Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 137 Pernikahan Satu-Satunya (2)

Kalau mengadakan pesta pernikahan hanya demi pembuktian dengan jelas kepada orang lain, maka lamaran ini semuanya adalah kebahagian yang tidak terduga sebelumnya, sama sekali tidak pernah terlintas dalam pikiran Victoria Gong bahwa dia akan dilamar, lagipula hal romantis seperti ini, dirinya dalam sekejap mengalami ilusi sebagai pemeran utama wanita dalam sebuah drama idola, rasanya luar biasa sekali.

“Mengapa kamu bisa sampai terpikir untuk melamarku?” Victoria Gong malu-malu bersandar di dadanya Wallace Mo, sambil memandangi bintang-bintang kecil yang berkilauan, suaranya sangat manis terdengar.

“Mau menikah tentu saja harus melamar dulu, pernikahan kita sudah mulai dipersiapkan, mana boleh tidak melamar dulu?” Wallace Mo berkata dengan mantap mengatakan alasan yang kuat, sama sekali tidak berpikir sebelumnya bahwa mereka berdua menikah duluan barulah berpacaran.

Victoria Gong mengangkat kepala dan memandangnya, lalu bertanya: “Waktu di rumah sakit kamu membicarakan dengan ayah dan ibu tentang pernikahan kita apakah sudah terpikirkan tentang semua ini?”

“Ya.”

“Berapa lama kamu mempersiapkannya?” Victoria Gong agak penasaran, jangan-jangan beberapa hari belakangan ini dia tidak pergi ke kantor, malahan pulang ke rumah untuk mempersiapkan lamaran?

Mulut mungin Victoria Gong terus berbicara tanpa henti, Wallace Mo agak mengeryitkan alisnya, setelah lamarannya sukses bukankah seharusnya ditutup dengan sebuah ciuman, istrinya telah begitu terharu, mana ciumannya?

“Istriku, aku rasa kita masih kurang satu langkah terakhir!” Dengan mimik muka serius Wallace Mo berbicara, pandangannya lekat menatap bibir indah merah mudanya Victoria Gong.

Victoria Gong sama sekali tidak dapat mengikuti jalan pikirannya Wallace Mo, masih kebingungan belum dapat berpikir, melihatnya mengeryitkan alisnya, “Ah, apa?”

“Wallace Mo hanya tersenyum tanpa berkata apapun, menundukkan kepalanya langsung mencium bibir mungil Victoria Gong.

Bibir Victoria Gong agak kemerahan, sambil tersipu-sipu malu, akhirnya mereka berdua menikmati makan malam romantis yang sudah dipersiapkan dengan sepenuh hati itu.

Kalau bukan karena luka di leher Victoria Gong yang belum sembuh benar, sebetulnya Wallace Mo lebih menginginkan menikmati hidangan yang lebih banyak, oleh sebab itu sampai mereka selesai menikmati makan malam romantic mereka yang ditemani oleh terangnya lilin, di wajah Wallace Mo masih tersirat perasaan menyesal.

Selesai membereskan meja makan, Victoria Gong sedikit merasa sakit kepala melihat dekorasi romantis yang ada, berpaling bertanya kepada Wallace Mo: “Bunga-bunga ini mau diapakan?”

Wallace Mo langsung merangkul Victoria Gong dan mengajaknya masuk ke kamar, dengan nada bicara yang lembut menjawab: “Tidak usah pedulikan itu, besok akan ada orang yang datang untuk membereskannya.”

“Baiklah”

Victoria Gong hanya merasa galau sejenak lalu sekarang merasa lega, untungnya melamarnya di rumah, kalau di luar rumah….

Terbayang dirinya mungkin jadi bahan tontonan banyak orang, dia merasa tetap lebih baik berdua diam-diam menikmati keromantisan seperti ini, ini lebih cocok dengan kepribadiannya, tetapi…….

Mumpung Wallace Mo sedang mandi, Victoria Gong buru-buru mengambil ponselnya dan pergi ke ruang tamu, memotret dekorasi bunga mawar dan lain-lainnya itu, lalu mengirimkan semuanya ke Berly Liu.

Tidak lama kemudian ada balasan dari Berly Liu: Victoria Gong! Menyebalkan sekali! Malam-malam begini seperti menyodorkan makanan untuk anjing yang kelaparan! Tidak tahu ya bagaimana memperlakukan seorang jomblo seperti diriku!!

Wallace Mo melamar dengan cara begini, romantis sekali!

Walaupun tidak bertatapan muka, Victoria Gong dapat merasakan Berly Liu sangat iri, sesaat dia menyeringai bangga, lalu membalas: “Tentu saja, walaupun langkah yang kami tempuh kacau tidak dengan urutan yang seharusnya, tapi bagaimanapun tidak ada yang kurang sama sekali!”

Berly Liu dengan cepat menjawab: “Ckckckck, aku bisa mencium aroma asmara yang sangat kuat, tolong ya nona Victoria jangan di waktu malam-malam seperti ini, di hadapan anjing jomblo yang kelaparan menyodorkan makanan anjing, terlalu kejam!”

Begitu Berly Liu berkata demikian, seketika Victoria Gong merasa dirinya juga agak sedikit terlalu memamerkan, tapi Berly Liu adalah sahabat terbaiknya, niat sebenarnya hanyalah ingin berbagi kabar kepada sahabatnya bahwa dia dilamar.

Tidak disangka, di hadapan seorang jomblo, hal dilamar dan sebagainya ini, bukan semata kabar belaka, tapi juga bisa jadi semacam hal yang menyakitkan!

“Gaun pengantinku sudah dipesan, kamu kapan ada waktu pergilah memilih gaun pengiring pengantin.” Victoria Gong mengirimkan sebuah pesan suara.

“Oke, tidak masalah, aku pasti akan memilih gaun yang sangat cantik!”

Victoria Gong dan Berly Liu mengobrol begitu asyiknya, tiba-tiba terdengar bunyi pintu kamar mandi dibuka, tubuh Wallace Mo hanya berbalutkan handuk keluar, masih dengan tubuh setengah basah, perhatian Victoria Gong dengan cepat beralih, dengan nada menegur berkata: “Mengapa rambutnya tidak dikeringkan dulu?”

Wallace Mo langsung mendekati dan menciumnya, berbisik: “Lagi menunggu istriku membantuku mengeringkannya!”

Bibirnya menerima ciuman mesra untuk beberapa saat, Victoria Gong mengangkat tangannya mendorong lembut Wallace Mo, tangan kecilnya sambil menepuk dada Wallace, meliriknya seraya berkata: “Tunggu ya, aku ambil dulu pengering rambutnya.”

Dia menyempatkan bilang kepada Berly Liu untuk melanjutkan obrolan mereka lain waktu, Victoria Gong mengambil pengering rambut dari dalam laci, dengan cepat dibantunya Wallace Mo mengeringkan rambutnya, setelahnya mencuci muka dan gosok gigi, keduanya naik ke ranjang untuk beristirahat.

Saat Victoria Gong sangat mengantuk dan hampir tertidur, terdengar Wallace Mo tiba-tiba berbicara dengan pelan: “Ohya, masalah pernikahan ini aku belum bicara dengan ayahmu, kamu sendiri yang akan mengatakannya, atau….”

Rasa kantuknya dalam sekejap lenyap, mata Victoria Gong melotot, membalikkan badan memeluk Wallace Mo, perasaannya tidak enak, dia ingin agar ayahnya bisa hadir dalam pesta pernikahannya, tapi dia tidak ingin melihat Paulina Hao, wanita ini juga datang.

Walaupun Victoria Gong tidak mengungkapkannya, tapi Wallace Mo benar-benar tahu semua yang ada dalam hatinya, Paulina Hau orang gila harta seperti itu, wanita yang serakah betul-betul tidak layak dipanggil ibu oleh istrinya, apalagi ini adalah ibu tirinya.

“Aku tidak ingin membuat ayah susah….” Victoria bergumam, Wallace Mo agak sedih mendengarnya.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu