Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 198 William Di Rumah Keluarga Mo (2)

Ketika ponsel berdering untuk ketiga kalinya, Victoria Gong sudah tidak tahan lagi, dia berkata pelan:

“Angkat saja, siapa tahu ada hal darurat.”

“Kamu saja yang angkat.”

Wallace Mo menyodorkan ponselnya pada Victoria Gong. Victoria Gong ingin berkata “Sebaiknya kamu saja” , tapi melihat ekspresi Wallace Mo, dia sulit menolaknya, Victoria Gong mangambil ponsel dan mengangkat telepon mengarahkan ke telinganya.

“Halo.”

“Ny. Mo?” Terdengar suara Elizabeth Chu dari ujung telepon.

Elizabeth Chu?Victoria Gong tidak sempat berpikir banyak dan menjawab “Iya”.

“Begini, William sedang berada di rumah Paman dan Bibi, kan. Awalnya aku ingin pergi menjemputnya, tapi Bibi bilang bahwa kalian sedang makan malam disana dan bisa sekalian mengantarkan William pulang. Aku takut Bibi lupa memberi tahunya, jadi aku menelepon. Terima kasih banyak, ya.” Elizabeth Chu menjelaskan perlahan, suaranya terdengar senang.

Tapi Victoria merasa aneh, hal seperti ini...... tidak mungkin Ibu Mo melupakannya.

“Apa kamu mendengarnya?” Sekali lagi terdengar suara Elizabeth Chu.

Saat ini baru Victoria Gong merespon, dengan buru-buru dia berkata:

“ya ya ya, aku mengerti, seharusnya tidak akan kemalaman.”

Setelah Victoria Gong menjawab, Elizabeth Chu berkata “Baiklah, itu saja” dan mematikan sambungan.

Victoria Gong mengembalikan ponsel ke hadapan Wallace Mo, Wallace Mo bertanya pelan “siapa?”

“Elizabeth Chu.” jawab Victoria Gong pelan.

"Elizabeth Chu? Dia pasti meminta kalian mengantar William pulang, ya? Awalnya aku ingin menyuruhnya datang dan makan malam bersama, daripada dia kesepian sendiri, tapi bagaimanapun aku membujuknya, dia tetap saja tidak datang, dia bilang kurang baik jika selalu makan di rumah atasan. Wallace, apakah kamu sangat gila hormat di kantor sampai karyawan kamu sangat menakutimu?"

Ibu Mo menatap Wallace Mo saat mengatakannya.

"Mama tidak perlu mengkhawatirkan masalah pekerjaan." Jawab Wallace Mo dengan suara rendah kemudian terus melanjutkan makannya.

Walaupun Ibu Mo sedikit tidak rela, namun dia tidak membahasnya lebih lanjut lagi dan mengawasi William yang sedang makan.

Setelah makan, Ayah Mo memanggil Wallace Mo mengikutinya ke ruang baca, di ruang tamu hanya tersisa Victoria Gong, Ibu Mo, dan William.

William sedang melihat film animasi, dan Victoria Gong serta Ibu Mo ikut menonton juga. Ibu Mo seperti teringat sesuatu, dia meneput jidatnya, lalu mengambil beberapa kantong belanjaan dari kamar.

Victoria Gong mengenali beberapa merek tersebut, semuanya adalah merek pakaian anak yang terkenal.

“Victoria, ini adalah baju yang aku belikan untuk William, nanti jangan lupa membawanya saat kalian akan pulang.”

Ibu Mo mengatakannya sambil tersenyum, kemudian meletakkan kantong belanjaan di samping Victoria Gong.

“Baiklah.” Victoria Gong tersenyum, dia melihat pakaian William yang semuanya sudah lama, dan memang sudah seharusnya diganti.

Mengapa dirinya tidak menyadarinya? Victoria Gong berpikir dalam hati.

Tidak lama kemudian, Wallace Mo turun dari lantai atas.

“Victoria, ayo kita pulang.” dia berkata lembut sambil menatap Victoria Gong.

Victoria Gong melirik sekilas William, dan menyadari William juga sedang menatap Wallace Mo, dia juga tidak terlalu fokus menonton, dia malah tersenyum dan mengangguk. Ibu Mo yang melihat waktu sudah malam, juga tidak menahan lagi, dia hanya mengingatkan “hati-hati dijalan”, dan menyuruh mereka pulang.

Malam yang tenang, tapi kehidupan malam di kota, selamanya akan diisi oleh kebisingan suara-suara kendaraan yang berlalu-lalang, lampu jalanan juga seperti hidup selamanya.

Victoria Gong dan William duduk di bangku belakang, Victoria Gong menyadari, William seperti tidak rela meninggalkan kediaman Keluarga Mo.

“William sangat menyukai Kakek dan Nenek, ya?” Tanya Victoria Gong lembut.

William menatap Victoria Gong, dia mengangguk dengan tulus.

“Kalau begitu nanti Bibi akan sering-sering membawamu main kesana, ya? Kamu juga bisa menelepon Kakek dan Nenek.”

“Baik.” William manjawab dan tersenyum.

Saat sampai dirumahnya, William sudah tertidur. sehingga, Wallace Mo menggendong William, dan Victoria membawakan kantong belanjaan, kemudian mereka mengetok pintu.

Hanya saja, Elizabeth Chu yang datang membuka pintu membuat Victoria Gong sangat syok.

Elizabeth Chu terlihat seperti habis mandi, terdapat handuk diatas kepalanya, ini belum seberapa, hanya saja piyama yang dia pakai, berenda merah, ditambah lagi dengan leher V, di tambah lagi , yang paling penting......

Sepertinya dia tidak memakai pakaian dalam!

Victoria Gong sedikit canggung.

"Kalian sudah datang."

Elizabeth Chu menatap Wallace Mo dan Victoria Gong, terutama adalah Wallace Mo fan tersenyum.

Victoria Gong baru tersadar dari lamunannya, dia tersenyum dan mengangguk.

Saat ini, Wallace Mo tidak berkata apa-apa, hanya melirik Elizabeth Chu saja, memberi isyarat untuk mengambil alih William dari gendongannya.

Tapi Victoria Gong memberikan kantong baju pada Elizabeth Chu disaat yang bersamaan.

Elizabeth Chu sedikit terkejut:

"Kalian yang membelinya? Ini terlalu membuang uang." Dia menatap pada kantong yang dipegang Victoria Gong.

"Ini Mama yang membelinya, dia sangat menyukai William."

" Kalau begitu aku harus mencari waktu untuk berterima kasih pada Bibi."

Elizabeth Chu mengambil kantong tersebut. Kemudian bergantian menatap Wallace Mo, dan berkata dengan sedikit canggung:

"Kedua tanganku sudah penuh, bisakah Direktur Mo membawa William masuk?"

Wallace Mo terlihat tidak setuju, dia menoleh menatap Victoria Gong.

" Pergilah, aku menunggu kamu disini." Jawab Victoria Gong pelan.

Alhasil Wallace Mo menggendong William memasuki rumah Elizabeth Chu, tapi dia keluar dengan cepat.

"Ayo, kita pulang."

Kemudian Wallace Mo menggandeng Victoria Mo berjalan menuju elevator. Setelah pintu elevator tertutup, Elizabeth Chu kembali membuka pintu dan menjulurkan tubuhnya keluar lalu tertawa sinis.

Wallace Mo menggendong Victoria Gong memasuki kamar tidur dan menempatkannya diatas ranjang.

Saat Wallace Mo hendak berdiri, Victoria Gong meraih leher Wallace Mo dan mengecup bibirnya.

Setelah menggendongnya begitu lama, Victoria Gong rasa Wallace Mo pantas mendapatkan hadiah!

Tapi, ketika Victoria Gong melihat pandangan Wallace Mo, dia segera beringsut kembali.

Hanya saja, gerakannya kalah cepat dengan Wallace Mo.

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu