My Charming Lady Boss - Bab 185 Sangat Mendesak (1)

Andri Chen yang menekan tubuh Yuni Lin juga sudah kehilangan akal sehatnya, dia mencium setiap inci kulit Yuni Lin dengan suasana hati yang berdebar karena gugup, dia menyukai aroma yang dikeluarkan oleh Yuni Lin, juga suka menyentuh kulitnya yang putih dan lembut, bahkan mendambakan untuk membuatnya hanya menjadi miliknya seorang, menyembunyikannya di tempat yang tersembunyi......

Yuni Lin juga mabuk dalam ciuman Andri Chen, dia tidak mengharapkan apa-apa, pikirannya sudah kosong, juga tidak tahu apakah yang dilakukannya ini benar atau salah, ia hanya berharap dirinya tak akan menyesal di kemudian hari......

Diikuti oleh suara desahan Andri Chen yang semakin berat, keduanya telah mencapai titik yang tidak terkendali, melihat Andri Chen akan segera melakukan tahap selanjutnya......

Yuni Lin yang sedari tadi mabuk akan perbuatan Andri Chen mendadak tersadar kembali, dengan napas terengah-engah dia mengatakan kepada Andri Chen: "Andri, aku tidak ingin hamil sekarang......."

Kalimat yang diucapkan Yuni Lin sangatlah halus, Andri Chen juga bukan anak laki-laki yang masih berusia tiga tahun, dia paham apa maksud perkataannya.

Dia langsung menghentikan aksinya, menuruni ranjang, dan mencarinya di dalam kamar, tetapi setelah mencarinya selama beberapa saat, ia tetap tidak menemukan alat kontrasepsi, itu membuatnya sangat panik, di saat kritis seperti ini, malah tidak menemukannya.

Tidak ada pilihan lain, dia hanya bisa memakai celananya dengan buru-buru, dan mengatakannya kepada Yuni Lin yang sedang berbaring di ranjang: "Aku akan pergi membelinya!"

Setelah itu, Andri Chen meninggalkan rumah dengan tergesa-gesa, jika dia tahu hari ini akan terjadi hal seperti ini, ia pasti akan menyediakan alat itu di rumahnya.

Sebentar saja, Andri Chen sudah berlari keluar dari Komunitas Perumahan Xin Hua, dia masih ingat ada sebuah toko yang menjual perlengkapan orang dewasa di jalan sekitar Komunitas Perumahan Xin Hua, itulah satu-satunya harapannya.

Ketika dia berlari mencapai pintu toko itu, ponsel yang berada di saku celananya pun berdering di saat itu juga.

Awalnya ia mengira Yuni Lin yang menelepon, namun ketika dia mengeluarkan ponselnya, ternyata panggilan itu dari Rico Wang.

Melihat nama Rico Wang, hati Andri Chen berdebar sesaat, dan segera teringat masalahnya dengan Taopa.

Jadi, dia hanya bisa menjawab teleponnya dengan terengah-engah: "Halo! Rico!"

Rico Wang dengan sibuk mengatakan: "Abang Andri, aku telah membuat janji dengan Abang Taopa, malam ini jam delapan di Romance Bar yang terletak di Daerah Poly, sekarang kamu ada dimana? Aku akan menjemputmu."

Andri Chen melihat jam tangannya, sekarang masih ada tiga puluh menit sebelum jam delapan, jika dia tidak pergi ke Romance Bar sekarang, ia takut Taopa akan tersinggung. Kalau hal itu sampai terjadi, maka akan susah untuk memperbaikinya.

Akan tetapi, Yuni Lin juga sedang menunggunya di rumah, urusannya ini sangat mendesak pula!

Untuk sesaat, dia tidak dapat memilihnya, karena jika tidak pergi ke Bar, maka nyawalah sebagai harganya.

Kemudian di saat inilah, suara Rico Wang kembali terdengar: "Abang Andri, apakah kamu masih mendengarkannya?"

Andri Chen menarik napas yang dalam, dan menggenggam ponselnya menjawab: "Aku mendengarnya."

"Kamu di mana? Aku akan segera menjemputmu, sudah hampir jam delapan malam." Rico Wang yang di ujung telepon mengatakannya dengan panik, awalnya dia ingin memberitahu dan menelepon Andri Chen lebih cepat, namun hotelnya memiliki sedikit masalah, makanya menjadi tertunda.

Andri Chen hanya bisa merespon: "Aku berada di Komunitas Perumahan Xin Hua."

"Baiklah, aku akan segera menjemputmu." Selesai mengatakannya, Rico Wang langsung menutup teleponnya.

Setelah menutup telepon, Andri Chen yang berdiri di depan pintu toko produk dewasa pun emosi: "Brengsek!" Di saat seperti ini, dia sangat ingin mencari seseorang dan mengeluarkan segala kepenatannya, namun dia sendiri juga tidak menemukan orang itu.

Andri Chen berpikir sejenak, tidak tahu bagaimana caranya untuk memberitahu Yuni Lin, karena ini sangat canggung, akan membuatnya salah paham mengira dia tidak tertarik dengan Yuni Lin, padahal ini pertama kalinya ia mengambil inisiatif.

Ketika dia bersiap untuk menelepon Yuni Lin, ponselnya-lah yang duluan berdering.

Dia buru-buru menunduk, terkejut mendapati bahwa Rossa Du yang menghubunginya, Andri Chen menepuk dahinya dengan keras, baru teringat bahwa ia berjanji akan mentraktir Rossa Du makan malam hari ini.

Saat ini semua masalahnya telah menumpuk menjadi satu, dan juga Rossa Du sudah banyak membantunya hari ini, mentraktirnya makan, adalah hal yang masuk akal.

Tetapi, masalah Romance Bar lebih penting, jika tidak mengatasinya dengan baik, itu akan membuat Rico Wang terlibat, lagipula Taopa bukan orang biasa di Nanjing, jika malam ini dia tidak menepati janjinya, itu sama saja dengan Rico Wang sedang mempermainkan Taopa.

Memikirkannya sampai di sini, Andri Chen pun menjawab panggilan dari Rossa Du.

"Halo! Rossa!" Andri Chen menjawabnya dengan lembut.

Rossa Du bertanya dengan khawatir: "Apakah masalahnya sudah beres?"

Andri Chen mengatakannya dengan sedikit takut: "Sudah beres, untung saja hari ini kamu membantuku, kalau tidak aku akan berada dalam masalah."

Mendengarnya, Rossa Du pun tertawa, dengan sengaja dia bertanya: "Jadi apa rencanamu untuk membalas bantuanku?"

"Bagaimana kalau aku membalasmu dengan tubuhku?" Andri Chen bercanda dan tertawa, dia ingin memakai cara ini untuk membatalkan perjanjian makan malam dengannya.

"Baiklah! Aku tidak akan menolaknya." Rossa Du juga tidak menunjukkan kelemahannya.

Andri Chen tersenyum di telepon, dan berusaha untuk mengatakannya: "Rossa! Bolehkah aku mendiskusikan sesuatu denganmu?"

"Ada apa?" Rossa Du bertanya dengan heran.

"Eh, malam ini aku ada sedikit urusan......" Andri Chen mencoba untuk bertanya, dia takut Rossa Du bisa marah, merasa dirinya telah membodohinya.

Rossa Du langsung menyelanya dan berkata: "Ayolah! Kamu berjanji akan menemaniku makan malam untuk malam ini, seharian ini aku sudah menunggumu, dan lagi di saat kamu membutuhkanku, aku telah memberikan bantuan kepadamu, kamu tidak boleh menolakku."

"Tetapi aku......" Andri Chen berusaha untuk menjelaskannya.

Rossa Du kembali menghentikan perkataannya: "Aku tidak ingin mendengar penjelasanmu, jika kamu masih mengatakan ada yang harus kamu lakukan malam ini, kelak aku tidak akan membantumu lagi."

Di saat seperti ini, Andri Chen hanya bisa mengatakan kata-kata yang enak didengar, dan membujuknya: "Rossa! Kamulah yang paling penurut, dan juga kamu adalah wanita tercantik di dunia ini, selain kecantikanmu, kamu juga memiliki hati yang baik, izinkan aku......"

Rossa Du menyela lagi: "Tidak perlu mengatakan kata-kata seperti itu, tidak ada gunanya."

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu