Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 137 Pernikahan Satu-Satunya (1)

Seharian ini, Victoria Gong sudah bisa turun dari ranjang dan berjalan, luka di tubuhnya pun sudah lumayan membaik, Wallace Mo sepulang dari kantor datang mengantarkan makanan ke rumah sakit, sekalian membawakan sebuah buklet.

“Apa ini?” Victoria langsung bertanya begitu menerima buklet yang disodorkan oleh Wallace Mo.

Sambil mengeluarkan makanan dari kotaknya, Wallace Mo sambil tersenyum berkata lembut: “Ini adalah gambar-gambar rancangan gaun pengantin, kamu lihat-lihat dulu, adakah yang kamu suka.”

Victoria Gong membalik-balikkan halaman buklet itu, melihat satu demi satu, dia merasa semua rancangan gaun pengantin itu indah, sulit menentukan pilihan kalau baru melihatnya sebentar saja, maka diletakkannya buklet itu di samping, “Selesai makan, aku akan lihat lagi, semuanya bagus.”

“Tidak apa-apa, pelan-pelan saja lihatnya, kalau tidak suka, masih ada yang lainnya, besok aku bawakan untukmu.” Wallace Mo otomatis ingin memberikan yang terbaik untuk Victoria Gong, apalagi ini adalah pesta pernikahan, dia tidak ingin kecerobohan walaupun sedikit bisa membuat penyesalan.

Urusan gaun pengantin sebetulnya Victoria Gong tidak terlalu memikirkannya, tapi karena ini adalah bentuk perhatian khusus yang ditunjukkan oleh Wallace Mo, maka setelah dia selesai makan, Victoria Gong duduk di ranjangnya mulai melihat-lihat kembali buklet tersebut dan memilih gaun pengantin.

Wallace Mo setelah selesai beres-beres juga ikut duduk di ranjang, menarik Victoria Gong ke dalam pelukannya, sepasang suami istri ini bersama-sama melihat buklet untuk memilih, “Bagaimana, semua ini adalah yang sudah aku pilihkan untukmu.”

“Model duyung ini bagus sih, tapi waktu waktu jalan…” Victoria Gong sedikit mengeryitkan dahinya, terbayang gaun model duyung itu kalau dipakai, waktu berjalan hanya bisa melangkah kecil, seketika dirasanya gaun model ini tidak bagus, “Lebih baik pilih model yang lainnya…”

Wallace Mo memergoki wajah Victoria Gong sedikit aneh, tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya, dia hanya merasa lucu ingin tertawa, dia mendekatkan wajahnya dan mengecupnya, “Pelan-pelan saja pilihnya, ini tidak perlu terburu-terburu.”

Victoria Gong tidak percaya Wallace Mo bisa berkata demikian, bagaimana mungkin tidak buru-buru?

Gaun dalam buklet ini sekarang barulah sebuah gambar rancangan, pesta pernikahan pun sekarang sudah mulai dipersiapkan, sampai waktunya gaun pengantin tentu sudah harus bisa selesai dibuat, kalau bisa lebih awal ditentukan akan lebih baik.

Walaupun bibirnya bisa bilang bahwa dia tidak terlalu mempedulikan modelnya, tapi ini adalah satu-satunya pernikahan seumur hidupnya, Victoria Gong pastinya sangat serius, setiap lembar rancangan gaun itu dilihatnya dengan teliti, akhirnya di hari kedua berhasil memutuskan untuk memilih sebuah model gaun kemben yang simpel, tapi juga tidak kehilangan kesan mewahnya.

Selesai menentukan pilihan untuk gaunnya, mengukur ukuran tubuhnya, Victoria Gong jadi seperti pengangguran, bisa dibilang sekarang kondisi tubuhnya sudah oke, tidak perlu dirawat di rumah sakit lagi, hanya perlu beristirahat baik-baik di rumah, oleh sebab itu dia memohon Wallace Mo untuk mengurus prosedur keluar dari rumah sakit.

Setelah Wallace Mo berulang kali memastikan kepada dokter kondisi Victoria Gong tidak ada yang mengkhawatirkan, hanya perlu baik-baik menjaga kondisi badannya, dia mengabulkan permohonan Victoria, membereskan administrasi di rumah sakit dan menjemputnya sendiri untuk pulang.

Sekeluarnya dari lift, ekspresi Wallace Mo sedikit aneh, hatinya kelihatannya sangat tidak tenang dan gugup, sedang Victoria Gong yang segera akan resmi menikah, ekspresinya terlihat santai, dia tidak menyadari ada yang aneh yang ditunjukkan oleh Wallace Mo, langsung tanpa bertanya dulu menggunakan sidik jarinya membuka kunci pintu.

Begitu pintu utama terbuka, otak Victoria Gong seakan kosong, sambil berjalan masuk sambil menutup mulutnya, lalu mulai berseru, “Aaaah….”

Mulai dari pintu depan, seluruh ruangan sejauh mata memandang semuanya dipenuhi dengan kelopak mawar merah, memenuhi seluruh ruangan, bahkan di tembok sekalipun, ditempeli kelopak bunga mawar besar dan kecil membentuk hati, di tengah-tengahnya adalah foto Victoria Gong bersama Wallace Mo, kelihatannya bahagia sekali.

Otak Victoria Gong sedikit konslet, saat itu dia merasa bingung dengan apa yang dilakukan oleh Wallace Mo, tetapi gerak tubuhnya tidak bisa mengejar jalan pikirannya, dia hanya bisa melongo melihat itu semua dari ambang pintu, matanya mulai berkaca-kaca, hatinya terharu.

Wallace Mo melihat reaksi terkejut kesenangan dari Victoria Gong, jadi ikut bengong, menenangkan seluruh perasaan aneh yang muncul dalam hatinya, maju selangkah mendekati Victoria Gong dan menuntun tangannya, membawanya selangkah demi selangkah berjalan dari pintu rumah memasuki ruang tamu.

Kakinya menginjak kelopak-kelopak bunga mawar, Victoria Gong serasa melayang dibuatnya, apalagi masuk ke ruang tamu, dekorasinya tidak sama, selain lantai yang ditutupi dengan taburan kelopak bunga mawar merah, tepat di tengah ruang tamu menggunakan perpaduan lilin dan mawar dibentuknya tulisan “ I LOVE YOU”, masih ada pula hidangan makan malam romantis, dari plafon ruang tamu tergantung lonceng-lonceng kecil dan bintang-bintang kecil berkilauan, sungguh membuat mata Victoria Gong tak henti menatapnya, menatap dalam-dalam Wallace Mo.

Wallace Mo menggandeng Victoria Gong dan berhenti tepat di depan tulisan “I LOVE YOU” besar itu, tiba-tiba berlutut, tangannya mengulurkan sebuah cincin, dengan lembut dan penuh perasaan menatap Victoria Gong yang masih terlihat terkesima dengan semua ini, “Victoria, menikahlah denganku.”

Pikiran Victoria Gong kini dipenuhi dengan kejutan besar “lamaran menikah dari Wallace Mo”, di saat yang bersamaan dilihatnya pula Wallace Mo yang berlutut di hadapannya dengan sebuah cincin di tangannya, dirinya masih belum bisa bereaksi, hanya terdiam menatapnya, membalasnya dengan satu kalimat: “Kita secara hukum kan sudah menikah.”

Wallace Mo: “……………….”

Waktu dilamar sepertinya, IQ istrinya sepertinya tiba-tiba sedang tidak bisa bekerja dengan baik, galau rasanya menanti seperti ini!

Selesai Victoria Gong berbicara, barulah rasanya tiba-tiba bisa bereaksi, seketika itu mukanya mulai memerah tersipu malu, sepertinya ingin sekali menggali lubang dan sembunyi di dalamnya, merasa tidak ada saat yang lebih memalukan dibanding saat ini.

“Ehm.” Victoria Gong satu tangannya mencoba menutupi mukanya yang berasa panas memerah, tangan yang satunya lagi mau tidak mau diulurkannya ke hadapan Wallace Mo, ada perasaan malu, tapi yang lebih dominan adalah perasaan senang.

Victoria Gong menunjukkan reaksi yang demikian lucu, membuat Wallace Mo sangat suka melihatnya, dia tertawa, tapi dengan sikap yang sangat serius dia memasangkan cincin tersebut di jari Victoria Gong.

“Victoria, kamu sudah setuju menikah denganku!” Wallace Mo berdiri lalu merengkuh Victoria Gong ke dalam pelukannya, hembusan hangat nafasnya terasa di bahu Victoria, dalam ruangan itu terasa suasana penuh kehangatan.

Pikiran rasional Victoria Gong bekerja, dia merasa perkataan Wallace Mo semuanya seperti basa basi, mereka berdua sudah menikah secara hukum, bahkan anak pun sudah ada satu, jelas-jelas sudah berstatus sebagai suami istri, tiba-tiba ada kemesraan macam pasangan yang baru akan menikah seperti ini, perubahan seperti ini terlalu tiba-tiba, Victoria Gong sejenak merasa sulit untuk menerimanya.

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu