mengangkat tangannya dan melihat jam, ternyata dirinya telah tidur cukup lama, dia segera menjawab: “Rossa, aku sudah tahu”.

Andri Chen tidak berbicara banyak di telepon, dia segera bangun dan bersiap-siap, dan bergegas keluar rumah, di sebuah restoran di daerah komunitas perumahan Xin Hua dia makan semangkuk mi, lalu di segera menaiki taxi menuju penjara Nanjing.

Ketika taxi tersebut tiba di penjara Nanjing, tepat pukul dua sore, satu menitpun tidak kurang.

Tetapi, di sekitar pintu besi penjara Nanjing tersebut, Andri Chen tidak melihat seorangpun, dia mengira Komandan Lu akan menunggunya di sana, tetapi setelah melihat ke semua arah, selain tembok yang tinggi itu, hanya ada penjaga , melihat kemunculan Andri Chen, penjaga tersebut bertannya: “Apakah kamu bernama Andri Chen?”

Mengar ini, dia terdiam sebentar, dia berpikir, mengapa penjaga ini mengenalinya.

Tetapi, dia tetap menjawab: “Betul”.

Penjaga tersebut menjunjuk pintu besi tersebut dan berkata: “Masuk dari pintu itu, cari seseorang yang bermarga Li”.

Setelah Andri Chen mengerti, dia mengikuti petunjuk penjaga tersebut dan mengetuk pintu besi tersebut, dia mengetuk dua kali, pintu tersebut terbuka, seorang polisi penjara melihat Andri Chen dan bertanya: “Apakah kamu Andri Chen?”

Andri Chen menganggukan kepala: “Betul”.

Polisi Penjara itu berkata: “SIlakan masuk!”

Melihat semua ini, Andri Chen berpikir, semua ini pasti Komandan Lu yang mengaturnya, kalau tidak bagaimana mereka dapat mengenali dirinya yang bukan siapa-siapa ini.

Di bawah arahan seorang polisi penjara, Andri Chen kembali memasuki pintu besar ketiga di penjara tersebut, tetapi dia harus melewati pemeriksaan, Andri Chen menyadari polisi penjara tersebut membawa Andri Chen ke tempat yang berbeda dengan tempat Rico Wang, dia berpikir apakah ada hubungannya dengan status SIsca Mi, sehingga tempat mereka di tahan tidak sama.

Dengan cepat, Andri Chen melewati pintu yang di jaga dengan ketat, akhirnya dia tiba di ruangan inspeksi, dia menunggu sebetar di sana, pintu yang di seberang dibuka oleh seseorang, yang masuk pertama adalah polisi penjara, lalu Sisca Mi yang sudah dua hari tidak bertemu.

Andri Chen melihat Sisca Mi yang sekarang, hatinya terasa sakit, karena saat ini bukanlah pakaian polisi yang dikenakan oleh Sisca Mi.

Tetapi, sebuah pakaian pejara yang berwarna kuning tanah, sangat tidak cocok dengan Sisca Mi.

Ketika Sisca Mi bertemu dengan Andri Chen, terdapat senyum datar di wajah Sisca Mi, ketika dia berjalan mendekat, melalui sebuah kaca yang tebal, Andri Chen dapat melihat borgol yang di kenakan di pergelangan tangan Sisca Mi.

Melihat semua ini, Andri Chen merasa sedih, di dalam benaknya terdapat sebuah gambaran yang sangat familiar, semua harapan Sisca Mi, hancur begitu saja, karena selanjuntnya dia tidak dapat menjadi polisi lagi.

Kedua orang itu berpandangan, pertama-tama Sisca Mi mengambil intercom.

Andri Chen mengambil intercom yang di gantung di sebelah kaca, dan terdengar suara Sisca Mi: “Andri, melihat dirimu sekarnag, semalam pasti kamu tidak tidur dengan baik”.

Andri Chen menjawab: “Belakangan ini aku susah tidur”.

Selesai berbicara, Sisca Mi berkata: “Andri, kamu jagan terlau lelah, harus istirahat, bila kamu terus begini, kamu bisa sakit”.

Andri Chen menganggukan kepala dan berkata: “Aku tahu”.

Selesai berkata, Andri Chen segera bertanya: “Apakah kamu terbiasa di dalam?”

Mendengar perkataan ini, Sisca Mi tiba-tiba tertawa, dan berkata: “dulu aku yang membuat orang jahat masuk kedalam sini, sejak dulu tidak pernah merasakan bagaimana rasanya di dalam, sekarang akhirnya merasakannya”.

Andri Chen melihat senyum Sisca Mi, dia tahu bahwa wanita itu merasa tersiksa, karena dirinya adalah seorang polisi yang terkenal, tetapi sekarang, jsutru dirinya berada didalam penjara, tidak peduli siapa pun yang terjerumus sampai tahap ini, siapa pun tidak dapat menerimanya.

Andri Chen saat ini hanya dapat menghiburnya: “Sisca, jangan terlalu banyak berpikir, tunggu masalah ini terselesaikan, namamu akan kembali bersih”.

Sisca Mi mengehelakan napas dan berkata: “Andri, tidak perlu menghiburku, walaupun semua orang tahu aku telah di jebak, tetapi polisi di toko perhiasan tersebut sudah mati, walaupun semuanya menjadi jelas, tetap saja tidak dapat kembali seperti dulu, karena aku yang menghilangkan pistol tersebut, ini adalah akhir dari kariku……”

Sisca Mi yang seorang polisi, sangat mengerti semua ini.

Membicarakan hal ini, Sisca Mi segera mengalihkan pembicaraan dan berkata: “Andri, sudahlah, tidak perlu membahas hal ini lagi, hari ini aku mencarimu, karena ada sesuatu aku ingin meminta bantuanmu”.

“Katakan, asalkan aku dapat menolongmu, aku pasti membantumu”. Ketika Andri Chen mengucapkan kata-kata ini, dia sudah mempersiapkan dirinya.

Sisca Mi berkata: “Andri, kemungkinan aku akan di hukum tiga tahum penjara, dalam tiga tahun ini, aku tidak dapat menjaga ayah dan ibuku, aku berharap kamu dapat membantuku menjaga mereka, ayah dan ibuku sudah tua, kesehatan mereka tidak seperti dulu lagi…..”

Sisca Mi belum selesai berbicara, Andri Chen langsung berbicara: “Sisca, kamu tenang saja! Aku pasti akan menjaga mereka”.

Selesai berbicara, Andri Chen tiba-tiba teringat akan sesuatu, dia segera berkata kepada Sisca Mi: “Oh ya, Sisca, aku sudah menceritakan semuanya kepada ibumu”.

Mendengar perkataan ini, Sica Mi merasa sedih dan berkata: “Ibuku pasti membenciku, sejak kecil dia melarang pamanku menjadi polisi, setelah aku hadir di dunia ini, dia mengira aku akan memenuhi penyesalannya, menjadi seorang dokter, tetapi siapa tahu aku juga menjadi sorang polisi, dani sekarang justru aku masuk penjara, dan bahkan aku mencari seorang pacar palsu untuk membohonginya, ibuku pasti sangat kesal”.

Andri Chen menghiburnya: “Sisca, kamu jangan khawatir, mulai sekarang ibumu tidak hanya memiliki kamu sebagai putri nya, sekarang dia memiliki seorang anak laki-laki”.

“Anak laki-laki?” Sisca Mi terdiam sebentar, dia tidak mengerti maksud dari Andri Chen.

Andri Chen tersenyum dan menjelaskan: “sejak hari ini, aku adalah anak angkat ibumu”.

Bagi Sisca Mi, berita ini sungguh mengejutkan, dia tidak menyangka Andri Chen akan berbuat seperti ini.

Saat ini, polisi penjara datang untuk mengingatkan: “Waktunya sudah habis”.

Sisca Mi segera memegang intercom dan megatakan kata-kata terakhir: “Andri, ayah dan ibuku, aku serahkan kepadamu”.

“Kamu tenang saja! Aku akan menjaga ayah angkat dan ibu angkat”. Andri Chen melambaikan tangan kepada Sisca Mi, dan melihat polisi penjara membawa Sisca Mi menginggalkan ruang inspeksi.

Ketika Andri Chen ingin keluar minggalkan penjara, dia tiba-tiba ingin pergi menemui Rico Wang, tetapi sekarang sudah tidak ada Sisca Mi, ingin menemui Rico Wang bukanlah hal yang mudah, karena untuk mengunjungi ada jam besuk, kecuali untuk hal yang penting, atau mungkin dengan pertolongan dari Komandan Lu, tetapi dia tidak inign merepotkan Komandan Lu, hal yang Komandan Lu katakan kepada dirinya pun sampai saat ini dirinya belum dapat mengambil keputusan.

Setelah galau beberapa saat, dia memutuskan untuk bertemu dengan Rico Wang pada jam besuk.

Ketika Andri Chen berniat menaiki taxi untuk meninggalkan penjara Nanjing, dia menyadari tidak ada Taxi di sana, dia harus berjalan cukup jauh baru bisa tiba di halte bus terdekat dengan penjara Nanjing.

Kebetulan saati itu, dari kejauhan Andri Chen melihat sebuah mobil berwarna hitam sedang melaju, dengan cepat mobil itu melaju dan berhenti di hadapan Andri Chen, pintu mobil terbuka, dia melihat Nora Shen keluar dari mobil dan di sisi Nora Chen terdapat seorang pria mengenakan jas yang memakai kaca mata hitam.

Melihat Nora Shen yang ada di hadapannya, Andri Chen berpikir, apa yang dilakukannya di penjara? Apakah dia mengikuti dirinya?

Ketika Andri Chen sedang berpikir, Nora Shen yang yang baru turun dari mobil melihat Andri Chen, degan perasaan terkeut dia berkata: “Direktur Chen, mengapa kamu ada di sini?”

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu