My Charming Lady Boss - Bab 84 Anak Laki-Laki (1)

Dua orang yang tercengang melihat anjing yang buas itu, terutama Sisca, dengan panik dia bertanya: “Bagaimana ni?”

Terlihat anjing serigala itu mengeluarkan taring dan menghampiri mereka, dengan tergesa-gesa, Andri berkata kepada Sisca: “Kamu tahan dulu, aku akan mencari pertolongan dulu!”

Kemudian, dia pun berlari hingga anjing itu tak mampu mengejarnya.

Sisca tergesa-gesa, mengambil pistol yang dia bawa, dan berkata kepada anjing itu: “Polisi! Jangan bergerak!”

Trik ini ternyata tidak berguna untuk seekor anjing, melihatnya akan segera menerkam, Sisca kepikiran anjing polisi yang ada di dalam kantor polisi, dan langsung berterdiak :” Tiarap!”

Sekali berteriak, seolah berhasil, anjing itu pun langsung tiarap, kepalanya diletakkan di atas tanah, dan tiba-tiba menjadi jinak, mulutnya pun mengeluarkan suara yang terpatah-patah.

Melihat kejadian ini, Sisca pun merasa lega, untung saja dia pernah berurusan dengan anjing polisi, jika tidak dia pasti bertemu masalah besar.

Tetapi pada saat Sisca menoleh ke belakang, ternyata Andri telah menghilang, Sisca bergumam: “Orang ini memang payah! Pergi kemana dia?”

suara raungan anjing dari dalam gudang, seorang pria berambut panjang pun berlari keluar, saat bertemu dengan Sisca, dan melihat tangannya sedang memegang pistol, laki-laki itu pun langsung berteriak : “Ada polisi !”

Beberapa pencuri yang ada di dalam gudang pun mendengar, dan langsung berpikir untuk melarikan diri.

Dalam keadaan darurat, Sisca berteriak kepada orang-orang itu :”Polisi! Jangan bergerak! Atau aku akan tembak.”

Beberapa orang itu mendengar tetapi tidak mempedulikan teriakan Sisca, mereka tetap berusaha untuk melarikan diri.

Saat ini juga, tiba-tiba terdengar suara tembakan dari dalam gudang.

“Phaa!”

Suara tembakan terdengar dan masih bergema, pencuri itu ketakutan dan langsung berlutut di hadapannya, seorang laki-laki yang berteriak :”Jangan tembak!”

Mereka hanyalah pencuri mobil, tidak perlu ditukar dengan nyawa.

Saat ini, Andri berdiri dekat dinding dan mendengar suara pistol, dia mengira Sisca menembak anjing, tetapi saat dia melihat dengan jelas, dan ternyata Sisca mengarahkan pistolnya ke atas langit.

Pada saat itu juga, Andri melihat ada sebuah bayangan orang di bagian kanan dinding, dia pun melompat dan berteriak kepada laki-laki yang mencoba melarikan diri itu :”Berhenti !”

Si gendut mendengar, ketakutan dan mati-matian melarikan diri, dia tau kalau sampai tertangkap, maka pasti akan dipenjara.

Si gendut melompat dari atas tembok dengan sekuat tenaga, kemudian berlari ke arah mobil di depan.

Baru mau mengejarnya, tiba-tiba seorang laki-laki berumur 6 tahun mengendarai sebuah sepeda ke arah Andri.

Melihat sepeda itu akan melewatinya, Andri pun menjangkau dan menarik kursi belakangnya, anak kecil itu kaget dan langsung mengerem, berteriak dengan kencang :”Apa yang kamu lakukan?”

Andri berhasil menjangkau dan menurunkan anak itu, dia menaiki sepeda itu, dan menoleh ke arah anak kecil sambil berkata :”Aku mau pinjam sepedamu sebentar!”

Sebelum anak itu merespon, Andri langsung mengendarai dan mengejar si gendut.

Si gendut berlari dengan sangat kencang, tapi Andri mengendarai sepeda dengan lebih cepat lagi, kakinya tidak berhenti mengayuh, kecepatan sepeda hampir setara dengan kecepatan motor.

Si gendut menoleh ke belakang, kaget dan lari semakin kencang.

Sangat cepat, Andri pun akhirnya berhasil mengejar, hingga dia sejajar dengan si gendut dan menoleh ke sambil berkata: “Semangat !”

Pria gemuk itu terus mengayunkan lengannya, dan mengeluarkan semua tenaga untuk berlari ke depan.

Andri juga semakin menambah kecepatannya, hingga kemudian sejajar lagi dengan si gendut, Andri menoleh dan berkata: “Ayo lihat sini!”

Pria gemuk itu pun menoleh, Andri mengangkat kaki dan menendang ke arah wajahnya, pria gemuk itu pun terguling ke tepi jalan.

Saat kepala Andri berbalik ke arah depan, matanya terbelalak, karena sepedanya menuju ke arah selokan.

Andri mengerem dengan kencang, tapi dia tahu kalau itu sudah terlambat, badan dan sepedanya pun jatuh bersamaan ke dalam selokan.

Andri bangkit dari selokan, dia merasa seolah tulangnya sudah remuk semua.

“Sialan! Sakit sekali.”

Baru saja bangkit dari selokan, anak kecil itu telah berhasil mengejarnya, dia langsung menangis saat melihat sepedanya terjatuh ke dalam selokan.

Saat melihatnya, Andri baru sadar bahwa kedua ban sepeda itu sudah menjadi gepeng.

Dia menghampiri anak kecil itu sambil mengeluarkan uang 200 Yuan dan berkata : “Jangan menangis, Paman akan mengganti sepedamu.”

Tetapi, anak itu tidak tertarik sedikitpun dengan uang yang diberikan Andri dan tetap menangis.

Andri menambah 100 Yuan lagi, mengayunkan uang di depan mata anak itu dan berkata : “Jangan menangis, uang yang paman kasih bisa untuk membeli dua sepeda baru yang sama seperti ini.”

Anak itu tidak berhenti meneteskan air mata, dia terus menangis, sama sekali tidak tertarik dengan tawaran itu.

Dengan putus asa, Andri pun mencari ide yang lain, tiba-tiba dia berteriak: ”Berhenti ! Kalau masih menangis, akan ku lempar kamu ke dalam selokan.”

Anak itu mendengar dan sangat ketakutan, mukanya pucat dan tidak berani bersuara lagi.

Andri berpura-pura galak dan berkata :”Ambil uang ini !”

Anak itu tidak berani menolak, dia pun menerima uang 300 Yuan yang diberikan oleh Andri.

Andri memperkirakan bahwa sepeda anak itu berkisar 200 Yuan, maka ia memberinya 300 Yuan karena anak itu telah menolongnya, kalau bukan karena sepedanya maka pasti membutuhkan usaha yang lebih besar untuk menangkap si gendut.

Novel Terkait

Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu