My Charming Lady Boss - Bab 129 Seorang Wanita (1)

Kebahagiaan yang datang secara tiba-tiba ini membuat Andri larut dalam ciuman dengan Yuni, bibir Yuni begitu lembut, membuat orang dimabuk asmara dan sulit melupakannya...

Andri yang sedang dimabuk asmara mulai berpikir untuk melakukan sesuatu yang lebih dari ini, agar dapat membuat seorang dewi ini menjadi miliknya, tapi kedua tangan dan kakinya tidak dapat diajak bekerja sama. Mereka berciuman sudah cukup lama, kedua bibir yang seperti magnet itu tidak rela untuk saling melepaskan.

Tiba-tiba Yuni mendengar suara langkah kaki dari koridor, ia tidak tahu siapa yang akan datang, terlebih lagi ia tidak tahu mengapa tiba-tiba mencium Andri yang ada di hadapannya, semuanya begitu tiba-tiba dan tidak dapat digambarkan.

Pintu ruangan itu terbuka, seorang suster perawat pun berjalan masuk, tatapannya tertuju pada cairan infus yang ada di sebelah ranjang, ia lalu memalingkan kepalanya dan melihat Yuni dan menegurnya, "Cairan infus sudah habis, mengapa kamu tidak memanggilku? Kalau ada apa-apa, siapa yang akan bertanggung jawab?"

Yuni baru sadar, ia segera melihat ke arah cairan infus itu lalu segera meminta maaf, "Maaf suster, tadi aku ada sedikit urusan sehingga harus pergi keluar."

Suster itu segera mengganti botol cairan infus, lalu berkata, "Sebagai pendamping pasien, kamu harus menaruh perhatian lebih terhadapnya, kalua terjadi sesuatu, bahkan dokter pun tidak dapat menyelamatkan pacarmu ini."

Yuni berkata lagi, "Maaf, maaf, aku benar-benar minta maaf, tidak akan terulang lagi."

Suster itu meningatkan, "Obat ini akan habis kira-kira dalam beberapa jam, kalau kamu mengantuk, di lemari sana ada selimut dan sandal, kamu dapat beristirahat sejanak."

Yuni yang tatapannya tertuju pada suster itu tidak sengaja melihat di sebelah kanan ruangan memang terdapat selimut, ini adalah ruang VIP, karena itu pelayanannya jauh lebih baik dari ruangan biasa, mereka harus berterimakasih pada Sisca.

"Terimakasih, Suster." kata Yuni kepada perawat itu.

"Tidak masalah, lebih baik kamu beristirahat! Aku akan segera membangunkanmu nanti." Setelah berkata seperti itu, perawat itu pergi meninggalkan ruangan.

Ruangan itu kembali hening, waktu sudah menunjukkan pukul 2 lebih dini hari, beberapa jam lagi matahari akan segera terbit.

Yuni tidak tahan lagi lalu ia menguap, Andri yang melihatnya berkata pada Yuni dengan penuh perhatian, "Yuni, kamu cepat tidur! Besok masih harus pergi bekerja! Kalau tidak, besok kamu akan tidak bertenaga saat berada di kantor."

Hal ini juga memang dikhawatirkan oleh Yuni, belakangan ini banyak urusan di perusahaan. Ia mengangguk dan menjawab, "Baik, aku akan tidur sejenak."

Setelahnya, Yuni langsung berjalan menuju lemari di dalam ruangan itu dan mengambil selimut juga bantal dari dalam lemari, ia merapikan ranjang yang ada di sebelahnya . Setelah semuanya selesai, ia berbaring di atasnya dan memakai selimut itu.

Baru saja ia berbaring, Andri langsung menolehkan kepala dan bertanya, "Yuni, apakah kamu kedinginan?"

Yuni tersenyum dan menjawab, "Aku tidak kedinginan."

Andri mengingatkannya lagi, "Cepat tidur!"

Yuni bertanya pada Andri, "Kamu tidak mengantuk?"

Andri menjawab, "Aku sudah tidur sangat lama, sekarang tidak bisa tidur."

"Kalau begitu aku tidur dulu sejenak." Yuni pun perlahan menutup kedua matanya.

Tidak lama, seluruh ruangan menjadi hening, Andri berbaring di atas ranjangnya, ia menoleh ke arah Yuni di sebelahnya, bahkan Yuni sangat memikat saat sedang tertidur.

Tapi, saat Yuni sudah tertidur beberapa saat, ia mulai mengigau dan tidak bisa diam, ini memang kebiasaan buruk Yuni.

Setelah satu jam lebih berlalu, selimut yang dipakai Yuni tidak sengaja terbuka, Andri sangat ingin menghampiri Yuni untuk menyelimutinya lagi, tapi kedua tangan dan kakinya tidak dapat bergerak, karena ia sedang diperban, ia mencoba untuk bergerak lagi, meskipun kedua tangan dan kakinya tidak mati rasa, tapi ia merasa seperti Sun Go Kong yang dikurung di bawah gunung, seberepa kuat ia mencoba untuk melepaskan diri, masih saja tidak ada hasilnya.

Tapi, Andri takut Yuni akan masuk angin, ia pun menggerakan badannya dan menekan tombol untuk memanggil perawat menggunakan hidungnya.

Tidak lama, pintu ruangan itu dibuka perlahan, suster perawat yang sedang menguap itu berjalan masuk, melihat Andri yang masih tersadar, ia bertanya dengan suara pelan, "Ada apa?"

Andri tersenyum lalu berkata dengan sungkan, "Suster yang cantik, aku mau meminta tolong satu hal."

"Hal apa?" tanya suster itu dengan penasaran.

Andri mengisyaratkan suster itu lalu berkata, "Tolong bantu selimuti pacarku."

Suster itu menolehkan kepala dan melihat ke arah Yuni, ia melihat baju belakang Yuni sedikit terbuka, bila ia tidur seperti ini, pasti akan masuk angin.

Suster itu tidak berkata apa-apa, ia langsung berjalan mendekati Yuni dan menutupi selimut itu dengan hati-hati.

Melihat hal itu, Andri menjadi lega lalu berkata, "Terimakasih suster yang cantik."

Suster yang awalnya merasa kesal pada Andri karena ia seorang berandalan itu tidak menyangka bahwa Andri sangat perhatian, ia sudah terluka parah tapi masih tetap peduli pada pacarnya.

Suster itu pun tersenyum lalu berkata, "Tidak disangka kamu sangat perhatian!"

Andri berkata, "Suster, aku minta maaf untuk kejadian tadi, aku benar-benar tidak sengaja..."

Suster itu mengerti apa yang ingin disampaikan Andri, dalam hatinya ia berpikir, mungkin memang benar-benar tidak sengaja.

Ia pun memaafkan Andri, "Tidak apa-apa" katanya seolah masalah itu tidak pernah terjadi.

Suster itu menguap lalu menolehkan kepalanya melihat cairan infus yang ada di sebelah ranjang, "Sudah malam, lebih baik kamu tidur."

Andri menjawab, "Aku sudah tidur sangat lama, sekarang tidak dapat tertidur."

Suster itu mengerti, ia pun hanya dapat menjawab, "Baiklah! Kalau begitu aku pergi dulu, panggil aku kalau ada apa-apa."

"Terimakasih." kata Andri dengan bersemangat.

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu