My Charming Lady Boss - Bab 416 Pertempuran Sengit

Yuni Lin dibawa pergi, Andri Chen harus memikirkan cara untuk menyelamatkannya, karena di dunia ini selain dia, Yuni Lin tidak memiliki orang yang dekat dengannya lagi, lagipula Andri Chen sudah pernah berjanji kepada Yuni Lin akan menemani di sampingnya seumur hidup.

Berpikir demikian, Andri Chen memegang erat pistolnya, menoleh kea rah Nora Shen yang ada di sampingnya seraya berkata: “Nora, jangan menembak mati dia, kita masih harus mengandalkan dia untuk mencari Tuan Ketiga.”

Nora Shen mengerti maksud Andri Chen, kalau sampai pria bertopi itu mati, mereka pastinya tidak ada cara untuk mencari Tuan Ketiga, lebih tidak mungkin lagi untuk menyelamatkan Yuni Lin, 3 propinsi di wilayah utara ini begitu luas, tidak ada orang tahu Tuan Ketiga tinggal di mana, bahkan Nora Shen pun belum pernah bertemu Tuan Ketiga yang asli.

Dia mengokang pistolnya, mengangguk dan menjawab: “Baiklah.”

Di saat Andri Chen dan Nora Shen berencana untuk bertindak, pandangan Andri Chen kembali terganggu sejenak, sepertinya dia melihat sesuatu, buru-buru menghentikan mobil sedan usangnya ini di pinggir jalan, ini adalah sebuah jalan yang banyak penjual makanan ringan, di depan ada sebuah persimpangan, Andri Chen pun tidak tahu mengapa dirinya bisa mengendarai mobilnya sampai ke tempat ini.

Di saat inilah, tepat di persimpangan depan Andri Chen, tiba-tiba muncul dua buah mobil Toyota hitam, mereka berhenti begitu saja di tengah jalan, tepat membuat jalanan macet parah, tidak mungkin bagi Andri Chen bila mereka ingin menerobos ke sana, kecuali menerobos mengenai restoran di pinggir jalan itu.

Pada saat Nora Shen hendak membuka pintu mobil pun sudah melihat kondisi di depan matanya, alisnya berkerut, dilihatnya kedua mobil sedan di depannya itu, dia sudah tahu dengan mobil off road di belakangnya itu adalah satu kelompok.

Andri Chen melihat sebentar lalu berkata kepada Nora Shen: “Nora, kita dikepung oleh mereka di sini.”

Nora Shen sedikitpun tidak merasa takut, diamatinya mobil yang ada di depan dan belakangnya itu, dia sadar mereka sama sekali tidak ada jalan untuk mundur, seandarinya mobil di depan dan belakang itu dengan sekuat tenaga menabrak mereka, pastilah mereka dibuat gepeng seperti biskuit.

Baru saja Andri Chen selesai bicara, ketiga mobil sedan di depan dan belakang itu menyalakan mesin bersamaan, seperti sedang menggeram keras-keras.

Tiba-tiba di saat itu, ketiga mobil sedan itu dengan kecepatan tinggi berjalan ke arah mobil Volkswagen Andri Chen yang sudah pernah ditabrak sampai tidak karuan bentuknya ini.

Reaksi kedua orang ini, bengong sesaat lalu segera membuka pintu mobil, dengan secepat kilat melompat keluar dari dalam mobil.

Tidak sampai 2 detik Andri Chen dan Nora Shen jatuh ke tanah, terdengar bunyi dentuman keras, 2 mobil sedan menabrak dari arah depan, mobil offroad dari arah belakang juga menghantam, langsung membuat mobil Volkswagen Andri Chen gepeng, suara dentuman yang sangat keras itu menarik perhatian orang-orang yang sedang berada di jalan tersebut, mereka semua melihat ke sumber suara, tidak tahu bagaimana beberapa mobil tersebut tiba-tiba bertabrakan, begitu dilihat, bisa dipastikan bukan kecelakaan biasa.

Saat terdengar bunyi tembakan senjata yang pertama, sepanjang jalan itu seketika menjadi sangat panic dan kacau suasananya, terdengar pekik dan jerit suara memenuhi tempat itu, semua pejalan kaki yang ada di sana dalam sekejap berlarian dan menghilang tanpa jejak.

Yang menembak pertama adalah Nora Shen, setelah dia melompat keluar dari mobil, dia bersembunyi di belakang sebuah becak, mengarahkan pistolnya ke mobil Toyota itu dan mulai menyerang, tembakan pertama mengenai pengemudi mobil tersebut, 7 sampai 8 orang pria satu persatu melompat keluar dari mobil, bersembunyi di belakang mobil Toyota, balas melancarkan serangan kea rah tempat Nora Shen bersembunyi.

“Dor! Dor! Dor!” suara tembakan menggema bertubi-tubi, mengagetkan burung merpati yang bertengger di puncak bangunan di sepanjang jalan itu, mereka bercuit riuh dan mengepakkan sayap terbang tinggi.

Saat itu, Andri Chen bersembunyi di belakang pintu sebuah kedai mie, dia mengarahkan pistolnya menembaki mobil offroad, tembakan pertama memecahkan jendela mobil tersebut, tadinya ingin menembak mengenai bahu pria bertopi, tapi pria bertopi itu juga tidaklah bodoh, secepat kilat dia menghilang di dalam mobil offroad itu, Andri Chen berusaha menangkap dan mencari dengan sudut matanya, tidak tahu pria bertopi itu bersembunyi di mana.

Di saat itulah, telinga Andri Chen menangkap ada pergerakan di dalam kedai mie itu, dia menoleh dan mencoba memeriksa, dilihatnya ada seorang pria gemetaran bersembunyi di bawah meja, kedua tangannya menutup memegang kepala dan menutup telinganya.

Andri Chen khawatir dikenali orang, segera dicarinya di dalam kedai mie itu sebuah kain untuk menutupi wajahnya, lalu lanjut menuju luar menyerang pria yang mendekatinya.

“Dor! Dor!” Andri Chen berturut-turut mengeluarkan tembakan 2 kali, ada 2 pria terjatuh di jalanan, tapi Andri Chen tidak bermaksud membunuh, yang ditembak adalah kaki kanan pria tersebut, dia tidak ingin menghilangkan nyawa orang, karena pihak kepolisian Nanjing akan melimpahkan kesalahan ini padanya.

Terjadi pertempuran senjata yang sengit, pria bertopi itu pun muncul tidak jauh dari mobil offroad, tembakannya sangat jitu, beberapa kali kalau Andri Chen sedikit saja lambat bergerak, ditakutkan peluru itu akan mengenainya.

Setelah lewat 5 menit, suara tembakan berangsur berkurang, pada waktu Andri Chen berhasil menembak lengan seorang pria, dia menyadari peluru dalam pistolnya tidak banyak, peluru yang tersisa, masih ada di dalam mobil Volkswagen yang ditabrak sampai gepeng itu, sedangkan dia saat ini, samar-samar melihat Nora Shen yang bersembunyi di belakang sebuah mobil van dikepung oleh beberapa pria, tapi beberapa suara teriakan yang terdengar oleh Andri Chen, bukan teriakannya Nora Shen.

Namun Andri Chen tahu Nora Shen terluka, dia juga diam-diam melihat pria bertopi itu mengendap-endap mendekati tempat Nora Shen, masih ada pula 3 orang pria dari sebelah kiri Nora Shen mengendap mendekatinya.

Andri Chen melihat itu dan segera berpikir, logikanya Nora Shen pun sudah tidak punya banyak peluru lagi, dia harus segera pergi membantunya, kalau tidak Nora Shen dalam bahaya besar.

Sedang di posisi Andri Chen saat ini, hanya ada 2 pria yang tertembak dan bersembunyi di dalam toko obat sebelah, Andri Chen harus menerobos melewati toko obat untuk bisa sampai ke tempat Nora Shen, kalau tidak Nora Shen akan diserang dari tiga arah.

Berpikir demikian, Andri Chen menarik nafas dalam, mengumpulkan segenap keberaniannya, dia berencana menyerbu ke dalam toko obat dan secepatnya melumpuhkan 2 orang pria yang sedang bersembunyi di dalamnya.

Oleh sebab itu, Andri Chen tidak berpikir banyak lagi, dengan sangat cepat masuk ke dalam toko obat sebelah, 2 pria yang sedang bersembunyi itu mendengar suara langsung mendongak, baru saja akan mengangkat pistol dan menyerang, kali ini Andri Chen mengeraskan hatinya, langsung membidik bagian kepala kedua orang tersebut, lalu tanpa ragu menarik pelatuknya.

“Dor! Dor!” dua kali tembakan, kedua peluru itu langsung melalui etalase toko obat dan lalu menebus dahi kedua pria itu.

Setelah itu, mata kedua pria itu melotot, langsung tubuhnya roboh ke belakang mengenai etalase, kaca etalase pecah berkeping-keping, kedua pria itu juga mati di tempat.

Setelah Andri Chen menghabisi mereka, baru akan menembak 2 orang pria yang sudah diam-diam mengendap menuju Nora Shen dari arah kirinya, dan Nora Shen sama sekali tidak menyadarinya, Andri Chen langsung membidik kedua pria itu, menarik pelatuk pistolnya, namun yang terdengar malah bunyi klik dari pistol itu, sepertinya pistolnya sudah kehabisan peluru.

Andri Chen marah, pandangan matanya menyapu lantai sejenak, dilihatnya pistol yang ada di tangan seorang pria itu, segera dia mengambilnya, dan mulai mengarahkan tembakan ke 2 pria di luar itu.

“Dor! Dor!” punggung kedua pria itu terkena tembakannya, langsung tersungkur di atas jalanan.

Mata dan tangan Andri Chen bekerja cepat mengambil pistol lainnya, sambil menembak ke arah tempat pria bertopi bersembunyi, sambil dengan secepat mungkin berlari ke arah persembunyian Nora Shen, dua pistol yang dipegangnya bersamaan dia tembakkan, langsung menahan serangan tembakan dari pria bertopi, begitu sampai di samping Nora Shen, dia barulah berhenti, tapi pistol di tangan kirinya sudah kehabisan peluru, dia hanya bisa membuang pistol itu, dan melihat Nora Shen yang terdiam di belakang ban mobil van, di samping ban mobil ada sedikit jejak darah.

Melihat itu Andri Chen bertanya dengan cemas: “Nora, kamu tertembak?”

Nora Shen menggeleng, dan menjawab: “Sekali tidak hati-hati, diserempet peluru sedikit.”

Andri Chen baru menyadari kaki kiri Nora Shen terkena tembakan, darah itu berasal dari kaki kirinya.

Andri Chen tahu tidak bisa diam lebih lama lagi di sini, kalau tidak mereka betul-betul akan mati di sini, Andri Chen pun tahu dirinya tidak boleh sampai mati di sini, karena Yuni Lin masih menanti dirinya datang menyelamatkannya, lagipula ayah dan ibunya masih membutuhkan dirinya, kalau dia mati, bagaimana nasib mereka?

Jadi, Andri Chen menopang Nora Shen membantunya untuk berdiri, pada waktu dia membantu Nora berdiri, dari arah kanan ada dua pria yang mengendap mendekati dan menembaki ke arah mobil van dan Andri Chen, demi menghindari peluru, kedua orang itu kembali berlutut di samping ban mobil, Andri Chen mengangkat tangan kanannya, melakukan tembakan balasan ke arah dua orang yang mendekati mereka, tapi tembakannya tidak mengena, malah mengenai ban sebuah mobil sedan dan seketika terdengar bunyi ban meletus.

Saat Andri Chen ingin melanjutkan serangannya, pistol di tangannya kembali mengeluarkan bunyi klik.

Pistolnya sudah tidak ada peluru, Andri Chen terbengong, dilihatnya pistol yang dipegang oleh Nora Shen, juga sudah tidak ada peluru.

Berpikir soal peluru, Andri Chen melihat ke arah mobil volkswagennya yang berjarak sekitar 5 meter darinya, meskipun mobilnya sudah gepeng begitu, tapi peluru itu seharusnya masih ada di tempatnya di dalam mobil, kalau seandainya dia bisa berlari ke sana, maka dia bisa dapatkan pelurunya.

Dia melihat-lihat, lalu tersadar dan berkata: “Nora, kamu tunggu aku sebentar di sini, aku pergi ke mobil mengambil peluru.”

Baru saja Andri Chen mau pergi, Nora Shen menarik lengannya dan menahannya: “Andri, jangan pergi, terlalu bahaya!”

Baru Nora Shen menarik Andri Chen kembali, pria bertopi beserta 3 pria yang tersisa tidak hentinya menyerang tempat Andri Chen dengan tembakan, ujung lain dari mobil van itu banyak lubang peluru yang tidak terhitung banyaknya, penuh seperti sarang lebah.

Menunggu sampai suara tembakan mereda, Nora Shen yang terluka berkata kepada Andri Chen yang di sampingnya: “Andri, cepatlah kamu pergi, aku akan membantumu menahan mereka.”

Nora Shen tahu kalau mereka terus begini, mereka berdua bisa mati di sini.

Andri Chen pastinya tidak akan membiarkan dan meninggalkan Nora Shen, karena beberapa kali, kalau bukan karena Nora Shen, dirinya sudah mati.

Jadi, Andri Chen bersikeras berkata: “Kalau mau pergi, kita pergi bersama, aku tidak akan meninggalkanmu.”

Nora Shen cepat-cepat berkata: “Andri, kalau kamu masih belum mau pergi juga, kita berdua akan mati di sini, tidak apa-apa kalau sampai aku mati, yang penting adalah kamu, kalau kamu mati, bagaimana dengan ibu dan ayah angkat? Masih ada juga Yuni Lin menunggumu untuk menyelamatkannya.”

“Tapi…..” Andri Chen masih ingin menjelaskan sesuatu.

Nora Shen langsung memotong bicaranya: “Andri, tidak ada waktu lagi, kalau kamu masih mengangggapku sebagai saudaramu, sekarang juga kamu pergi.”

Andri Chen masih bersikeras: “Tidak, Nora, aku tidak akan membiarkanmu di sini, aku akan menggendongmu pergi.”

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu