Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 32 Ternyata Ia Membohonginya (1)

Suara yang bak muncul dari neraka itu mengejutkan Luna. Ia menghapus penampilannya yang tinggi dan berkelas itu dan berkata sambil menangis, "Aku sudah bilang, aku telah mengatakan semuanya! Aku benar-benar tidak tahu Victoria ada di mana. Kemarin malam aku mengikutinya dari ‘Blue Sky Bar’ sampai ke sini. Pemikiran bahwa rute yang ia lalui bisa membuatnya mudah diculik membuat amarahku mereda! Kemudian aku melihat ia ditarik orang masuk ke dalam mobil..."

Suara Luna semakin pelan, sepertinya takut orang di hadapannya tidak percaya. Ia pun menambahkan, "Semua yang kukatakan ini jujur, yang lainnya aku tidak tahu! Sama sekali tidak tahu!"

Mata Wallace sedikit menyipit, ia berkata dengan dingin, "Pergi!"

Luna sudah ketakutan sampai seperti ini, bagaimana bisa ia berbohong lagi? Kalau Victoria bukan jatuh di tangannya, lalu siapa yang menangkapnya?

Mendengar Wallace menyuruhnya pergi, Luna menepuk-nepuk dadanya sambil tanpa sadar melirik orang-orang yang menangkapnya ke sini itu. Meskipun hatinya mendidih, tapi ia tak berani bertindak. Ia sangat kesal, kini giliran seorang asisten yang mengancamnya!

Hanya saja dia menyadari dengan jelas keadaannya saat ini. Kalaupun ia meneruskannya tak akan ada manfaat baginya. Tapi kejadian Victoria diculik orang ini juga merupakan hal yang bagus, demi apa dia lancar, tapi dirinya sendiri sial?

"CEO," panggil Willy cemas sambil melihat Wallace.

"CEO?" Langkah Luna yang baru saja berjalan menuju pintu terhenti. Ia terkejut oleh panggilan Willy kepada Wallace itu.

Perusahaan...Mo?!

Ia tak mengerti hal-hal tentang bisnis. Ia hanya mengira penarikan investasi dan perintah pembekuan itu karena kesalahan Grup Chen terhadap Grup Mo, ia tak menyangka kalau nasibnya berubah total hanya gara-gara Victoria!

Ha...Ia telah kalah terhadap nasib baik Victoria! Ia punya dewa sebesar itu yang melindunginya!

"Ternyata kau adalah CEO dingin yang melegenda itu, Wallace Mo! Kau membuat keluarga Chen hancur hanya gara-gara Victoria? Wallace Mo, bukankah kau keterlaluan?!"

Luna berteriak murka hingga matanya memerah. Ia tak bisa mengungkapkan kekecewaannya dengan lebih baik selain dengan mulutnya. Ia sama sekali tak menyangka dirinya akan terpuruk begini gara-gara Victoria. Harta keluarganya habis, keluarganya jatuh, bahkan Wallace sampai menutup jalan keluarnya untuk berhutang! Awalnya ia kira ini hanya kesialannya, tak disangka semua ini gara-gara Victoria!

"Nona Chen, kau boleh pergi," kata Willy dengan sedikit alis berkerut. Ia sadar bahwa tindakannya tadi telah membuat gadis itu mengetahui identitas asli Wallace. Ia melirik sekilas ke arah Wallace, namun Wallace sama sekali tak peduli dengan kata-kata Luna. Sepertinya ia memikirkan hal lain.

"Pergi? Tentu saja aku pergi! Aku akan menungu kabar Victoria. Kuharap ia diperkosa dan mayatnya ditemukan di hutan belantara, mati mengenaskan!"

"Keluar kau!" tegur Wallace dingin. Tangannya entah kapan menggenggam pistol, mulut pistol itu tepat terarah ke Luna.

Luna sangat ketakutan, ia buru-buru membuka pintu dan kabur sampai tidak sempat mengambil sepatunya hak tingginya yang tertinggal sebelah. Ia takut aura jahat di dalam ruangan itu membuatnya tak bisa keluar.

"CEO, tidakkah kau terlalu berlebihan?" kata Willy setelah ragu beberapa saat, tetapi Wallace menatapnya tajam dengan sorot mata dingin. Ia berkata dengan suara serak dan rendah, "Periksa posisi Andreas Chen!"

Setelah Wallace menindak terhadap Perusahaan Besar Chen, Andreas mungkin sedang memeriksakan kesehatannya ke dokter, atau dia sudah tahu identitas Wallace, lalu menculik Victoria...

Bahkan Luna saja ingin mencelakai Victoria, apalagi Andreas? Si tua bangka itu tidak mungkin melepaskannya.

"Ya," jawab Willy, alisnya semakin berkerut. Masalah yang terjadi belakangan ini hanya seputar 1 orang. Apakah orang itu penting baginya? Sampai Wallace rela mengeluarkan segala cara?

Wallace berubah, ia bukan lagi sosok yang dingin seperti dulu.

Bersamaan dengan itu, seember air dingin disiramkan di kepala Victoria yang tak sadarkan diri. Victoria mengibaskan rambut dan mengerutkan alisnya. Ia ingin membuka mulut tapi ia baru tersadar kalau mulutnya telah diplester.

Sorot matanya sangat panik. Kaki dan tangannya terikat. Ia melihat keadaan di sekelilingnya, sebuah ruangan tua dari seng, dengan banyak mesin yang tergeletak berantakan, sepertinya sebuah bengkel yang tak terpakai lagi, bau sekali.

Ia tak tahu siapa yang menculiknya. Saat itu perhatiannya hanya terpusat pada apakah busnya sudah datang belum, ia tak memperhatikan kehadiran orang di belakangnya. Sekarang, malah tidak ada yang tahu kalau ia diculik.

Kriett...

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu