Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 25 Kekuasaan yang Nyata (2)

Siang setelah kelas, Victoria dan Berly sebenarnya sudah janjian akan makan siang di kantin bersama, tapi tidak disangka dia malah menerima telepon dari Wallace Mo yang sudah menunggunya di depan gerbang kampus, membuatnya tergesa-gesa dan berlari kesana.

Tiba di gerbang, dia memukul-mukul dadanya yang sesak, melihat ke sekitar, seperti telah menyadari sesuatu, tiba-tiba dia merasa sedikit menyesal, kenapa baru saja menerima telepon dia langsung berlari keluar, kalau saja ini dilihat oleh Wallace Mo dia bakal menertawainya lagi.

Berpikir demikian, Victoria lalu melompat ke belakang pohon dan menarik nafas panjang untuk menenangkan dirinya.

Dan ternyata semua ini sudah terlihat oleh Wallace Mo dari dalam mobil, mulutnya tersenyum lebar, dia merasa wanita ini sangat lucu, tapi dia masih belum turun dari mobil.

Wanita ini masih belum benar-benar mengandalkannya, tapi dia juga tidak buru-buru untuk ini.

"Sudah lama aku tidak datang ke sekitar kampus, sekarang tiba-tiba datang kesini rasanya lumayan oke."

Tiba-tiba terdengar suara yang lembut, membuat Wallace Mo tersadar, menoleh ke belakang melihat ibunya yang memakai gaun Cheongsam bercorak bunga Magnolia itu, berkata dingin: "Ibu, kamu ngapain ikut datang juga?"

Ini benar-benar kesalahan Wallace Mo, sebelumnya ibu meneleponnya agar siang ini dia pulang ke rumah bersama Victoria untuk makan bersama, tapi dia langsung menolaknya, dia tidak menyangka ibunya bakal mengunggunya di depan pintu kantor dan ikut naik ke mobilnya.

Merasa pasrah dia hanya bisa menelepon Victoria dan memanggilnya keluar, dia juga sebenarnya sangat ingin bertemu dengan wanita ini.

"Waktu itu aku nginap di rumahmu dua hari, ayahmu langsung mengomel dan menyuruhku pulang untuk memasakkan sup untuknya! Membuatku tidak berkesempatan untuk menghabiskan waktu bersama Victoria!" Ibu Mo menepuk-nepuk koper kecil di atas kakinya dan berkata, "Sekarang aku sudah persiapkan semuanya, ayahmu sedang ke Prancis, tidak ada masalah lagi kalau aku tinggal di rumahmu beberapa hari ini!"

"Tidak boleh."

Wallace Mo kali ini menolak permintaan ibunya lagi, sebelumnya dia menyuruh ibunya datang ke rumah agar bisa membohongi wanita ini untuk tidur seranjang bersamanya, kali ini mereka sudah sah menjadi suami istri, dia pikir tidak perlu lagi ibunya datang dan merusak dunia mereka berdua bukan?

"Apanya tidak boleh? Aku harus nginap! Aku lihat kamu masih belum bisa mendapatkan Victoria, kalau ada aku Victoria tidak akan lari! Tolong kamu cepat-cepat atur pernikahanmu dengan Victoria, aku dan ayahmu masih menunggu untuk menggendong cucu, kamu lihat dirimu sendiri juga sudah hampir umur tiga puluh tahun, cucu orang lain pun sudah masuk sekolah dasar, kamu... Oh, Wallace..."

Saat ibu Mo masih mengomel-ngomel, Wallace Mo sudah turun dari mobil dan berjalan menuju Victoria, dia pikir sebelumnya dia pasti sudah membuat keputusan yang salah, keputusan untuk membiarkan ibunya nginap di rumahnya selama beberapa hari?

"Sudah!"

Victoria berbicara sendiri, menarik nafas panjang dan siap-siap untuk berbalik badan, tidak disangkanya malah terhalangi oleh sebuah badan yang tegap, tapi dia tidak memperhatikan itu dan menabraknya.

"Ah..."

Terdengar suara teriakan, sebuah tangan besar memapahnya, aroma yang dikenalinya itu membuat Victoria tersadar, menaikkan kepalanya dan melihat wajah Wallace Mo yang tampan, pipinya memerah, merasa sedikit bersalah dan berkata: "Kamu sudah datang? Itu... aku... aku..."

"Saat kamu keluar aku sudah melihatmu, tapi kamu tidak datang-datang juga terpaksa aku yang datang kesini."

Tiba-tiba disekitar ada banyak orang yang melihat mereka, ini membuat Victoria merasa tidak nyaman, gerakan mereka berdua terlalu mesra, membuat pipinya merah, dia menarik tangan Wallace Mo dan melangkah menuju ke depan, "Mobilmu dimana?"

Wallace bilang saat dia keluar dia sudah melihatnya, melihat gayanya yang panik itu? Ah... sungguh memalukan!

Tentu saja Wallace Mo tahu Victoria berpikir apa, dia maju dan merangkul pinggangnya berjalan menuju ke mobil dan menutup pintu mobil.

"Sebenarnya aku dan Berly sudah janjian, kenapa kamu tiba-tiba meneleponku?" Setelah naik ke mobil Victoria langsung menanyakannya."

"Makan."

Pertanyaan ini dijawabnya dengan sangat natural, membuat Victoria bengong.

"Victoria, aku yang menyuruh Wallace mengajakmu makan, kamu tidak keberatan kan?"

Ini membuat Victoria sangat kaget, dia menoleh ke belakang dan melihat ibu Wallace Mo, dulu menemui ibunya untuk pura-pura menjadi pacar Wallace Mo hanya membuatnya sedikit merasa tidak nyaman, namun sekarang mereka telah menjadi suami istri yang sah, wanita paruh baya cantik dihadapannya ini sekarang adalah ibu mertuanya yang sah!

Bagaimana dia tidak kaget?

"Tan... tante juga disini? Tidak keberatan kok! Aku hanya sedikit... sedikit kaget... ya, sedikit kaget." Victoria salah tingkah, dia takut salah ngomong, matanya refleks langsung menatap Wallace Mo yang fokus mengendarai mobil.

"Kaget? Memangnya biasanya Wallace tidak makan denganmu? Sebegitu sibukkah dia?" Ibu Mo mendengar perkataan ini langsung merasa Wallace Mo saat pacaran tidak pernah inisiatif sama sekali, kalau begini terus bagaimana dia bisa punya menantu?

"Ibu, ini urusan kami berdua." Wallace Mo mengerutkan alisnya.

"Ya ya ya, tante, Wallace biasanya lumayan sibuk, menjadi asisten bos juga tidak gampang, tante jangan omelin Wallace terus ya." Victoria melanjutkan.

Novel Terkait

Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu