Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 52 Masuk Rumah Sakit Lagi (1)

Nada dering ponsel berhenti, dan Victoria Gong masih belum sadar. Nada dering baru saja berhenti selama dua detik, ponsel pun kembali berdering lagi.

Setelah menelepon lebih dari sepuluh kali secara terus menerus, orang di ujung telepon masih belum beruntung, dan ia kembali meneleponnya. Tampaknya jika Victoria Gong tidak mengangkatnya panggilan teleponnya, dia akan terus meneleponnya seperti ini.

Akhirnya, Victoria Gong perlahan membuka matanya, ia pun berusaha untuk bangun dan duduk tegak, ia merasa kepalanya sangat sakit, dan dadanya lemas. Sambil menggelengkan kepalanya, ia pun mengambil ponselnya dengan napas yang terengah-engah, panggilan telepon itu langsung ditutup, di layar ponselnya terlihat tujuh belas panggilan tidak terjawab. Ketika Victoria Gong ingin menelepon kembali, ponselnya berdering lagi, Victoria Gong mengangkat telepon.

“Kakak kelas....”

"Victoria, kamu baik-baik saja kan! Kenapa kamu menjawab telepon begitu lama? Kamu tidak ada masalah kan?" Suara Bryan Lu terdengar cemas dan khawatir, ia takut terjadi sesuatu pada Victoria Gong. Lagipula kemarin ketika dua melihatnya berjalan seperti itu, pria itu melihatnya dengan perasaan yang tidak enak, dan apalagi luka Victoria Gong belum sembuh.

“Tidak apa-apa, aku baru saja pingsan, kamu menelepon untuk membangunkanku.” Victoria Gong merasakan kepalanya sangat pusing, dan tak menyadari bahwa dia telah mengatakan yang sebenarnya.

"Apa ?! Kamu pingsan! Bagaimana laki-laki itu menjagamu!" Bryan Lu berbalik dan keluar. "Kamu tunggu di rumah, aku akan segera menjemputmu!"

Belum sempat Victoria Gong berbicara, telepon pun ditutup. Kepalanya benar-benar pusing, jadi ia harus bersandar di tempat tidur dengan mata terbuka.

Ketika Victoria Gong hampir tertidur, terdengar suara bel pintu berbunyi, ia pun berjalan dengan terombang ambing pergi membuka pintuk untuk Bryan Lu.

Bryan Lu melihat yang melihat Victoria Gong menekan kepanya kepalanya dengan terombang ambing dan hampir tubang, ia pun melangkah maju dan membantunya, "Apakah kamu baik-baik saja? Kamu duduk dulu dan beristirahat sebentar, aku akan membawamu pergi." ”

"Aku baik-baik saja, kakak kelas silahkan duduk, jangan khawatirkan aku. Mungkin karena lapar, gula darah rendah." Victoria Gong tidak memberi tahu Bryan Lu tentang masalah Walles Mo, ia hanya mengatakan bahwa dia lapar seharian.

"Lapar? Apakah ada sesuatu di dapurmu? Aku akan membuatkan sesuatu untuk mengisi perutmu." Bryan Lu menggulung lengan bajunya dan berjalan ke dapur.

Victoria Gong juga sudah lama tidak kembali ke rumah ini. Kemarin setelah bertengkar dia tidak pergi melihat dapur, dia juga tidak tahu.

"Aku tidak tahu, mungkin ada telur dan mie."

Bryan Lu membuka kulkas, ternyata sebagian besar bahan makanan di dalamnya sudah rusak. Lagi pula, sudah lebih dari seminggu tidak diperhatikan. Setelah dibersihkan, hanya ada telur dan mie yang bisa dimakan. Ia pun memasak untuk Victoria Gong dan kemudian menyajikan semangkuk mie telur di hadapannya, dan lengan baju pun belum diturunkan.

"Kamu harus makan dulu."

Mie telur masih panas dan terlihat asap ringan naik ke atas, di waktu bersamaan Victoria Gong teringat ketika dulu baru pertama kali datang ke rumah ini dia hampir saja membakar dapur Wallace Mo, Wallace Mo harus memasak sendiri untuk memberinya makan, matanya pun basah tidak jelas.

"Kamu kenapa? Apakah kamu tidak suka memakannya, Kenapa kamu tidak makan?" Bryan Lu melihat dia tidak mengambil sumpit cukup lama, dia agak khawatir Victoria Gong tidak suka makan hidangan buatannya, lagi pula dia belum pernah melihat dia makan makanan seperti ini.

Victoria Gong menggelengkan kepalanya, menghirup hidungnya dan mengambil sumpit. “Mana ada, aku tidak pilih-pilih makanan.” Victoria Gong meniup mie, memakannya dengan lahap.

Semangkuk mie ternyata dimakan hingga bersih olehnya, dan Bryan Lu mengikuti jumlah makanannya sendiri. Namun, ia melihatnya dapat menghabiskan mi tersebut, Bryan Lu masih sangat senang, karena wajah Victoria Gong terlihat sudah sedikit lebih membaik.

“Sudah kenyang, terima kasih kakak kelas.” Victoria Gong meletakkan sumpit, dengan penuh rasa terima kasih memandang Bryan Lu. Jika bukan dia yang terus meneleponys, mungkin sekarang dia masih pingsan. Apalagi ketika mendemngar dirinya baru saja sadar dari pingsannya dia pun bergegas datang, dan memasak untuk dirinya, dia benar-benar tidak tahu bagaimana cara berterima kasih kepadanya.

Bryan Lu tersenyum, "Masih memanggilku dengan sebutan kakak kelas, bukannya dari awal sudah ku katakan apakah bisa memanggil namaku saja, takut orang lain tidak tahu bahwa kita memiliki usia yang sama."

“Oke. Terima kasih Bryan.” Pertama kali dia memanggil namanya, agak tidak terbiasa.

Setelah membersihkan piring dan sumpit, Bryan Lu terus melihat keadaan Victoria Gong yang masih belum begitu baik dan tidak sengaja mengerutkan kening dan menaikkan alis.

"Aku lihat sekarang keadaanmu sangar tidak baik, kamu pergi saja ke rumahku, aku juga akan menjagamu dengan baik. Jika kamu pingsan seperti tadi, aku akan dengan cepat mengetahuinya."

“Tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri.” Setelah mengatakan hal itu, Victoria Gong pun ingin berdiri, setelah berdiri sedikit lagi dia hampir langsung jatuh.

Bryan Lu yang melihatnya seperti ini, semakin tidak membiarkannya terus berada di sini, "Tidak bisa, bagaimana aku bisa tenang melihatmu seperti ini? Aku akan membawamu pergi, pergi ke rumahku."

Setelah mengatakannya, Bryan Lu pun membantu memapah Victoria Gong berjalan.

Victoria Gong berusaha untuk mendorong Bryan Lu dengan keras, ia menolak dan berkata: "Benar-benar tidak perlu bantuan, Bryan, aku adalah seorang gadis dan tidak nyaman bagiku untuk pergi ke rumahmu."

“Apakah kamu pikir aku akan melakukan sesuatu padamu?” Bryan Lu ingin membantu memapah Victoria Gong lagi, tetapi Victoria Gong tidak ingin pergi ke rumahnya bersamanya, dan menghindar darinya. Dia takut Victoria Gong goyah dan jatuh, dia harus memperhatikan gerakan Victoria Gong dengan cermat.

"Bukannya aku tidak percaya sama kamu, tetapi kamu juga seorang lajang, jika aku pergi ke rumahmu, orang lain juga akan berkata hal yang tidak baik tentang kita. Aku tidak peduli, apa yang kamu lakukan jika orang lain menggosipkan dirimu?" Victoria Gong benar-benar tidak bersedia dan menolak pergi ke rumah Bryan Lu, ada satu alasan lainnya yang ingin dia katakannya, yaitu dia tidak ingin Wallace Mo salah paham lagi. Ketika dia teringat Wallace Mo, Victoria Gong pun menghela nafas lega, dia begitu memikirkan perasaannya, dia pergi seharian dan tidak kembali, dia pergi ke bar bersama Bernice Tsu.

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu