Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 71 Mobilnya Dihadang Oleh Fans (2)

Saat ia merasa bosan dirumah, tiba-tiba ada orang yang memberinya urusan sampai kerumah. Dosen pembimbingnya menelpon.

“Halo, Dosen, ada apa. Bukankah waktu untuk mengumpulkan foto belum sampai?” Victoria Gong pikir dosennya ingin mempertanyakan masalah foto, gawat kalau begitu, dia belum menyelesaikan semua itu.

“Bukan masalah itu, dulu kau pernah mengurusi beberapa hal di kampus, sekarang butuh kau untuk datang lagi mengurusinya.” Dosen pembimbingnya berfikir sebentar lalu bicara dengan nada mengajari: “Bawa KTP mu juga, dan hati-hati dijalan, di internet semua adalah berita tentang kejelekanmu.” Guru pembimbing juga tahu tentang keviralannya di internet, dia juga tahu kalau Victoria Gong pernah di todong.

“Terimakasih guru, aku akan berhati-hati. Aku akan segera sampai di sekolah, tapi kalau Anda ada urusan lain aku datang sore saja.” Victoria Gong merasa terharu, apalagi dosennya sudah mempercayainya, memikirkan tentang kebaikannya.

“Datang sekarang saja, aku ada di kampus terus.” Selesai bicara, dosennya langsung menutup telponnya.

Victoria Gong merasa punggung dan pinggangnya sudah tidak terlalu sakit lagi. Wallace Mo juga tidak dirumah, dia juga tidak ingin mengganggu pekerjaan Wallace Mo, apalagi Wallace Mo tidak mengizinkannya keluar rumah. Jadi dia pun bersiap-siap dan pergi ke kampus sendirian, masih menggunakan mobil Wallace Mo yang waktu itu, mobil yang sangat mewah.

Kemarin Wallace Mo menyuruh orang mengantar mobil itu pulang. Apalagi dia tidak cocok keluar dengan taxy atau apapun, dia sekarang adalah orang yang sedang viral! kalau tidak berhati-hati ia bisa dikenali orang. Jadi sebelum Victoria Gong keluar, ia sengaja mencari kaca mata hitam dan memakainya, ini demi menyembunyikan identitas dirinya, menghindari dikenali oleh orang lain.

Victoria Gong menyetir mobil sampai ke kampus, dia tidak menyetir sampai kedalam kampus. Karena kalau mobil ingin masuk kedalam, selain guru disitu, semuanya harus dicatat. Victoria Gong malas dicatat, lalu ia segera mencari tempat parkiran di pinggiran jalan diluar kampus untuk memarkir mobilnya.

Baru saja menghentikan mobil dan melepaskan sabuk pengaman, dia dapati ada orang yang mengerumuni di depan mobilnya, mereka juga melihat plat mobil dan menunjuk-nunjuknya.

“Ini mobil Wallace Mo yang dipakai Victoria Gong kan?”

“Plat mobilnya benar, nomornya juga, benar inilah mobilnya.”

“Hadang mobil ini! Victoria Gong ada didalamnya! Dia lah perempuan jahat bermuka polos yang mengganggu Bernice Tsu!”

Didalam mobil Victoria Gong tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka katakan diluar sana, dia memeluk tasnya dan turun. Saat turun dan mengunci pintu mobil ia langsung dikerumuni orang-orang, baju yang dipakai oleh orang–orang ini sama persis dengan baju fans Bernice Tsu yang menodongnya waktu itu, sepertinya mereka adalah fans Bernice Tsu lagi.

“Tolong beri aku jalan, aku masih ada urusan.” Aku tidak ada tenaga untuk menemani kalian bertengkar.

Orang-orang ini tidak punya niat sama sekali untuk memberinya jalan, ia melihat ada seorang lelaki, wajahnya berminyak penuh dengan jerawat. Sekali lihat sudah tahu kalau dia adalah lelaki yang suka mengurung dirinya dirumah dan menggemari wanita cantik.

“Kau sudah melakukan hal yang begitu memalukan, dan masih menyuruh kami memberimu jalan?” lelaki itu meletakkan tangannya dipinggang dan menghadang Victoria Gong: “Kau terlihat sangat polos, tapi kenapa tingkahmu tidak seperti manusia ha?”

“Awas.” Suara Victoria Gong menjadi dingin.

“Aku tidak mau, lalu kau mau apa?” wajah lelaki itu seperti menantang, orang-orang yang dibelakangnya juga sedang bergerak perlahan, terdengar semua sedang memakinya.

Victoria Gong langsung mengambil handphonenya, hal yang sama seperti ini, tidak akan membuatnya jatuh dua kali.

“Halo, kantor polisi?” telpon Victoria Gong tersambung,”Aku sedang berada di kampus university of Xiamen dan di todong oleh fans Bernice Tsu.”

“Perempuan jelek, kau berani lapor polisi!” lelaki itu mengambil handphonenya dan menghempaskannya ke lantai dengan keras, lalu bersiap meninju Victoria Gong.

Victoria Gong melihat lelaki itu dengan cekatan, saat lelaki itu akan memukul, entah darimana datangnya keberanian itu, ia langsung mengangkat kakinya dan menendang perut lelaki itu. Hari ini dia memakai sepatu dengan hak setinggi 5 cm, sekali tendangan bisa membuat kesakitan yang lumayan.

Benar saja, lelaki itu memegang perutnya dan terjatuh berlutut. Mulutnya masih mengeluarkan cacian: “Dasar kau perempuan jalang, kau berani menendangku.”

Victoria Gong menatap lelaki itu dari atas dengan bengis dan geram--- lalu melihat orang-orang yang mengerumuninya itu: “Aku sudah lapor polisi, polisi akan datang dalam waktu 15 menit. Dalam waktu ini, siapa yang berani menyentuhku akan aku kejar lewat hukum habis-habisan.” Victoria Gong melihat kearah kamera CCTV,” Disana ada CCTV, wajah kalian akan terekam, juga semua sikap kalian.”

Para fans gila itu seketika dibuat tidak bergeming oleh perkataan Victoria Gong, seketika mereka tidak berani berbuat apa-apa.

“Masih belum pergi?” Victoria Gong mulai menaikkan nada bicaranya.

“Cepat pergi! Polisi akan segera datang!” entah siapa yang meneriakkan itu, seketika kerumunan orang itu pun memecah. Lelaki itu melihat orang-orang berlari, ia pun merangkak dan ikut berlari juga.

Victoria Gong memungut handphonenya, ia dapati handphone itu masih bisa dipakai. Hanya layarnya saja yang pecah, dan harus diganti.

Saat ia memungut handphonenya, ia tidak bisa menahan senyumnya, tidak disangka baru saja dia bisa terlihat sangat tenang. Kali ini adalah karena kemampuan membedakan para fans ini terlalu rendah, kalau saja ini dilihat oleh orang seperti Wallace Mo ia pasti sudah ketahuan, kalau ia hanya terlihat kuat dari luar saja padahal sesungguhnya sangat lemah. Sekarang kakinya yang menendang itu masih terasa bergetar hebat, karena ini adalah kali pertama ia menendang orang lain.

Tapi tidak ada jalan lain, Victoria Gong tidak ingin dirinya kembali terluka. Setiap kali pasti tubuhnya yang dilukai, yang sakit itu dirinya sendiri dan bukan orang lain.

Victoria Gong menarik nafas dalam, dan segera masuk kedalam kampus.

Di sepanjang jalan Victoria Gong melihat beberapa orang menunjuknya dan entah berbicara apa, semuanya dengan suara pelan. Tapi Victoria Gong tahu mereka sedang bicara apa, dia hanya pura-pura tidak mendengar apa-apa, dan pergi mencari dosen pembimbing. Ia dan dosen dengan cepat menyelesaikan urusan yang harus diurus itu. Dosen pembimbing juga kembali mengingatkannya kalau foto-foto itu harus dikerjakan dengan baik, itu sangat penting, baru ia membiarkan Victoria Gong pulang.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu