My Charming Lady Boss - Bab 167 Wajahnya Memerah (2)

Mendengar perkataan ini, Hendy mengangguk dan berkata: "Kak Andri, aku lihat hubunganmu dengan Dea lumayan baik, kamu coba bantu tanyakan, aku takut dia tidak suka denganku, jadi..."

Andri memotongnya lagi: "Oke, gampang, aku pikir masalah apa, tenang saja, kak Andrimu ini pro untuk masalah begini, aku akan membantumu."

Tapi Hendy mulai khawatir, "Kak Andri, bagaimana kalau Dea tidak menyukaiku?"

Andri berpikir-pikir dan bertanya: "Dia tahu kalau kamu suka dengannya?"

Hendy menjawab: "Aku tidak tahu."

Andri melanjutkan: "Kamu tahu apakah dia sudah punya pacar?"

Andri menjawab tidak pasti: "Sepertinya belum punya."

"Sepertinya?" Andri kaget.

Hendy mencoba mengingat: "Sebelumnya perusahaan melarang untuk pacaran, aku pikir dia seharusnya belum punya pacar."

Mendengar perkataan Hendy, Andri merasa dia masih punya harapan, dia segera menghisap rokoknya hingga habis, lalu memadamkannya, dan berkata kepada Hendy: "Serahkan hal ini padaku, aku bantu kamu tanyain oke."

Setelah itu, Andri pun membalikkan badannya dan berjalan ke meja resepsionis.

Hendy memanggilnya: "Kak Andri, tunggu."

Andri pun menghentikan langkahnya dan memutar badannya, dia mengerutkan alisnya dan bertanya: "Kenapa?"

Hendy kaget dan bertanya: "Kamu mau pergi sekarang?"

Andri menjelaskan: "Hal seperti ini, lebih cepat lebih baik, kalau tidak, takutnya dia sudah jadi istri orang lain."

Hendy ketakutan, dia terbata-bata mengatakan: "Kalau begitu aku... aku keluar dulu."

Setelah itu, dia langsung masuk ke dalam lift, setelah pintu lift tertutup, Andri pun berjalan ke meja resepsionis.

Saat ini, Dea sedang membereskan beberapa dokumen, dia tiba-tiba mengingat apa yang Yuni suruh, "Oyah, Dea! Tadi direktur Lin telepon, dia menyuruhmu meneleponnya."

Mendengar itu, Dea cemberut dan berkata: "Kak Andri, kenapa kamu baru bilang sekarang, kamu ingin celakain aku ya!"

Setelah itu, Dea langsung mengangkat teleponnya dan menelepon Yuni.

Tidak lama kemudian, Dea pun bertanya: "Direktur Lin, ada apa mencariku? Oh, oke, aku mengerti, aku telepon customer sekarang juga, baik."

Setelah selesai, Dea mengangkat kepalanya dan berkata: "Kak Andri, aku sudah hampir mati tahu."

Andri langsung meminta maaf: "Maaf ya Dea! Aku tadi disuruh Hendy keluar, jadi lupa."

Dea mengangkat teleponnya dan berkata ketakutan: "Masalah customer kalau terundur, direktur Lin pasti akan marah."

Andri tersenyum dan berkata: "Jangan takut, ada kakak Andri yang membantumu."

Mendengar kata membantumu, Dea pun pasrah: "Kak Andri, kamu juga sering dimarahi direktur Lin bukan? Haish!"

Setelah itu Dea pun menelepon customer, "Halo, direktur Zhou, aku Dea dari perusahaan Dairy Milk, masalah sample, hari ini aku akan mengirimnya kepadamu."

Lalu dia menutup teleponnya, dan menghela nafas, seakan-akan sebuah beban besar sudah terlepaskan.

Melihat Dea yang sudah tidak sibuk lagi, dia pun mengingat masalah Hendy.

Dia sengaja batuk dan menjernihkan suaranya, "Dea, aku boleh tanya satu hal?"

"Apa?" Dea mengedipkan matanya dan melihat Andri.

"Kamu sudah punya pacar?" Tanya Andri Chen.

Mendengar pertanyaan ini, wajah Dea langsung memerah, dia berpikir dalam hatinya, jangan-jangan kak Andri suka padanya!

Dia menggelengkan kepalanya, menunduk dan tidak berani menatap mata Andri, kebahagiaan ini datang terlalu mendadak.

Mendengar jawaban Dea, dia pun berpikir kalau Hendy masih punya harapan, saat ingin meneruskan pertanyaannya, Rossa membawa sebuah dokumen dan berjalan kesana, melihat Andri, dia pun bertanya: "Manager Chen, ngapain kamu disini?"

Andri menjelaskan: "Oh, tadi Dea pergi ke toilet, aku bantu jagain meja resepsionis."

Rossa mengangguk, lalu melihat ke arah Dea, melihatnya menundukkan kepalanya, dia pun menyodorkan dokumen itu kepada Dea, "Dea, bantu aku fotokopi dokumen ini tiga rangkap ya."

Dea masih tersipu malu dan tidak berani mengangkat kepalanya: "Baik, kak Rossa."

Rossa merasakan ada yang aneh dengan Dea, dia pun bertanya: "Dea, kenapa wajahmu memerah?"

Setelah itu, dia pun menoleh melihat Andri, lalu berkata: "Manager Chen, apa yang kamu lakukan kepada Dea?"

"Tidak ada kok!" Andri kebingungan.

"Tidak ada? Terus kenapa wajahnya memerah?" Rossa juga tidak bodoh, bisa membuat wajah seorang gadis memerah, pasti karena sudah mendengar sesuatu yang membuatnya merasa malu."

"Aku hanya..." Andri tidak bisa menjelaskan.

Novel Terkait

Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu