Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 259 Aku adalah Orang Asing (2)

"Kamu tidak perlu bicara apa-apa lagi,aku tidak ingin mendengarnya! Pergilah." Selesai bicara,Victoria pun memalingkan wajahnya dan tidak lagi melihat ke arah Wallace Mo.

Wallace Mo sudah kehabisan kata lalu perlahan terduduk. Ia memeluk Victoria Gong dari belakang,memeluknya dengan erat, berkata:"Victoria,kamu tidak boleh meninggalkanku."

"Apa yang aku katakan belum jelas, aku ingin bercerai denganmu." Sambil bicara Victoria Gong pun berusaha melepaskan lengan Wallace Mo.

"Victoria,masalah ini semua adalah kata orang. Apa kau pernah mendengarkan aku? Kamu lebih percaya orang lain,tapi tidak percaya padaku. Sudah aku bilang,aku tidak mencintai Elizabeth Chu, William juga mungkin bukan anakku." Ucap Wallace Mo terburu-buru,ia ingin Victoria tau isi hatinya.

Victoria Gong tersenyum pahit, berkata:"Lalu apa kamu pnya bukti? Bukti kalau William bukan anakmu?"

Apa ada bukti?

Wallace Mo tertegun,bagaimana bisa ia punya bukti? Kalau ia punya bukti semua ini tidak akan jadi seperti ini kan, iya kan?

Saat Wallace Mo masih tertegun,Victoria pun melepaskan dirinya dari Wallace Mo. lalu berbalik memandang Wallace Mo dan berkata:"Iya kan, kamu tidak bisa memberiku bukti. Jadi,tidak usah bicara apa-apa lagi, cepat pergi." Sambil bicara Victoria menunjuk ke arah pintu keluar.

"Victoria dengarkan aku" Wallace Mo bersikeras ingin mendekati Victoria.

Victoria mengulurkan tangannya,menahan Wallace Mo dan berkata:"Aku tidak ingin mendengarnya." Sambil bicara sambil menutup telinganya.

"Victoria."

Sat kalimat "Victoria" hampir membuat Victoria hancur,dia bicara dengan sedikit berteriak:"Wallace Mo,aku sudah bilang aku tidak ingin mendengarnya! Kamu tau tidak, aku sangat membencimu? Jelas-jelas kamu punya peempuan lain diluar,punya anak, kenapa kamu masih menggangguku?"

"Apa kamu tahu, kalau tidak ada kamu aku bahkan tidak perlu menghadapi masalah seperti ini? Aku benci kamu,aku benci kamu,cepat pergi tinggalkan aku! Aku tidak ingin lagi melihatmu.

"Aku ingin bercerai darimu,ingin menggugurkan anak ini lalu meninggalkan tempat ini. Selamanya aku sudah tidak ingin lagi menemuimu."

Mendengar Victoria bicara seperti itu, hati Wallace Mo pun terasa hancur. Ia segera berdiri dan memeluk Victoria Gong kemudian menutup mulutnya.

Victoria apa kamu tidak tahu,kamu bicara seperti itu aku sangat sedih? Yang aku cintai selama ini hanya kamu,kenapa kamu tidak mempercayaiku? Kenapa kamu bersikeras ingin meninggalkanku? Aku tidak akan membiarkanmu pergi,tidak akan.

Victoria merasakan nafas yang familiar,itu adalah ciuman Wallace Mo,adalah ciuman yang dulu ia sukai. Tapi sekarang yang ia rasakan adalah perasaan jijik,dan penolakan. Dia bersikukuh ingin melepaskan diri,akhirnya ia menggigit bibir Wallace Mo. Dan disaat ia meringis kesakitan,ia mendorongnya menjauh.

"Dia juga tidak memperdulikan reaksi Wallace Mo,ia melangkah cepat ke pintu,sambil membuka pintu ia bicara:"Silahkan kamu keluar."

"Victoria,bisakah kau tenang sedikit?" Wallace Mo bicara,bibirnya masih terlihat sangat merah.

"Aku sangat tenang,silahkan pergi. Aku tidak ingin melihatmu lagi." Hati Victoria penuh dengan kebencian,sebenarnya ia sudah tidak bisa menggunakan logikanya.

Wallace Mo terlihat sedih dan tidak berdaya. Ia berdiri dan ingin berjalan kearah Victoria. Tidak disangka baru saja berjalan setengah jalan, ia sudah terjatuh.

"Wallace."

Victoria ingin menariknya, malah tidak bisa. Hanya terdengar suara pintu "Prakkk".

Berly Liu baru saja keluar dari lift dan melihat pintu apartemen terbuka lebar. Ia fikir,apa didalam rumah ada maling? dengan hati-hati ia pergi melihatnya,dan melihat Victoria terduduk dilantai sedang memegang kepala Wallace Mo,dan Wallace Mo sepertinya sudah tidak sadarkan diri.

"Victoria,ada apa?" Berly Liu bertanya,dan berjalan kesamping Victoria Gong.

Victoria menengakkan kepalanya,sepasang matanya sudah berkaca-kaca, berkata:"Berly,dia pingsan." Iya,bagaimana bisa ia tidak memperhatikan ini? jelas-jelas Wallace Mo baru sadar pagi tadi,kondisi tubuhnya masih lemah. Tapi dia sudah mendorongnya berkali-kali, mengingat ini Victoria merasa menyesal.

"Antar ke rumah sakit kalau begitu." Kata Berly Liu. Melihat kondisi Wallace Mo, ia sangat khawatir.

Sepertinya Victoria baru tersadar dna berkata:" Betul,betul...anatr kerumah sakit. Kamu telpon 120, sekalian kabari Willy Mo."

"Willy Mo?" Mengingat yang baru saja terjadi,Berly Liu agak tidak setuju.

"Betul Berly,cepat telpon. Cepat.." Sambil bicara,ia melihat kearah Wallace Mo. Dengan terbata ia berkata:"Wallace Mo,kamu jangan kenapa-kenapa. Aku akan segera membawamu ke rumah sakit."

Melihat Victoria begitu, harga diri Berly Liu yang begitu tinggi itu langsung hilang. Ia segera menelpon 120 lalu menelpon Willy Mo.

Sepertinya ada urusan lain, cukup lama sampai Willy Mo mengangkat telpon.

"Halo." ucap Willy Mo.

mendengar suara Willy Mo,entah kenapa Berly Liu merasa agak tenang dan berkata:"Itu,Wallace Mo pingsan dirumah kami. Kamu cepat datang."

"Apa? baiklah,aku akan segera sampai,kamu jangan terburu-buru."

Selesai bicara,Berly Liu mendengar "tutt..tutt..tutt.." dari dalma telpon.

Dia melihat Victoria terlihat sangat sedih,lalu berjalan kearahnya dan berkata:"VIctoria,kau jangan khawatir. Dokter dan Willy Mo akan segera datang."

"Semua ini karena aku."Victoria menangis,mengingat apa yang baru saja terjadi. Dia merasa sangat bersalah,dan berkata,"Kalau aku bisa memperlakukannya dengan sedikit lebih baik,mungkin dia tidak akan pingsan. Aku jelas-jelas tahju kalau dia msaih sangat lemah,ini semua salahku."

Lihatlah, walaupun dia tau Wallace Mo sudah melakukan kesalahan terhadapnya. Tapi melihat Wallace Mo seperti ini,Victoria masih saja tidak tega, mungkin ini yang disebut cinta yang paling dalam.