Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 215 Ayo makan di luar (1)

"Tante, aku sudah selesai.” William berdiri di luar pintu lagi.

Victoria Gong berbalik dan melihat bahwa William kelihatan sudah siap untuk pergi. Jadi dia menyesuaikan kembali suasana hatinya dan berkata, "Oke. Bisakah William menunggu Tante sebentar? Aku ganti baju terlebih dahulu."

Sambil berbicara, dia mendekati ke arah William.

"Tante, ikut aku ke bawah dan panggilkan mobil untukku saja, lalu aku bisa pergi sendiri. Jadi kamu bisa tinggal di sini untuk merawat paman," kata William.

Victoria Gong tersenyum lega, berjongkok, dan berkata, "William kamu sangat pengertian. Tidak apa-apa, Tante telah memberikan obat kepada paman. Setelah mengantarmu, Tante akan segera kembali untuk menjaga paman. William tidak perlu khawatir."

"Yah, aku harap paman bisa segera sembuh."

Setelah Victoria Gong mengganti pakaiannya, dia mengantar William ke taman kanak-kanak. Ketika dia tiba di rumah dengan tergesa-gesa, dia menemukan Wallace Mo sudah bangun.

“Kamu sudah bangun, apakah kamu merasa lebih enak sekarang?” Victoria Gong duduk di samping tempat tidur dan bertanya dengan khawatir.

Wallace Mo tidak berbicara, hanya menatap Victoria Gong.

"Kenapa? Kepalamu masih sakit?"

Sambil berbicara, Victoria Gong mengulurkan tangan dan menyentuh dahi Wallace Mo, kemudian menyentuh dahi diri sendiri, dan merasa bahwa suhu keduanya hampir sama.

"Sudah tidak panas lagi," kata Victoria Gong.

Lalu dia tiba-tiba merasakan pusing dan pandangannya seperti berputar-putar. Beberapa detik kemudian, dia menemukan dirinya berbaring di tubuh Wallace Mo.

“Apa yang kamu lakukan? Victoria Gong berbisik.

Wallace Mo masih tidak berbicara, hanya menatap Victoria Gong dan menyentuh pipinya dengan tangan kanannya.

Victoria Gong tidak bisa menahan ditatap terus oleh Wallace Mo, jadi mengulurkan tangannya untuk menutupi mata Wallace Mo.

“Jangan lihat!”Victoria Gong berkata dengan marah.

Wallace Mo hanya tersenyum, dia bisa mendengarnya, dia sangat bahagia.

"Victoria," teriak Wallace Mo.

"Aku sangat merindukanmu."

Dengan mengatakan itu, Wallace Mo mencondongkan tubuh ke depan untuk mencium pipi Victoria Gong.

Victoria Gong merasakan bahaya mendekat, dan dia segera menjauhkan kepalanya dan memalingkan wajahnya sehingga ciuman Wallace Mo hanya jatuh di telinga Victoria Gong.

Wallace Mo tentu saja tidak bisa melepaskanya dengan begitu saja, lalu dia membalikkan kepalanya dengan tangan, dan mencium dalam bibirnya. Meskipun Victoria Gong terus memberontak, Wallace Mo tidak melepaskannya.

Ciuman ini menuangkan semua perasaan Wallace Mo pada Victoria Gong dalam beberapa hari ini.

Setelah berciuman, wajah Victoria Gong memerah dan bibirnya bengkak. Wallace Mo tersenyum dan menggelitik hidung Victoria Gong.

"Jangan berpikir dengan seperti itu, aku akan memaafkanmu," kata Victoria Gong dengan mengerutkan bibirnya.

“Seperti apa?” Wallace Mo bercanda dengan sengaja. Kemudian, dia mengulurkan tangannya ke bawah ketiak Victoria Gong, dan menggelitiknya.

Victoria Gong bergerak terus di pelukan Wallace Mo dan mendorong tangan Wallace Mo menjauh.

"Jangan mengira karena kamu sakit, terus menciumi aku ... aku akan memaafkanmu!" Victoria Gong tampak serius.

Dia berhenti dan melanjutkan: "Aku tidak tahu mengapa kamu bisa mempunyai perasaan tidak suka dengan William, aku harap kamu bisa memperlakukannya dengan baik, lagi pula, dia hanya seorang anak kecil. Sebelumnya, aku juga merasa tidak enak disaat ayah dan ibu memperlakukan William layaknya cucu kandung sendiri. Tetapi terakhir aku menemukan jawabannya bahwa dia hanyalah seorang anak kecil, seharusnya tidak boleh menyalahkannya, lagipula aku benar-benar sangat menyukai William. "

Wallace Mo dikejutkan oleh kata-kata "cucu kandung", tetapi dia segera tenang kembali.

"Aku hanya tidak ingin kamu terluka. Kamu adalah istriku, dan aku harus melindungimu. Aku harap kamu bisa jauh dari rumah sakit." kata Wallace Mo, sambil merapikan rambut Victoria Gong yang sedikit berantakan di dahinya.

Sebenarnya Victoria Gong tahu persis perasaan Wallace Mo padanya, hanya saja caranya tidak bisa diterima olehnya.

"Hal itu sama sekali tidak boleh menyalahkan William. Lagipula sekarang aku juga baik-baik saja bukan?"

Setelah mengatakan itu, Victoria Gong mengulurkan tangan dan merangkul leher Wallace Mo, dan melanjutkan, "Suamiku, apakah kamu akan lebih baik dengan William kedepannya? Sama seperti baik padaku."

Wallace Mo dikejutkan lagi oleh gerakan Victoria Gong saat ini. Beberapa hari ini, mereka jarang ada aksi mesra seperti ini, apalagi saat ini Victoria Gong yang memulainya terlebih dahulu.

“Oke?” Victoria Gong bertanya setelah itu, menguncang kepala Wallace Mo.

Mungkin terlalu senang, Wallace Mo membalasnya, "Oke."

Setelah mendengar jawaban Wallace Mo, Victoria Gong tertawa, meregangkan kepalanya, dan mencium Wallace Mo.

Wallace Mo tersenyum senang dan memeluk Victoria Gong lebih erat lagi.

"Selama William tidak lagi menyakitimu, aku bisa hidup damai dengannya. Jika dia masih ... aku tidak akan ..." kata Wallace Mo serius.

"Aku mengerti, itu tidak akan terjadi lagi. Aku akan merawat William dan akan menjaga diri sendiri dengan baik." Kata Victoria Gong sambil menjulurkan lidahnya.

Wallace Mo tertawa lega, dan kemudian tangannya mulai merasa gelisah.

“Istriku, apakah kita harus melakukan sesuatu?” Wallace Mo berkata dengan pandangan agak “jahat”.

Victoria Gong secara alami mengerti apa yang ingin dilakukan suaminya, tetapi dia tidak ingin membiarkan suaminya mendapatkannya denganbegitu mudah.

Victoria Gong mendorong Wallace Mo untuk membuat jarak diantara mereka. Dia melihat jam alarm di atas meja dan kemudian berkata, "Direktur Mo, sudah jam 9:30 pagi, kamu sudah terlambat."

Wallace Mo sama sekali tidak peduli, kemudian menarik Victoria Gong ke dalam pelukannya.

“Victoria, kamu tidak tahu, aku sudah memberi tahu Willy Mo bahwa aku tidak akan pergi bekerja di pagi hari.”Selesai berbicara, dia tersenyum.

Ternyata semua sudah direncanakannya! Victoria Gong sangat marah dan tidak ingin memedulikannya.

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu