Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 261 Masih Ada Satu Jalan (1)

Wallace Mo meilhat sikap Mama Mo yang seperti itu semakin tidak bisa berkata apa-apa. Tapi,mengingat Victoria yang seperti tersudutkan,hatinya menjadi sakit. Perempuan itu kan adalah perempuan yang dia cintai.

"Ma,tolong panggilkan dokter untukku."Kata Wallace Mo tiba-tiba.

"Ada apa? Apa kau merasa tidak enak badan?"

"Mama pergi panggil saja." Ucap Wallace Mo sedikit tidak sabar.

"Baiklah,baiklah.. akan Mama panggilkan." Sambil bicara,Mama Mo pun beranjak meninggalkan ruangan.

Papa Mo melihat Mama Mo pergi pun berucap:"Wallace,walaupun sikap Mamamu pada Victoria agak jahat,itu juga karena dia perhatian padamu. Jadi ia agak tergesa-gesa, kamu jangan menyalahkannya." Papa Mo jarang sekali bicara,bukan karena tidak ingin bicara, tapi karena sedang mengimbangi Mama Mo saja. Dalam pandangannya,melihat Mama Mo dari samping adalah cara yang sudah paling baik.

"Aku tau." Wallace Mo tersenyum.

"Baguslah kalau begitu."

Baru saja suara Papa Mo senyap, sudah terdengar Mama Mo yang datang membawa dokter.

"Wallace,dokter sudah datang."

Dokter melihat-lihat Wallace Mo sebentar dan bertanya:"Direktur Mo,ada masalah apa?"

"Dokter,aku masih butuh berapa lama untuk bisa pulih?" Wallace Mo bertanya. Dia tidak ingin berada dirumah sakit setiap hari,dia ingin bertemu Victoria,ingin segera rujuk dengannya.

"Paling tidak masih butuh tinggal dirumah sakit sekitar 10 hari." Dokter berucap.

Mendengar itu, Wallace Mo mengerutkan alisnya, berkata:"Aku beri dokter waktu tiga hari untuk memulihkanku dan membiarkanku keluar dari rumah sakit dengan sehat."

"Ini...." Dokter agak merasa berat,apalagi ini bukan kecelakaan kecil.

"Dok,dokter juga tau aku ini siapa. Kalau aku ingin membuat rumah sakit kalian bangkrut,itu hanya dalam hitungan detik." Seketika Wallace Mo kembali menjadi raja bisnis yang penuh kegilaan.

Dokter jelas mengerti apa yang dimaksud Wallace Mo dan tidak melawan apapun, langsung menganggukkan kepala, berkata:"Baiklah Direktur Mo,aku akan berusaha."

"Yang aku inginkan bukan usaha,tapi kepastian." Kata Wallace Mo semakin menegaskan.

"Baiklah, pasti. Aku akan memanggil dokter yang lebih baik untuk datang, Tiga hari lagi akan mengizinkanmu pulang."

Mendengar ini,Wallace Mo tersenyum, berkata:"Terimakasih sekali dok."

Dan setelah dokter meninggalkan ruangan,Mama Mo yang ada disamping langsung berkata dengan wajah penuh kekhawatiran:"Wallace Mo,kenapa kamu begitu terburu-buru untuk pulang? yang paling penting adalah memulihkan kesehatanmu dulu."

Tidak menunggu Wallace Mo menjawab, Papa Mo yang ada disamping pun berkata:"Wallace bilang apa,jelas sudah ia fikirkan dengan baik. Kita tidak usah mengurusinya." Dia jelas tau Wallace Mo ingin melakukan apa,mereka kan Ayah dan Anak.

"Tapi...." Mama Mo mulai terlihat gundah.

"Ma, aku ingin cepat pulang dan menyelesaikan masalah ku dengan Victoria. Kalau tidak dia akan semakin merasa tersudutkan dan sedih." Wallace Mo bicara sambil melihat Mama Mo dengan wajah penuh kejujuran.

Mama Mo melihat Wallace Mo berkata dengan begitu jujur menjadi tidak bisa marah, dan hanya berkata:"Baiklah,Mama harap kamu bisa sehat." Orang tua mana yang tidak ingin melihat anaknya sehat.

"Aku tau,tidak usah khawatir." ucap Wallace Mo datar.

.............

Victoria Gong dan Berly Liu keluar dari rumah sakit,dan langsung pulang ke apartment Berly Liu.

Berly Liu melihat wajah Victoria Gong yang membengkak dan memerah pun agak merasa kasihan dan bicara sambil masuk ke pintu:"Aku pergi mengambil kantong es untukmu ya."

Victoria Gong menganggukkan kepala,dan langsung duduk di sofa.

Dengan cepat Berly Liu mengambil es dari dalam kulkas lalu duduk disamping Victoria,mengompres mukanya.

Kantong es baru saja menyentuh pipi Victoria,dia gemetar sebentar,seperti hatinya sendiri.

Melihat tingkah Victoria, Berly Liu pun berkata:"Kenapa? apa terlalu dingin? kamu tahan sebentar,ini akan segera selesai. Kalau tidak wajahmu akan semakin bengkak."

Victoria Gong tidak bicara,hanya menganggukkan kepala. Dia tidak tau harus bicara apa,sekujur tubuhnya seolah menjadi kebas.

"Ibu mertua memang keterlaluan,bagaimana bisa ia memukulmu? walaupun ia tidak memperdulikanmu, dia juga harus memikirkan anakmu juga kan." Berly Liu berkata disampingnya.

Mendengar "Ibu Mertua" dua kata ini, Victoria Gong pun tertegun,lalu berkata:"Berly,jangan bicara lagi. Aku tidak mau membicarakan masalah ini lagi."

Berly Liu mendengar Victoria berkata seperti itu pun langsung diam dan melajutkan mengompres wajah Victoria dalam hening. Kalau dia bisa membantu Victoria dengan menggantinya untuk merasakan semua ini,dia kira-kira juga tidak akan menolak. Tapi sekarang dia hanya bisa menyaksikan ini semua dari samping saja.

Betul,bagaimana mungkin Victoria tidak bersedih? dulu dia benar-benar menganggap Papa Mo dan Mama Mo seperti orang tuanya sendiri. Tapi tamparan ini hampir membuat hubungan diatara mereka hancur. Sepertinya setelah ini mereka berdua sudah bukan lagi mertua dan menantu. Menurutnya tatapan yang dipakai Mama Mo untuk menatapnya barusan,adalaha tatapan penuh kemarahan yang sama sekali belum pernah ia lihat.Victoria Gong yang awalnya sudah putus asa,kali ini semakin merasa putus asa. Awalnya belum paling putus asa,hanya putus asa saja.

Victoria Gong terdengar tersenyum sebentar,wajahnya pun pelan-pelan mulai terlihat kehabisan kata.

Berly Liu yang melihat Victoria Gong bersikap seperti itu pun kembali gelisah dan berkata:"Victoria,kamu jangan begini."

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu