My Charming Lady Boss - Bab 109 Rossa yang rakus (2)

Andri Chen menganggukan kepala dan berkata: “Iya! Sesederhana itu”.

Yuni Lin menyetujuianya: “Tidak masalah”.

Pada saat ini, ponsel Andri Chen berdering, dia mengeluarkan ponselnya, yang menelepon adalah Rossa Du, dia memegang ponselnya dan segera berkata kepada Yuni Lin: “Direktur Lin, aku harus pergi”.

Sebelum Andri Chen berjalan ke pintu, Yuni Lin tidak lupa berpesan: “Andri Chen, Kamu harus membantuku menyelesaikan urusan ini, kalau tidak kamu tidak usah kembali”.

“Aku tahu, Direktur Lin”. Andri Chen sambil menggenggam ponselnya menjawab, lalu dia menutup pintu ruangan Yuni Lin.

Setelah keluar dari ruangan, Andri Chen baru mengangkat telephone dari Rossa Du.

“Hallo! Rossa”. Andri Chen menjawab telephone dengan akrab.

“Andri, aku sudah di bawah kantor kalian, kamu cepat turun! Kalau aku naik harus mengantri lift”. Rossa Du dari telephone mendesak.

Park Central pada jam siang seperti ini, lift lebih berdesakan dari pada bus.

Andri Chen menjawab di telephone: “Baik, aku segera turun”.

Andri Chen menutup telephone, lalu segera meninggalkan Dairy Milk LTD, kebetulan lift berhenti dilantainya.

Dalam beberapa menit, Andri Chen sudah muncul di lobby gedung Park Central, dari jauh dia melihat Rossa Du yang mengenakan jumpsuit berlengan panjang, dia berdiri dengan anggun di pintu lobby, laki-laki dan wanita yang melewatinya tanpa sadar memperhatikan tubuhnya, bahkan ada laki-laki yang bertegur sapa dengannya.

Tetapi, ketika Andri Chen muncul, semua laki-laki tersebut mengurungkan niatnya.

Dia berjalan dengan cepat menghampiri, dan berteriak: “Rossa!”

Rossa Du mendengar suara tersebut dan menolehkan kepala, ketika melihat Andri Chen, terdapat senyum kebahagiaan di wajahnya yang putih bersih.

‘Andri!” diapun memanggil dengan akrab.

“Sudah menunggu lama!” Andri Chen meminta maaf.

Rossa Du menggelengkan kepala, dengan tersenyum menjawab: “Tidak, aku juga baru tiba”.

“Ingin makan apa?” Andri Chen dengan sangat bermurah hati bertanya.

Rossa Du berpikir, lalu memberikan ide: “Aku tahu di sekitar kantor kalian terdapat sebuah restoran yang menjual bihun asam pedas yang sangat terkenal, bagaimana kalau siang ini kita makan bihun asam pedas saja?”

Andri Chen lalu menepuk-nepuk kantong celananya, berkata: “Aku sudah mempersiapkan diri untuk mentraktirmu makanan yang mahal”.

Rossa Du berkata: “Aku suka makan bihun asam pedas di restoran itu, ayo kita segera ke sana, kalau tidak nanti harus mengantri lama”.

Andri Chen hanya dapat mmengikutinya: “Baiklah! Kamu yang menuntun jalan”.

Seperti itu, Rossa Du terbiasa merangkul lengan Andri Chen dan berjalan meninggalkan gedung Park Central, melewati mall Park Central, lalu berjalan ke gang kecil di seberang gedung Park Central, di dalam gang kecil ini semuanya adalah makanan enak, kalau datang terlambat, sama sekali tidak ada tempat duduk, karena semua karyawan gedung perkantoran sekitar sana, pada siang haris hampir semuanya datang kesana untuk makan.

Mereka berdua jalan cukup lama, akhirnya tiba.

Sekali Andri Chen melihat, tidak perlu Rossa Du menjelaskan, sudah tahu di mana letak toko yang menjual bihun asam pedas tersebut, karena pemandangan di depan itu membuat orang tidak dapat percaya.

Andri Chen melihat orang-orang yang mengantri dengan sangat panjang, bagaikan restoran yang menjual bihun asam pedas tersebut sedang membagikan uang.

Untuk beberapa saat Andri Chen ragu, lalu menolehkan kepala dan bertanya: “restoran bihun asam pedas ini apakah benar-benar enak?”

Rossa Du terus menerus manggukan kepala dan berkata: “Iya! Sangat enak, aku pernah makan sekali, tetapi aku harus mengantri dengan cukup lama”.

Andri Chen menggankat tangannya dan melihat jam tangannya, kalau melihat dengan kecepatan ini dan bila terus menunggu, mereka harus menunggu hingga sore baru bisa makan bihun asam pedas.

Rossa Du melihat sebentar, lalu menggandeng lengan Andri Chen, berkata: “Andri, ayo kita baris mengantri!”

Dia baru saja mau melangkah, Andri Chen berkata: “Jangan, antrian sepanjang ini, sore saja belum tentu kebagian”.

“Kalau begitu bagaimana?” Rossa Du ingin sekali memakannya, tanpa berdaya dia bertanya.

Andri Chen mengamati sebentar, lalu menolehkan kepala dan berkata kepada Rossa Du: “Kamu tunggu sebentar disini”.

Andri Chen segera berjalan ke restoran bihun asam perdas, mengamati sebentar, memasak semangkuk bihun asam pedas, kira-kira membutuhkan waktu lima hingga enam menit, yang mengantri kira-kira ada ratusan orang, bila mereka ikut mengantri, paling cepat juga butuh beberapa jam.

Tiba-tiba Andri Chen menyadari yang mengantri kebanyakan adalah laki-laki, di sana terdapat banyak wanita yang dengan sabar menunggu, orang-orang ini pasti mengantri demi wanita pujaan hati mereka.

Saat ini, pandangan mata Andri Chen jatuh kepada seorang laki-laki yang memakai kacamata yang berbaris paling belakang, dia terus menerus memandang ke satu arah, Andri Chen melihat kemana arah pandangannya, terlihat ada seorang wanita berambut panjang sedang bermain ponsel sedang berdiri, wanita ini pasti adalah kekasihnya.

Melihat wanita ini, Andri Chen tiba-tiba terpikirkan satu cara, lalu dia segera berjalan kearah Rossa Du, lalu bibirnya berbisik di telinganya, lalu bertanya: “Kamu mengerti?”

Rossa Du menganggukan kepala, dan berkata: “Mengerti”.

Selesai berbicara, Andri Chen membalikkan tubuhnya dan berjalan ke barisan kedua laki-laki yang mengenakan kacamata tersebut, lalu menusuk lengan laki-laki berkacamata tersebut, dan bertanya: “ Kak, apakah wanita berambut panjang yang berdiri di sana itu adalah kekasih mu?”

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu