Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 72 Kesedihan Yang Dihibur (1)

Saat Victoria keluar dari gedung, ia dan seseorang sedikit lagi akan bertabrakan. Seorang perempuan yang wajahnya lumayan, baju yang ia kenakan pun bukan baju yang bisa dikenakan orang biasa. Sepertinya ia adalah anak keturunan orang kaya.

“Berjalan pakai mata donk, yang aku sebut itu kau!” perempuan itu jelas-jelas tidak tertabrak sama sekali, apalagi Victoria sudah meminta maaf. Tapi dia masih saja berteriak, menarik perhatian orang sekitar.

“Maaf, barusan aku benar-benar tidak melihatmu.” Victoria Gong meminta maaf sekali lagi dengan sabar, sekarang dia tidak ingin punya masalah lagi.

Seketika perempuan itu menyadari siapa yang baru saja akan menabraknya itu, ia melipat tangannya di dada dan menaikkan dagunya kemudian tertawa: “Oh, aku pikir siapa. Bukankah ini adalah Victoria Gong yang jadi headline di weibo itu? Bagaimana, apa rasanya menjadi selingkuhan? Dulu bukankah kau adalah anak orang kaya, sekarang saat kau jadi selingkuhan hidupmu juga lumayan kan. Apalagi Wallace Mo adalah orang kaya, pasti tidak akan membuat susah selingkuhannya sendiri.”

“Tutup mulutmu.”Victoria Gong bicara dengan nada keras: “Aku bukan selingkuhan Wallace Mo, jangan sembarangan bicara.”

“Oh, aku sembarangan bicara? Kau menuduhku sengaja memfitnahmu! Yang terjadi di gerbang kampus tadi bukankah kau sangat hebat? Lemah sekali, aku fikir kau memang benar-benar hebat.” Perempuan ini sudah jelas kalau dia sengaja mencari masalah dengannya. Kejadian di depan gerbang ia juga melihatnya, melihat sikap Victoria Gong tadi ia pun segera menyusul kesini untuk kembali menyulitkan Victoria Gong.

Didalam kampus ada banyak sekali orang yang mengerumuni mereka, mereka semua berdiri dengan sikap sedang mentertawakan dirinya,

“Jadi apa maumu.” Victoria Gong sudah sangat marah, masalah yang bederet seperti ini, membuat emosinya menjadi tidak begitu bagus.

“Aku tidak ingin apa-apa, aku hanya ingin mencari masalah denganmu, apa kau tidak bisa melihatnya? Ayo pukul aku, kalau kau berani ayo pukul aku. Lalu suruh selingkuhanmu Wallace Mo itu menghancurkanku! Victoria Gong, awalnya kami masih merasa nasibmu sangat baik, ayahmu bangkrut tapi kau malah mendapatkan lelaki yang tampan lagi kaya, yang siap membelamu disetiap masalah. Ternyata kau hanya seorang selingkuhan! Tidak tau malu!” perempuan itu semakin bicara semakin emosi,sejak awal dia sudah tidak suka pada Victoria Gong. Atas dasar apa dia yang keturunan orang kaya tapi semua orang malah menyukai Victoria Gong. Tampangnya sama sekali tidak kalah dengan Victoria Gong! Hanya saja Victoria Gong terlihat lebih polos saja kan? Itulah yang membuat dia banyak disukai? Sekarang, dia hanya seorang yang bermuka polos, tapi dengan sifat yang luar biasa tidak tahu malu.

Victoria menarik nafas dalam, menghindar dari perempuan itu dan ingin beranjak.

Perempuan itu malah menghadang dan menghadang Victoria Gong lagi didepannya. Sengaja membuat Victoria Gong marah, dan memaksanya membalas.

Victoria Gong benar-benar sudah tidak bisa menahan amarahnya. Walaupun Wallace Mo sudah lama melatihnya, tapi saat ia benar-benar menghadapi masalah ia langsung kacau:”Kau!”

“Kalian sedang apa?”

Saat Victoria Gong ingin bicara sesuatu, ia melihat dosen pembimbingnya turun dari tangga dan berjalan kearah mereka. Dosen melirik kearah perempuan itu, lalu melirik kearah orang-orang yang mengerumuni, lalu bicara dengan tegas: “Kalian sedang melihat apa? Kalian ingin nilai kalian dipotong ya!”

Orang-orang yang mengerumuni mulai bubar, perempuan itu melihat dosen datang, kesombongannya mulai melemah, tapi karena ia fikir dia adalah keturunan orang kaya, jadi ia tidak berfikir untuk bubar seperti orang-orang yang mengerumuni.

“Kau masih belum pergi dan tetap disini kenapa? Kau murid semester 6 Fakultas Design Art kan?” Dosen ternyata ingat perempuan ini, sengaja menyebut identitasnya untuk menakut-nakutinya.

Benar saja, saat perempuan ini mendengar dosen yang tahu ia dari fakultas mana dan semester berapa, dia mulai gugup, segera ia menundukkan kepala dan beranjak pergi.

Dosen pembimbing pun berjalan turun, melirik ke arah Victoria Gong dan menghela nafas: “Kau cepatlah pergi.”

Victoria Gong mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing, dan segera beranjak pergi, sedetikpun tidak ia tunda lagi.

Saat sampai di gerbang kampus, para fans Bernice Tsu melihatnya dengan sorot mata geram dari kejauhan, tetapi tidak berani mendekat sembarangan. Victoria Gong menarik nafas dalam, menekan perasan sedihnya, berjalan kearah mobil lalu duduk didalam mobilnya. Airmatanya tidak bisa ia tahan lagi, dan mengalir tidak karuan.

Jelas-jelas ia tidak melakukan kesalahan apapun. Kenapa semua orang memperlakukannya seperti ini?

Victoria Gong menghisap ingus dihidungnya, dan berkata pada diri sendiri: “Tidak boleh menangis! Kalau sekarang menangis entah ada berapa banyak orang diluar sana yang menunggu untuk menertawakannya. Kalau ingin menangis, harus pulang dan menangis di hadapan Wallace Mo saja.

Victoria Gong menggelengkan kepalanya, kalau Wallace Mo tahu apa yang sudah ia lalui hari ini. Dia pasti tidak akan melepaskan orang-orang itu, terutama perempuan tadi, pasti akan diberi Wallace Mo pelajaran.

Victoria Gong mengusap airmatanya, ia menahan semua air matanya didalam, lalu menyetir mobil pulang.

Ketika ia sedang bersedih, Victoria Gong mendapati mobil Bryan Lu sedang diparkir di pinggir jalan, dan Bryan Lu berdiri dipingir jalan sedang menelpon.

“Iya betul, begitu saja. Buat status Bernice Tsu hancur. Iya, betul... baiklah. Kalau ada apa-apa langsung hubungi aku.”

Bryan Lu juga melihat Victoria Gong yang sedang menyetir, ia melambaikan tangan ke arah Victoria Gong, lalu menutup telponnya.