Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 38 Tidak ada habisnya (2)

Karena hal ini, segala rumor mengenai Victoria juga ikut menghilang, hanya ada rumor yang diam-diam beredar bahwa Victoria ada seorang pacar yang tampan.

Karena jurusan yang dipilih Victoria adalah jurusan filmography, dan sekarang sudah mau lulus, Victoria yang sebelumnya berencana melanjutkan S2, kehilangan kesempatan untuk mencari perusahaan magang, dia pun terpaksa mengikuti gurunya untuk menyelesaikan pelajaran magangnya.

Emosi dosennya tidak baik, sebelumnya ada beberapa mahasiswa yang tidak bisa menerima hal ini, terlebih lagi pekerjaan yang harus dilakukan sangat banyak, jadi mereka semua mundur dari pekerjaan ini. Victoria baru saja datang, dosennya langsung melempar kunci untuknya, memesan dia mencuci semua film baru datang mencarinya, Victoria berpikir begitu gampang, merasa dosen ini tidak begitu menakutkan seperti yang dibicarakan, tapi hanya mencuci film saja sudah menghabiskan waktu selama 2 hari, membuat Victoria sibuk sampai tidak sempat makan.

Berly Liu yang baru saja pulang dari shift malamnya menelepon Victoria, bertanya apakah dia mau makan snack tengah malam, Victoria baru menyadari kalau sekarang sudah hampir jam 9 malam.

Victoria meletakkan penjepit yang dipegangnya, melepaskan sarung tangan, kemudian menyimpan dengan baik film yang belum dicuci, kemudian menjemur film yang sudah dicuci, kemudian membereskan ruangan sesuai langkah-langkah yang sudah ditentukan, Victoria baru memakai jaketnya keluar dan mengunci pintu.

Di luar sudah sangat gelap, angin malam yang dingin berhembus.

Victoria mengikuti lampu jalan yang terang berjalan keluar sekolah, dia pun melihat sebuah mobil hitam pribadi berhenti di seberang, jenis mobilnya sama persis dengan milik Wallace, kalau bukan karena orang yang duduk di belakang kemudi tidak sama, Victoria masih mengira Wallace datang menjemputnya.

Saat ini, Victoria baru sadar dua hari ini Wallace sibuk dengan perusahaan baru, bahkan tidak sempat menelepon dia, lelaki ini benar-benar.....

Victoria tersenyum tak berdaya, dia pun mengeluarkan ponselnya, Wallace tidak menghubunginya, kalau begitu dia yang menghubungi Wallace.

Tapi begitu dia menekan tombol, layar ponsel tetap hitam, sudah mati.

Ya sudahlah, pulang rumah juga bisa ketemu.

Victoria melangkah bermaksud pergi, mobil pribadi yang diseberang tiba-tiba mengedipkan lampu, diikuti dengan pintu mobil dibuka, lelaki di dalam melangkah keluar, memakai jas setelan hitam, dasinya rapi.

Walaupun mereka terpisahkan oleh jalan, tapi Victoria tetap bisa merasakan tatapan lelaki itu tertuju padanya, tanpa disadari dia mengerutkan kening, siapa? Mencarinya?

Belum sempat Victoria berpikir sembarangan, orang itu sudah di depannya.

Willy sedikit membungkuk, "Nyonya, direktur menyuruh saya datang menjemput anda."

"Mengapa tidak menjawab telepon?" Willy bertanya, sambil menyamping membuka jalan, sambil menandakan Victoria naik ke mobil dengan matanya.

"Sudah mati...." Victoria refleks memperlihatkan layar ponselnya yang mati, kemudian dengan setengah sadar mengangguk dan melangkah, baru saja melangkah, dari belakang terdengar suara keras, "Victoria-----"

Suara ini ditambah dengan caranya berteriak, selain Berly Liu, Victoria tidak memikirkan kemungkinan lain, dia pun berbalik, seperti yang ditebak olehnya, Berly sedang berlari ke arahnya, terusan panjang tidak mengurangi kecepatan Berly, hanya sebentar dia sudah sampai di depan Victoria, mengangkat tangannya menggoyang kotak makanan di tangannya, dengan nafas terengah-engah berkata, "Bukannya sudah bilang membawakan makanan untukmu, kenapa kamu tidak menunggu, mau kemana?"

Victoria terdiam, benar juga, mau kemana?

Victoria berbalik melihat Willy, matanya penuh dengan pertanyaan.

"Acara pembukaan perusahaan baru." Willy menjawab, melirik jam tangannya, "Kalau menunggu lagi sudah tidak sempat."

"Oh, kalau begitu....." Victoria melihat Berly.

"Aku ikut!" Berly hampir melompat, berkata "Aku belum pernah melihat acara pembukaan perusahaan baru."

Kemudian dia menarik Victoria bergegas menuju mobil di seberang.

Victoria lebih dulu masuk ke mobil, berpaling melihat Berly tidak masuk, melihat dia berlari ke kursi penumpang di depan dan masuk, sambil menurunkan jendela mobil, mengeluarkan kepalanya dan memerintahkan Willy, "Ayo cepat datang mengemudi."

"......" Victoria terdiam, melirik Willy yang berjalan kemari dengan muka tidak senang, dia merasa orang ini lumayan mirip dengan Wallace.

Victoria merapikan bajunya, kemudian mengelus perutnya, seharian tidak makan, ia merasa lapar.

"Berly, sini makanannya." Victoria berkata sambil mengulurkan tangan.

Berly menyerahkan kotak makanannya ke Victoria, bertanya, "Menghadiri acara pembukaan perusahaan, kita tidak usah memakai gaun?"

Victoria membuka kotak makanan, wangi makanan langsung memenuhi mobil.

"Seharusnya tidak perlu." Victoria menjawab, dia berpikir di sinetron acara pembukaan perusahaan selalu terlihat sangat formal, semua pekerja perempuan memakai baju formal, mana ada yang memakai gaun mewah? Tidak merasa tidak cocok?

Kemudian, Willy berputar sampai ke posisi supir dan masuk mobil, mereka berdua pun tidak berbicara lagi.

Dan Willy yang mencium aroma makanan dengan jelas membeku, tapi dengan cepat langsung menyalakan mesin, mobil pun mulai melaju.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu