Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 100 Kau Tidak Terselamatkan (2)

"Kau masih marah kemarin dan ingin memukulku, hari ini meminta maaf padaku dengan memelas, menurutmu orang seperti ini, berganti hari berganti wajah, bukankah menarik?" Victoria menyipitkan matanya memandangi Wanda, ia langsung pergi tanpa benar-benar menatapnya.

Wanda sangat marah, mulutnya sudah ingin memaki Victoria, tapi ia menahannya, melihat kerangka panggung di samping pun ia langsung menendangnya keras, kerangka itu bergoyang sebentar.

Wanda baru melihat kerangka panggung yang bisa bergetar, lalu melihat Victoria perlahan berjalan naik, di dalam kepalanya langsung terbesit pikiran jahat: yaitu membuat cerita kecelakaan, lalu menahan Victoria di bawahnya, lebih baik tertindih mati, dengan begini aku pun bisa bersama dengan Wallace.

Ia berpikir, lalu melihat ikatan panggung yang mulai terlepas, menendangnya, lalu kerangka panggung itu langsung bergoyang.

Victoria bersiap-siap naik ke panggung mengambil foto untuk seluruh anggota tim, lalu menyuruh karyawan yang mengelola SNS untuk mengunduhnya, alhasil kerangka panggung tiba-tiba terlepas, Victoria terkejut dan kehilangan keseimbangan, tiba-tiba dalam perutnya terasa sakit, terjatuh.

Saat ini Bryan baru saja turun tangga, melihat tenda syuting di dekatnya, hatinya sudah memikirkan akan segera bertemu Victoria, wajahnya terlihat manis dan penuh senyuman, berjalan menghampiri. Namun sayangnya ketika baru saja sampai di depan pintu, ia melihat Wanda menendang panggung, dan Victoria yang berdiri di atasnya dan tidak mengira akan terjadi sesuatu pun terjatuh ke bawah.

Wanda tersenyum licik, menunduk memandang Victoria yang memegangi perutnya.

Bryan buru-buru pergi menghampiri, menggendong Victoria, melihat wajahnya sudah pucat, sepertinya sakitnya sudah tidak tertahankan, tidak sempat mempedulikan Wanda, hanya saja ketika mengantarkan Victoria ke rumah sakit ia memandang Wanda dengan dingin, berbisik di telinganya: "Tunggu saja."

Melihat punggung Bryan yang berjalan terburu-buru menggendong Victoria, Wanda hanya merasa panik, memikirkan raut wajah Wallace, dan kata-kata peringatan dari ayahnya sendiri, ia hanya merasa ia akan mati hari ini.

Seluruh anggota tim sibuk melihat Wanda yang mengejar keluar, hanya merasa aneh di antara Wanda dan Victoria, tapi Wanda sudah tidak mempedulikan tatapan mata orang lain, ia keluar dari tenda dan langsung memesan taksi, supir menanyakan tujuannya, ia menunjuk mobil Bryan di depannya: "Tuan, ikuti mobil itu, aku ada urusan mendesak."

Kecepatan taksi tidak bisa menyamai mobil Bryan, ketika Wanda tiba di rumah sakit, Bryan sudah memapah Victoria memasuki ruang darurat, Wanda mencari tapi tidak bisa menemukan mereka, sibuk bertanya pada resepsionis: "Suster, apakah anda tahu pria yang tadi mengantar wanita masuk itu pergi ke mana?"

Suster tidak mencurigainya, ia kira Wanda terburu-buru menghampiri pastilah keluarga dari Victoria, ia mengecek komputernya, lalu menjawab: "Yang anda maksud adalah tuan Lu, bukan, tadinya ada di ruang darurat, namun sekarang sudah di pindahkan ke bagian ibu dan anak, di lantai empat, di sana ada lift."

Wanda tidak tahu mengapa Victoria harus di rujuk ke bagian ibu dan anak akibat sakit perut, kepalanya sudah memikirkan beberapa kemungkinan, ia sibuk menghibur dirinya bahwa tidak mungkin terjadi, sembari menekan tombol lantai empat dengan keras, naik ke atas.

Tiba di ruang pasien, terdengar suara Bryan dari jauh, ia tidak berani masuk, hanya mendengar dari balik ruang pasien, mendengar orang di dalam mendengar sedikit basa-basi, lalu mendengar perintah Dokter: "Nona Gu, sekarang anda adalah wanita hamil, sehari-hari harus memperhatikan makanan dan hal lainnya, sebentar lagi aku akan memberikan resep, silahkan anda perhatikan."

Wanda melihat dokter akan pergi keluar, buru-buru sembunyi di balik koridor, hatinya berdegup kencang, telinganya masih terdengar ucapan Dokter tadi.

Apa? Rupanya Victoria hamil, anak ini adalah milik Wallace, lalu bagaimana dengan aku, aku harus bagaimana? Wanda berpikir dengan suram, menuruni tangga.

Sedangkan saat itu hati Bryan kecewa dan rumit, ia dari dulu sangat menyukai Victoria, namun ketika kembali dari luar negeri ia mengetahui Victoria sudah menikah, yang ia nikahi adalah Wallace yang terkenal di dunia.

Mengetahui Victoria sudah menikah, Bryan pun menyembunyikan ketertarikannya pada Victoria di dasar hatinya, hanya seperti yang dahulu, menjadi kakak yang baik bagi Victoria, tapi tidak terpikir, hatinya, ketika mendengar Victoria mengandung anak dari Wallace, penuh dengan luka.

Dokter mengetahui Nona Muda keluarga Mo datang ke rumah sakit, ia sibuk menelepon Wallace, mendengar Bryan yang mengantarkan Victoria, Wallace pun sangat marah.

Alhasil ia tahu bahwa Victoria dicelakai orang, terjatuh dari atas panggung, ia langsung panik, tidak peduli siapa yang yang mengantar Victoria, ia hanya pergi menuju rumah sakit dengan paniknya.

Wanda mengetahui Wallace akan datang, tidak ingin melihat Victoria bermesraan dengan orang lain, ia pun pergi dengan kecewa, bertatap mata dengan Wallace yang datang tergesa-gesa, keduanya tidak berbicara, Wallace bergegas ke atas, melihat Victoria tertidur pulas, tidak tega membangunkannya, hanya tersenyum tipis, duduk di sisi Victoria.

Victoria sudah daritadi merasakan aura Wallace, perlahan tersadar, melihat Wallace, bersiap-siap ingin duduk, alhasil tiba-tiba merangkak di atas ranjang, ingin muntah.

Melihat Victoria yang seperti ini, Wallace sibuk memapahnya, Victoria tidak bisa memuntahkannya keluar, lalu kembali duduk: "Kurasa asam lambungku naik, kepala juga pusing."

Memikirkan Victoria terjatuh dari panggung yang tinggi, Wallace khawatir ia terjatuh dan terkena sedikit gegar otak, menyuruh Victoria berbaring, mencari Dokter sendirian.

Dokter melihat Victoria terbaring di ranjang, matanya panik mengkhawatirkan diri sendiri, ia pun berkata pada Walalce: "Istrimu sekarang adalah wanita hamil, butuh istirahat dengan baik, bagaimana mungkin membiarkan ia terbangun mengkhawatirkanmu?"

"Wanita hamil?" Tiba-tiba raut wajah Wallace terkejut, bertemu tatap dengan Victoria yang juga terkejut, terdiam untuk beberapa saat.

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu