Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 190 Mabuk Cinta (1)

Victoria Gong mendengar Berly Liu di ujung sana menghela napas lega.

"Aku pikir terjadi sesuatu padamu dan Presiden?" Kata Berly Liu.

Victoria Gong menghela nafas: "Kamu tidak bisa mengharapkan yang terbaik untukku?" Mengapa mempunyai teman seburuk ini.

"Siapa yang membiarkanmu tidak menghubungi aku begitu lama! Aku hampir mabuk cinta melihat kalian." Nada suaranya penuh dengan keluhan.

Victoria Gong batuk beberapa kali: "Aku punya suami, kamu nomor dua di hatiku."

"Benar-benar telalh melupakan temannya! Untuk apa aku mengkhawatirkanmu."

"Tapi," Victoria Gong terdiam, lalu berkata, "sesuatu yang sangat buruk terjadi."

“Apa?” Tanya Berly Liu.

"Beberapa waktu lalu, orangtuaku berkata akan pergi liburan, tetapi pada kenyataannya, mereka mengobati penyakit leukemia di belakang kami." Meskipun penyakit Ibu Mo sudah sembuh, Victoria Gong masih sedikit takut untuk memikirkannya.

Berly Liu terkejut hingga terdiam sejenak, lalu berkata, "Tidak mungkin, aku melihat mereka beberapa hari yang lalu, mereka telihat sangat baik."

“Ah?” Victoria Gong langsung tahu bahwa Berly Liu pasti merujuk pada Charles Gong dan Paulina Hao. Lalu dia berkata:

"Ibu Wallace. Dia yang menderita leukemia."

"Apa? Lalu bagaimana sekarang? Aku mendengar bahwa penyakit ini sulit disembuhkan." Berly Liu juga khawatir.

"Sekarang dalam masa pemulihan. Seseorang menyumbangkan sumsum tulang untuknya. Dulu aku sempat berpikir ..." Victoria Gong tidak dapat menyelesaikan kalimatnya.

"Bukankah itu baik? Mengapa kamu masih seperti ini?" Berly Liu ikut bahagia mendengarnya, kemudian menjadi sedikit bingung karena emosi Victoria Gong, tampaknya meskipun Ibu Mo sudah pulih, dia masih tidak bisa menarik dirinya keluar dari kesedihan itu.

"Aku hanya, sedikit takut ..." Victoria Gong berkata dengan lemah, tangannya menggenggam ponselnya dengan erat.

“Tidak apa-apa, jangan khawatir lagi.” Berly Liu menghibur Victoria Gong.

Victoria Gong mengangguk dan merasa sedikit tenang.

"Hei, kalian tidak merayakan kesembuhan Ibu Mo?" Berly Liu melanjutkan.

Victoria Gong tidak terpikirkan tentang ini sama sekali. Ide Berly Liu ini cukup bagus, pikirnya.

"Saat Wallace kembali, aku akan membahasnya dengannya. Aku terlalu emosional sebelumnya, tidak pernah memikirkannya."

“Ah kamu ini, sekarang selalu 'Wallace', 'Wallace'. Kekuatan cinta!” Berly Liu berteriak.

"Berly, kata-katamu ini..."

"Apa?"

“Menjijikan sekali!” Victoria Gong tertawa ketika dia berkata.

"Victoria Gong!"

Mereka berbicara sebentar dan kemudian menutup telepon.

Karena Ibu Mo sakit, banyak pekerjaan yang belum diselesaikan, jadi ketika Wallace Mo pulang, Victoria Gong sudah hampir tertidur.

Dia melepas mantelnya dan berjalan ke tempat tidur. Hanya satu lampu samping tempat tidur yang menyala, dan cahaya kuning yang hangat menyinari wajah Victoria Gong.

Wallace Mo mencium bibirnya.

Victoria Gong semakin merasa terengah-engah. Dia membuka matanya dengan kabur, wajah tampan Wallace Mo di depan matanya, dia mendorong Wallace Mo dengan lembut, lalu meraih dan menyentuhnya wajahnya.

“Wallace, kau sudah kembali.” Suaranya lembut.

Wallace Mo mengangguk, memandangi bibir merah Victoria Gong, dia tersenyum lalu tangan kanannya meraih pinggang Victoria Gong.

Tangan Wallace Mo agak dingin, mengejutkan Victoria Gong.

“Sudah malam, apakah kamu sudah makan?” Victoria Gong jelas tahu bahwa suaminya selalu tidak makan tepat waktu, dia selalu lupa meskipun Victoria Gong telah berkali-kali mengingatkannya.

"Belum." Wallace Mo menggelengkan kepalanya.

Victoria Gong bangun: "Kalau begitu aku akan masak untukmu."

Wallace Mo meraihnya, mendekati wajahnya, dan perlahan berkata, "Aku ingin makan ..." Dia diam. Lalu sebuah bisikan, "kamu." terdengar.

“Nakal!” Victoria Gong mendorongnya pergi, dan berjalan ke dapur.

Wallace Mo mengikutinya.

Sepuluh menit kemudian, semangkuk mie diletakkan di depan Wallace Mo.

"Makanlah," kata Victoria Gong.

Ketika suaminya sedang makan, Victoria Gong berbicara dengan Wallace Mo tentang usulan Berly Liu dan meminta pendapatnya.

"Itu bukan tidak mungkin, tetapi aku khawatir mereka tidak suka menjadi pusat perhatian," kata Wallace Mo dengan khawatir.

"Dan, Ibu baru saja dipulangkan dari rumah sakit, aku tidak ingin dia terlalu lelah," lanjutnya.

Victoria Gong memikirkan kata-kata Wallace Mo, sepertinya masuk akal.

"Kalau begitu tidak perlu," kata Victoria Gong, berkecil hati.

Wallace Mo melihat bahwa Victoria Gong sedikit tidak bahagia dan tentu saja tidak tahan, jadi dia meletakkan sumpitnya.

“Kamu ingin merayakannya?” Wallace Mo bertanya dengan lembut.

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu