Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 165 Dia Juga Bisa Perhitungan (1)

Victoria berjalan masuk, melihat Wallace dia pun berteriak: "Wallace kamu ngapain!"

"Makanan yang diberikan orang asing, tidak tahu bersih atau tidak." Terhadap Elizabeth dan William yang selalu datang ke rumah dan mengganggu mereka, Wallace sangat tidak suka.

Victoria pun pasrah dan mengambil kotak itu, ini adalah hadiah dari William, malah dibuang seperti ini.

Dia berkata: "Walaupun kamu dan Elizabeth tidak begitu kenal, tapi kalian juga teman sekampus, sekarang dia tinggal di atas rumah kita, aku juga pernah membantunya menjaga William beberapa kali, dia ingin memberi sesuatu ya tentu wajar-wajar saja!"

"Ya tetap saja dia orang asing." Wallace tidak bisa mendengar nasehat apapun lagi, dia benar-benar sangat emosi.

"Kamu marah?" Victoria pun tertawa dan melihat Wallace, "Pria yang nafsunya tidak terpuaskan benar-benar menakutkan..."

"Sudah tahu masih nanya." Wallace pun marah, dia menunduk, mencium dan menggigit bibir Victoria, Victoria kesakitan.

"Sakit..." Victoria kesal, "Kamu ingin menggigitku hingga mati?"

"Aku tidak ingin menggigitmu, aku menginginkanmu!" Wallace menatap Victoria, dia sangat ingin memilikinya.

Pandangan seperti ini membuat Victoria gemetaran dan merasa malu, dia tidak menyangka Wallace akan berkata seperti ini.

"Masih ngomong sembarangan aku tidak peduliin kamu lagi!" Victoria menunduk, menghindari pandangannya, degup jantungnya semakin kencang.

Victoria merasa malu, dia tidak melihat pandangan jahat Wallace kepadanya, Wallace melepasnya dan pergi ke dapur, "Aku lapar, cepat masak."

Victoria pun kaget dan mengangkat kepalanya, tapi dia malah melihatnya masuk ke dalam dapur, dia marah dan berlari ke dapur, lalu melototi Wallace.

"Mau makan mie?" Wallace menatap Victoria dengan lembut, seperti tidak terjadi apapun sebelumnya.

"Oke, terserah." Victoria sangat yakin dengan masakan Wallace, dia juga tidak pemilih.

"Oke, kalau begitu kamu nonton TV dulu, nanti aku panggil kalau sudah selesai!" Wallace pun mengeluarkan bahan-bahan dari kulkas, lalu berjalan kesana dan mencium Victoria, "Jangan marah dong, aku hanya bercanda saja!"

"Brengsek!"

Victoria melototinya, lalu pergi dari dapur.

Saat makan, Victoria masih sedikit marah, ini membuat Wallace merasa lucu.

Setelah makan, Victoria pun meletakkan piringnya dan langsung masuk ke dalam kamar dan mandi, dia sama sekali tidak melihat Wallace, Wallace juga tidak marah, dia hanya tersenyum, setelah merapikan meja dia pun ikut masuk ke kamar.

Suara air terdengar dari kamar mandi, Wallace pun tersenyum licik, melepaskan bajunya, dan ikut masuk ke dalam kamar mandi.

Keesokan harinya, Victoria masih berselimut dan membolak-balikkan badannya di atas ranjang, memegang pinggangnya yang sakit, dan mengerang. Melihat pria yang berpakaian rapi dan sedang memakai dasi, dia pun mengerang semakin kencang.

Mendengar suara istrinya, Wallace pun membalikkan badannya dan mencium bibirnya: "Tidur lagi, lihatlah kantong matamu itu."

Victoria pun merasa kesal: "Siapa yang membuatku jadi berkantong mata seperti ini?"

"Tidur yang banyak, nanti juga hilang, oke!" Wallace mencubit pipinya, dia terlihat sangat segar.

"Semua gara-gara kamu! Brengsek!" Victoria memukul tangan Wallace dan berkata: "Kantong mata ini gara-gara kamu, tidak membiarkanku tidur..."

Kemarin pagi saja sudah melalukannya sekali, saat pulang dia masih tidak mau melepaskannya, sampai akhirnya dia sudah hampir pingsan, Wallace pun masih tidak melepaskannya, Victoria juga sudah tidak bertenaga lagi, dia pun pasrah dan hanya bisa membiarkan Wallace melakukan apapun.

"Bukannya dengan begini kamu bisa lebih tenang." Wallace sengaja mengatakan ini, membuat Victoria marah dan berkata: "Kalau bukan begini, kamu ingin membuatku tidak tenang?"

Wallace mengerutkan alisnya, dia tersenyum dan berkata: "Aku tahu kamu tidak khawatir sama sekali denganku, aku hanya ingin membalas kepercayaanmu kepadaku."

Ibu dan ayah Mo adalah suami istri yang saling mencintai, walaupun bukan tipe yang mesra sekali tapi mereka sangat hangat, Wallace juga sejak kecil telah dipengaruhi oleh ini, dia pasti akan setia dengan pernikahannya.

Apalagi sudah pernah bertemu dengan Wanda dan Kelly yang berencana menghancurkan pernikahannya, Wallace semakin mengerti, walaupun dia dan Victoria saling mencintai, saling percaya, tetap saja akan ada orang yang sengaja menghancurkan.

Oleh karena itu, Wallace pun menggunakan cara ini untuk menunjukkan kepada Victoria, bahwa sampai kapanpun, dia tidak akan mengkhianati pernikahannya ini.

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu