Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 209 Pertemuan Kebetulan yang Tidak Diinginkan

Dokter menganggukan kepala, dan Wallace Mo bersiap untuk pergi, tetapi tiba-tiba ia melihat Erick Chen yang sudah lama tidak berjumpa dengannya.

“Direktur Mo.” Erick Chen menghampirinya sambil menyapa dan tersenyum.

“Direktur Chen.” Wallace Mo berkata dengan acuh tak acuh, mengabaikan tangan kanan Erick Chen.

Erick Chen tidak sedikitpun malu, lalu tersenyum sambil menarik kembali tangan kanannya itu, dan menatap Elizabeth Chu dan William dengan ekspresi merenung: “Direktur Mo ini?”

Wallce Mo tentu tahu apa yang dia bicarakan. Tanpa melihat Elizabeth Chu dan yang lainnya, dia langsung berkata: “staf perusahaan”.

Hanya dengan beberapa kata, dia meninggalkan hubungannya dengan Elizabeth Chu.

Erick Chen tidak terima dan lanjut tertawa sambil berkata: “Direktur Mo, saya mengerti…”

“Direktur Chen, lebih baik kamu atur hidupmu sendiri. Saya pergi dulu.” Selesai bicara Wallace Mo menyeka lengan Erick Chen lalu berjalan melewatinya, Elizabeth Chu mengangguk ke Erick Chen lalu menggandeng William mengikuti Wallace Mo.

Erick Chen tersenyum, tetapi ekspresi dalam matanya sudah tidak lembut lagi. Segera, ia melihat nama ruang konsultasi, dia terkejut, lalu cepat-cepat pergi.

Elizabeth Chu menggandeng William mengikuti Wallace Mo ke tempat parkir, melihat dia didalam mobil dan belum pergi, Elizabeth Chu mengira dia sedang menunggu dirinya, jadi dia membuka pintu mobil bagian depan lalu masuk kedalamnya.

“Turun!”

Wallace Mo melihat tingkah Elizabeth Chu, ia berbicara dengan dingin.

Baginya, kursi mobil bagian depan tidak boleh diduduki oleh sembarang orang.

“Direktur Mo.” Elizabeth Chu dengan wajah yang tidak karuan melihat Wallace Mo, dan tampak sangat bersalah.

“saya bilang turun, dengar tidak?” Kali ini, nadanya lebih keras lagi, lebih menakutkan daripada sebelumnya.

Bahkan William sampai menutup mulutnya dengan ketakutan.

Akhirnya Elizabeth Chu keluar dari mobil, dan menutup pintu mobilnya dengan baik-baik, dan menyaksikan mobil Wallace Mo pergi.

Dia menginjak-injakkan kakinya dan mengangkat tinju dengan tangan kanannya, “Wallace Mo, kamu tidak akan bisa sombong untuk waktu yang lama!”

……………

Setelah Wallace Mo kembali ke kantor, dan menyuruh Willy Mo pergi ke rumah sakit untuk mengambil hasilnya nanti sore, ia langsung mulai bekerja.

Sebenarnya, apa yang dia tunggu bukanlah hasil test, melainkan istrinya.

Jam setengah satu siang, Victoria Gong muncul di depan pintu ruang kantor Wallace Mo, sambil membawa kotak makan tahan panas.

“Ding dong, pesanan anda sudah sampai.” Dia tersenyum manis.

Wallace Mo menggelengkan kepalanya dengan manja,lalu berjalan ke sebelah Victoria Gong dan mengambil kotak makan itu, kemudian menariknya duduk diatas sofa.

"Kenapa kamu punya waktu datang kesini?” Wallace Mo bertanya dengan lembut.

“Saya sudah izin.” Victoria Gong menjawab dengan datar.

“Hmm?”

“Hanya saja, Tito zhang terus menerus mengajari saya sampai kepala saya ingin meledak. Saya baru saja bertemu papa saya, jadi saya sekalian cuti.” Victoria Gong menjelaskan dengan singkat.

“Bagaimana dia mengajarimu?” Wallace Mo bertanya dengan cemberut.

Victoria Gong berusaha keras untuk mengingat cara bicara Tito zhang, dan berkata: “Victoria, tabel ini, kamu mengerjakan tidak cukup ringkas, dan tidak cukup spesifik. Dan juga hitungannya disini jelas salah, lain kali harus lebih keras lagi dalam melakukan sesuatu.”

Setelah mendengarkan, Wallace Mo tertawa beberapa saat.

“Ini masih belum keras.” Komentarnya.

“Benarkah?”

Melihat Wallace Mo mengangkat alis, Victoria Gong lanjut bicara: “Kalian para pemimpin, bagaimanapun punya hak, keras kepala! Kami orang-orang biasa, hanya bisa menerima.”

Dengan mengatakan itu, Victoria Gong menjadi berlebihan, tidak lagi menatap Wallace Mo.

Wallace Mo hanya bisa menggelengkan kepalanya, memeluk bahu Victoria Gong: “Kalau begitu apa kamu bisa bebas mengambil cuti?”

Victoria Gong terdiam dan tidak tahu harus berkata apa. Pada saat diajar oleh Tito Zhang, ada sedikit rasa bersalah, rasa ingin melarikan diri, dan alasan untuk Charles Gong adalah—“ Sudah lama tidak makan bersama dengan Wallace”, jadi dia juga tidak tahu apakah saya tidak ingin bekerja, atau hanya ingin pergi memberi makan siang pada suami saya.

Namun, untuk membuat Wallace Mo senang, Victoria Gong berkata kepada Wallace Mo dengan kata-kata yang ia pelajari dari Wallace Gong: “Pekerjaan tidak lebih penting daripada kamu.”

Bahkan ekspresinya sangat mirip.

Wallace Mo tersenyum manja, dan kemudian membelai lembut rambut Victoria Gong.

“Bagaimana dengan sore hari?” Wallace Mo bertanya dengan santai.

“Apakah Wallace Mo bersedia?”

“Suatu kewajiban!” sambil bicara, Wallace Mo mengambilnya dari pundak Victoria Gong.

Setelah selesai makan, Wallace Mo dan Victoria Gong bersama-sama pergi ke ruang istirahat untuk beristirahat.

Pada jam dua, Wallace Mo terbangun, lalu menatap Victoria Gong yang tidur di lengannya, dia tertidur nyenyak, jadi dia mencium sudut mulut Victoria Gong, lalu berjalan keluar ruangan dengan hening.

Ketika sudah mendekati jam pulang kerja, Willy Mo mengantarkan hasil testnya. Begitu Wallace Mo melangkah keluar, Victoria Gong keluar dari ruang istirahat.

Dengan rambut yg berantakan dan langkah kaki yang tidak stabil, hanya Wallace Mo saja yang bisa melihat Victoria Gong yang seperti ini.

Victoria Gong menggosok kedua matanya yang sedikit kabur, lalu berjalan ke sisi Wallace Mo, dan Wallace Mo menariknya kedalam dekapan lengannya.

“Sudah bangun?” Wallace Mo bertanya dengan suara lembut dan menatap Victoria Gong dengan tatapan hangat.

Victoria Gong menganggukan kepalanya dan melingkarkan kedua tangannya di pinggang Wallace Mo.

Novel Terkait

Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu