My Charming Lady Boss - Bab 27 Melewati Malam (2)

Andri tidak bisa berkata apa-apa lagi "Mau bagaimana lagi, siapa suruh dia memanggilku tidak berguna, aku hanya bisa mengandalkan hasil pekerjaanku untuk membuktikannya bahwa aku tidak seperti itu."

Rossa tahu bahwa John marah, ia tahu John adalah orang yang seperti apa, ia sangat rendahan, karena itu saat John berusaha mati-matian mendapatkan hati Rossa, ia tidak menerima John, ini juga adalah salah satu sikap John yang dibenci Rossa, mereka hanya bisa menjadi rekan kerja, bahkan menjadi teman yang memiliki hubungan lebih dalam pun tidak mungkin.

Tiba-tiba Rossa berjanji pada Andri "Kamu tenang saja! tugas 200 ribu dollar itu , aku akan membantumu mencarikan ide."

Saat mereka masih mengborol, tiba-tiba taksi itu berhenti, supir taksi menolehkan kepalanya lalu berkata "Sudah sampai."

Andri berinisiatif membayar, lalu mereka turun dari taksi.

Rossa yang berdiri di depan pintu apartemen Sunny Bay menjinjing tas dengan kedua tangannya, lalu ia berinisiatif untuk mengajak Andri masuk "Ayo naik dulu istirahat sebentar!"

Andri sangat ingin ikut masuk, ia juga tahu bila malam ini ia ikut masuk, pasti akan terjadi sesuatu.

Tapi, dalam hatinya terus terpikir apakah Yuni sedang bersama dengan Tommy, ia lalu menolak dengan sungkan "Sudah terlalu malam, besok aku harus pergi kerja!"

"Ba...baiklah." kata Rossa dengan sedikit tidak rela.

Andri berkata "Kamu cepat masuk dalam apartemen."

"Baik!" kata Rossa menganggukkan kepalanya, ia yang memakai sepatu hak pun membalikkan badannya dan mengarah masuk ke apartemen, baru sampai di depan pintu, ia tiba-tiba membalikkan badan, lalu berkata dengan semangat "Andri, hari ini aku sangat senang, terimakasih kamu sudah berpura-pura menjadi pacarku."

Andri tertawa "Untuk apa sungkan, kita kan teman."

Mendengar kata "teman", tiba-tiba Rossa tersenyum, karena mereka sebelumnya tidak saling mengenal lalu menjadi teman, lalu dari teman menjadi pasangan, tentu itu lah yang diharapkan oleh Rossa.

Setelah itu, Rossa melihat jas milik Andri yang masih menyelimuti badannya, ia segera melepaskannya lalu berjalan kembali ke hadapan Andri, ia lalu mengembalikan jas itu kepadanya lalu berkata "Terimakasih atas jasmu."

"Kamu pakai saja."

Rossa menggelengkan kepalanya "Tidak usah, aku sudah sampai di rumah, cepat kamu pakai agar tidak flu, besok kamu masih harus pergi bekerja."

"Baiklah." kata Andri yang sebenarnya kedinginan, akhirnya ia mengambil jas itu lalu memakainya.

Saat ia memakai jasnya, Rossa dengan tiba-tiba mencium pipi Andri, lalu ia membalikkan badan dan pergi kembali mengarah ke pintu apartemen dengan suara sepatu haknya yang berbunyi "tuk tuk tuk."

Seketika, tubuh indah Rossa itu tidak terlihat lihat lagi dari pintu apartemen, Andri yang masih berdiri di tempat tadi, mengelus-elus pipinya yang baru saja dicium oleh Rossa, ia tiba-tiba sadar, mungkinkan perempuan ini menyukai dirinya?

Andri baru saja berpikir sebentar, tiba-tiba handphonenya berdering.

Awalnya ia mengiri Rossa yang meneleponnya, tapi saat ia menundukkan kepalanya, ia menemukan nama Yuni di layar handphonenya.

Ia tidak banyak berpikir dan langsung mengangkat telepon dari Yuni.

"Halo! Direktur Yuni!"

Dari handphone itu terdengar suara Yuni yang tidak asing "Apakah kamu sudah keluar dari kantor polisi?"

Andri menjawabnya "Baru saja keluar."

Mendengar hal itu, Yuni langsung meminta maaf kepadanya lewat telepon "Andri! maafkan aku! hari ini aku salah paham terhadapmu, lalu masih membuatmu harus berurusan dengan kantor polisi."

Andri dengan tenang berkata "Tidak apa-apa."

Mengetahui tidak terjadi apa-apa pada Andri, Yuni pun merasa lega lalu berkata "Baiklah kalau kamu tidak apa-apa, aku tidak mengganggumu lagi."

mendengar hal itu Andri agak tidak terlalu nyaman, ia lalu berkata "Direktur Yuni, anda tidak menggangguku."

Yuni lalu menjawabnya "Aku takut pacarmu cemburu."

Andri segera menjelaskannya "Direktur Yuni, anda salah paham, aku tidak seperti yang anda pikirkan, aku hanya berpura-pura menjadi pacar Rossa."

Yuni yang tidak menduga hal itu langsung tertawa keras "Aduh! apakah kamu sangat kekurangan uang? masa sampai harus bekerja sambilan?"

Andri tertawa pahit "Direktur Yuni, anda jangan menertawakanku, aku hanya membantunya saja."

Andri sudah menunggu di Sunny Bay selama beberapa waktu tapi masih belum ada taksi yang lewat, ia lalu mencoba bertanya pada Yuni "Direktur Yuni, apakah anda sudah pulang ke rumah?"

Yuni menjawabnya "Belum, sekarang aku bersiap pulang."

"Anda dimana?" kata Andri bertanya kepadanya.

"Di depan pintu rumah sakit." kata Yuni menjawabnya.

Andri dengan sedikit tidak tahu malu berkata "Direktur Yuni, aku sedang berada di daerah Sunny Bay, aku tidak mendapat taksi, bisakah anda kemari menjemputku? karena kita tinggal di daerah yang sama."

Yuni menelan air liurnya, baru ia menjawab "Baik! kamu tunggu aku , aku segera kesana."

Andri sudah menunggu di depan pintu apartemen Sunny Bay selama beberapa waktu, setelah lewat kurang lebih limat menit, tiba-tiba terdengar suara guntur, sepertinya akan turun hujan.

Tidak berapa lama, hujan yang seperti air bah itu tiba-tiba turun, pandangan Andri menjadi kabur karena hujan lebat itu, ia terpaksa berlari ke sebuah toko kecil di seberang apartemen Sunny Bay untuk berteduh.

Hujan turun semakin deras, Andri tiba-tiba mendapatkan pesan singkat, Rossa yang mengirimkannya.

"Andri, hujan deras, malam ini kamu tidak usah pulang, kamu bisa tidur di sofa rumahku, sekarang sudah tengah malam, sulit untuk mencari taksi di depan apartemen ini."

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu