Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 100 Kau Tidak Terselamatkan (1)

Ketika turun, sutradara sudah mengirimkan agenda untuk tim syuting hari ini, yaitu di salah satu perusahaan di tengah kota, ternyata demi tidak terjadi hal yang sama dengan kemarin, Wallace sengaja mengeluarkan sejumlah uang besar, agar sutradara mengikuti kemauannya, pertama-tama adalah merubah lokasi.

Victoria diantar supir hingga sampai di perusahaan tersebut, barulah menyadari bahwa itu adalah perusahaan Bryan Lu, hati Victoria tergerak, bersiap akan menemui Bryan setelah syuting, ia ingin memastikan keadaan Bryan.

Lagipula pembicaraan di rumah sakit waktu itu cukup menyakitkan, setelah memikirkan, ia menelepon Bryan.

Bryan mengangkat telepon dengan cepat, suaranya tampak terkejut: "Victoria bagaimana kau ada waktu luang hari ini untuk meneleponku?"

"Aku bergabung dengan tim syuting setelah lulus kuliah, jadi hari ini tenda tim kami ada di samping perusahaanmu, ingin menemuimu setelah selesai, bolehkah?"

"Baiklah." Mendengar ini, Bryan mengiyakannya, "Aku akan mencarimu setelah menyelesaikan pekerjaanku, atau kau meneleponku juga boleh."

Victoria mengiyakannya, lalu menutup telepon, ia berjalan hingga depan tenda, barulah menyadari Wanda ada di sana.

Ia menatapi Wanda, tidak berbicara, sedangkan tim yang lain melihat keduanya berada di satu tempat, mengingat kembali kejadian kemarin, sedikit banyak terasa kaku, atmosfer berubah menjadi dingin.

Victoria pikir ia bisa tidak mempedulikan Wanda sama sekali, namun berkali-kali Wanda mencobainya, jika ia menghampirinya bukanlah lapang dada, namun tidak tahu diri, ia menundukan kepala, mulai mengambil kamera dan merekam foto para artis di timnya.

Wanda melihat Victoria dan juga tidak menganggapnya, matanya menyinarkan sinar yang beracun, namun ia teringat perkataan yang di ucapkan Jimson kemarin, demi masa depan sendiri, hanya bisa bersabar.

Untuk pertama kalinya, Wanda tidak menginstruksikan orang-orang dalam kelompoknya, hanya menyuruh orang-orang untuk mengambil barang dari luar, membuka beberapa koper, tersenyum mengambil sebuah kue, menyerahkannya pada seorang wanita yang tidak jauh darinya: "Untukmu."

Wanita itu terkejut, memandang Wanda, tidak berani menerima, terpaku di sana, Wanda memandang wanita yang terdiam kaku itu.

Meski hatinya sangat meremehkan orang-orang yang tidak bekerja keras, tapi masih tetap tersenyum: "Ayahku menginginkan aku membawanya pulang, tapi setelah tadi malam kupikir-pikir, belasan hari ini juga ada banyak hal yang tidak aku lakukan dengan benar, tapi membicarakan ini sekarang sudah tidak ada gunanya lagi, jadi aku menyuruh asisten rumah tanggaku untuk membeli beberapa kue dari Makecake untuk dibagikan pada kalian, kalian harus menerimanya, ya."

Wanita itu memandang Wanda yang berubah raut wajahnya, meski hatinya sedikit curiga, tapi Makecake adalah toko kue terenak di seluruh kota, bahkan beberapa pertemuan petinggi juga memesan kue dari sini, tidak bisa menahan kenikmatannya, ia mengambil kue tersebut.

Orang-orang yang lain melihat wanita itu menerima kue, satu per satu pun maju, Wanda dan bawahannya membagikan seluruh kue yang ada, meskipun semua orang terlihat berjaga-jaga, namun perlahan menghapuskan kecurigaan itu, Wanda pun tidak kuasa meremehkan mereka.

"Oh iya, malam ini aku sudah memesan beberapa meja di restoran, anggap saja sebagai makan malam perpisahan, kalian jangan tidak menyukainya, pasti harus datang meramaikan suasana." Wanda terus berbicara pada yang lain.

Semua memakan kuenya, menerima perhatian dari Wanda, pelan-pelan mulai menerima Wanda, Wanda berpura-pura tidak rela meninggalkan yang lain, tapi bola matanya terus mencari Victoria yang sedari tadi terdiam.

Akhirnya, ia berjalan ke arah Victoria, menepuk Victoria dengan tangannya: "Victoria, kau tidak mungkin masih memperhitungkan hal yang kulakukan padamu kemarin, kan, kau orang yang berbesar hati, lihatlah, begitu banyak orang sudah memaafkanku, kau juga maafkanlah aku."

Sambil berbicara, ia menerima kue yang sudah diberikan oleh orang lain, tersenyum melihat Victoria yang curiga, mengulurkan tangannya: "Lihatlah, aku sengaja membelinya untuk menyampaikan rasa bersalahku, terimalah."

Victoria justru tidak mencurigai kedatangan Wanda ke sini hari ini, percaya ia datang hanya untuk mengucapkan perpisahan, hanya masih saja ia selalu berjaga-jaga terhadap Wanda, apalagi orang yang penuh strategi seperti Wanda, tidak mungkin berubah pesat dalam satu hari.

"Terima kasih, tapi sudahlah tentang kue itu." Victoria menjawab dengan dingin, membawa kamera dan siap berjalan pergi.

Wanda menghentakan kakinya, kemarin Jimson memperingatkannya untuk meminta maaf pada Victoria, karena keluarga Gu memiliki banyak bisnis yang membutuhkan bantuan Wallace, jika bersalah pada istri Wallace di saat-saat genting seperti ini, pastilah menjadi luka besar bagi keluarga Gu.

Melihat Victoria berjalan menjauh, Wanda kesal, mengertakan giginya, mengikuti berlari kecil di belakang, langsung menarik Victoria: "Victoria, aku tahu kemarin aku yang salah, tapi aku sudah tahu kesalahanku, jadi bisakah kau memaafkanku?"

Victoria menatap dingin Wanda yang tampak panik dan kemarin ketika sedang marah sama sekali berbeda, hatinya tiba-tiba merasa lucu: "Wanda, kau tidak merasa bahwa kau sangat menarik?"

"Aku sangat menarik, mengapa?" Wanda tidak mengerti maksud Victoria, tapi tahu bahwa maksud kata-katanya tidaklah baik, namun tetap bertanya lebih jelas.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu