Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 353 Ada kejutan apa

Setelah sarapan, Victoria Gong mengantari Wallace Mo keluar. Begitu Wallace Mo pergi, Victoria Gong melanjutkan aksinya dengan William.

Mereka pergi saat paginya, kemudian bekerja dikamar dalam waktu yang lama di sore hari dan tidak keluar sampai waktu makan malam tiba, dan waktunya Joe untuk minum susu.

……

Masih ingin makan malam, Victoria Gong menatapi pintu masuk dengan cemasnya , dalam hati berpikir mengapa harus membiarkan Willy Mo bersama Wallace Mo, kali ini membuat aku menjadi cemas.

“Victoria.” Ibu Mo berteriak memanggil.

“Apa?”

Ibu Mo tertawa, dan berkata:”Jangan khawatir, Wallace akan segera pulang. Kamu sudah seharian bersusah payah, makanlah dengan tenang.”

“Aku tidak khawatir, apa yang harus aku khawatirkan?” Victoria Gong berkata, mata yang melihat kearah pintu masuk.

Akhirnya, sewaktu menjelang makan malam, Wallace Mo pulang dari kantor.

Victoria Gong tersenyum, berlari kearah Wallace Mo, berkata: “Wallace, kamu sudah pulang.”

Wallace Mo memegang tangan Victoria Gong, berkata:”Apakah kamu sudah siap?”

“Apakah kamu ingin beristirahat dulu?” Victoria Gong bertanya.

Wallace Mo berbisik, berkata:”Beristirahat, dan tunggu sampai kamu mempersiapkan diri.” Berbicara, sambil berjalan ke sofa.

Victoria Gong dengan cepat menarik Wallace Mo, dan berkata:”Tidak bisa, aku tidak sabar lagi menunggu.”

Wallace Mo memandangi Victoria Gong, seperti menunjukan hasil karyanya.

“Ayo pergi.” Kata Victoria Gong, dan memeluk Joe, kemudian mengedipkan mata kepada William, naik ke atas, Wallace Mo mengikuti dari belakang mereka.

William membuka pintu, Wallace Mo ingin menyalakan lampu, dihentikan oleh Victoria Gong, berkata:”Jangan menyalakan lampu.”

Victoria Gong mengatakan ini, pelan-pelan berjalan masuk, dan Willian dengan cepat, berjalan ke depan Victoria Gong.

Wallace Mo memandangi lukisan hitam, tidak hanya khawatir, dan berkata:”Victoria, kamu harus berhati-hati.” Bagaimanapun juga, dia sedang mengendong bayi.

Belum sampai Victoria Gong berbicara, Wallace Mo sudah melihatnya, sebenarnya di atas dinding tidak ada apa-apa, tiba-tiba saja muncul foto dirinya dan Victoria Gong.

Kemudian, satu lembar dan satu lembar, ada dia dan Victoria Gong yang berpelukan di waktu senja, juga ada dia dan Victoria Gong di pantai…..dia tahu semua foto itu, sebagian besar adalah satu bulan Victoria Gong berjalan-jalan ke Eropa, juga ada sebelumnya, bahkan background suara adalah favorit dia.

Di slide terakhir, muncul sebuah cuplikan video Victoria Gong. Dia duduk dibalkon, rambutnya yang disemilir angin, dia berkata:”Wallace yang tersayang, aku adalah istrimu.”

Hanya kalimat itu, sudah memuat Wallace Mo tersenyum ceria.

“Aku tahu kamu sedang tersenyum, jangan tersenyum, kita sedang serius. Kurang lebih tiga tahun lamanya, kita berpisah, setahun yang lalu, kita bertemu lagi. Kita, berkeliling, sekarang sudah ada bayi kecil. Aku selalu merasa beruntung untuk menjaga kamu, walaupun itu juga membuatku menderita, tapi disisiku selalu ada kamu. Aku tidak tahu bagaimana mengungkapkan isi hatiku, sebaliknya adalah kamu, sering mangatakan banyak hal yang membuatku merasa nyaman. Sebulan di Eropa, meskipun kita telah memandangi banyak pemandangan, tapi, aku merasa pemandangan disisimu yang paling indah.” Berbicara sampai sini, Victoria Gong menutup mukanya sendiri, menjadi malu.

Wallace Mo tertawa, melihat gaya Victoria Gong.

Victoria Gong melanjutkan videonya berkata:”Begitu banyak berkata, aku tidak akan memberitahu kamu apa tujuan akhir aku. Willam baik sekali, aku berharap kamu juga menyukainya. Kita bersama di masa depan, memberinya sebuah keluarga yang utuh, oke?”

Di video terakhir, Victoria Gong sendiri memberikan sebuah cium.

Pada kenyataan Victoria Gong, memeluk Joe, mendorong William yang di samping. William mengerti maksudnya, perlahan-lahan berjalan kearah Wallace Mo, berteriak dengan serius,”Ayah.”

Kata itu, dari dia melihat Wallace Mo, bepikir berulang kali.

Wallace mendengar perkataan itu sedikit mengagetkan.

Victoria Gong berjalan pelan-pelan ke pintu, menyalakan lampu, dan ruangan seketika terang.

Saat itulah Wallace Mo melihat, ada banyak foto di dalam ruangan.

Itu mengenangnya ketika Kompetisi Fotografi yang dimenangkan oleh Victoria Gong, latarnya diatur di sebuah apartemen. Tetapi, sewaktu dia pulang, Victoria Gong sudah tertidur.

William menatap Wallace Mo, lalu berteriak “Ayah”.

Kali ini, Wallace Mo menatapi William, mata tidak lagi begitu acuh tak acuh.

Victoria Gong tersenyum, berjalan ke arah Wallace Mo, berkata:”Kamu liatlah di layar proyektor, masih ada foto, William pergi bersamaku hari ini. Dia sangat pengertian, juga sangat membantu, dia sudah memanggilmu’Ayah’, apakah anda masih bersikeras dengan prinsipmu?”

Wallace Mo melihat Vitoria Gong, lalu berjongkok, melihat William, berkata:”William, kedepannya kamu menjadi putra aku.”

Dalam percakapan itu, Victoria Gong menunggu sangat lama, William juga sama. Dia berkedip, menatap Wallace Mo, dan berteriak lagi--“Ayah”.

Wallace Mo menanggapinya, dan kemudian mengelus rambut William.

William sangat senang, berlari keluar, sambil berlari sambil berkata:”Nenek, Aku punya ayah lagi.” Mungkin, baginya, diakui oleh Wallace Mo adalah hal yang paling special didunia.

Victoria Gong melihat punggung William yang pergi, tersenyum, berkata:”Liatlah, ini sangat bagus.”

Wallace Mo berdiri, memeluk Victoria Gong dari belakang, berkata:”Ternyata, kamu tahu apa yang aku sukai. Aku menerima pengakuaan kamu.”

Pipi Victoria Gong sedikit memerah, dan dia sangat malu. Dia tidak bisa berkata lagi:”Kamu jangan terlalu berpikir, kamu tahu, kata-kata itu diucapkan karena ada tujuannya.”

“Benarkan? Istriku.” Wallace Mo tertawa, mengulurkan tangannya ke tubuh Joe, seperti memeluk dua orang.

Victoria Gong besandar kepada Wallace Mo, dan berkata:”Terima kasih, Wallace.” Terima kasih akhirnya kamu bisa menerima William, terima kasih atas kamu tidak mempersulitku.

“Bodoh!”Wallace Mo tertawa, dengan lembutnya membelai rambut Victoria Gong.

“Wallace, apakah kamu tahu?” Victoria Gong berkata,”Hari ini, William berada di sisiku, dia membantuku membuat ini, jelas sekali dia masih kecil, kekuatan juga terbatas, tetapi dia tidak mengeluh kelelahan. Pada saat itu, aku mengerti, pilihan kita tidak salah.

”Aku tahu.” Wallace berkata.

Victoria Gong tersenyum, berkata:”Jika kamu menerimanya lebih cepat itu lebih baik.”

“Sekarang juga tidak terlambat.”Wallace berkata.

Victoria Gong memandangi Joe di tangannya, berkata:”Joe, kedepannya kamu ada seorang kakak, meskipun ada orang menjaga kamu, tetapi kamu harus patuh.”

Wallace Mo mencium kening Victoria Gong, dalam hati sangat puas. Dia juga berterima kasih dengan Victoria Gong, membuat di hiduonya masih ada lagi seorang putra.

……

Keesokan harinya, Wallace Mo dan Victoria Gong membawa William ke kantor polisi, menambah nama William ke dalam daftar keluarga mereka.

Victoria Gong melihat daftar keluarga itu, memandangi nama William, tersenyum, berkata:”William, kedepannya kamu adalah putra kami.”

William menganggukan kepalanya, dengan patuhnya menjerit:”Ayah, Ibu.”

Itu bukan pertama kalinya Wallace Mo mendengarnya. Tetapi reaksi Victoria Gong dan Wallace Mo sama seperti kemarin, terdiam beberapa detik.

Wallace Mo tersenyum, memeluk William, memegang tangan Victoria Gong, berkata:”Kita pulang ke rumah.”

Pada hari itu, Victoria Gong dan Wallace Mo memiliki seorang putra lagi, keluarga mereka dari tiga anggota menjadi empat anggota, dan Victoria Gong percaya, mereka akan menjadi lima anggota.

Waktu perlahan-lahan berlalu, Joe juga bertumbuh dari hari demi hari.

Hari ini, Keluarga Mo sedang makan malam, dengan harmonis.

Ibu Mo yang sedang makan, lalu berkata:”Wallace, Victoria, Joe berusia hamper 100 hari, apakah kamu berpikir untuk membuat sebuah pesta?”

Seratus hari?

Victoria Gong terkejut, dan bertanya:”Cepat sekali sudah 100 hari?” Berpikir-pikir hari kelahirannya, seperti kemarin hari.

Wallace Mo menganggukkan kepala, berkata:”Baiklah, seratus hari Joe pasti dirayakan.”

“Tiba saatnya bukankah harus banyak hidangan makanan lezat?” William bertanya dengan gaya manja.

Victoria Gong tertawa, melihat William, berkata:”Benar, kenapa bisa terpikiran makanan?”

“Karena ibu sangat suka makan.” William merespon dengan polosnya.

Victoria Gong mendengar itu, ada sedikit sebel, melihat Wallace ingin dia membantu berkata, meskipun sendiri suka makan, tetapi tidak ingin dibilang anak yang buruk.

Tanpa diduga, Wallace Mo berkata sangat gampang:”Aku juga sependapat dengan William.”

“Kalian membullyku.” Victoria Gong menegur.

Semua orang tertawa, setelah tertawa, Ibu Mo bertanya:”Jadi apa rencana kalian?”

“Mengundang sanak-saudara saja.”Wallace berkata, “Tidak perlu rekan kerja, maka kita bisa bersenang-senang.”

Victoria Gong menangguk kepala, berkata:”Ibu, kamu tidak perlu khawatir, masalah ini biar aku selesaikan.”

“Bisakah kamu?” Ibu Mo bertanya.

Victoria Gong sedikit kesal, merasa setelah melahirkan anak sendiri, dipandang oleh setiap orang seperti orang bodoh. Dia berbicara dengan menusuk,berkata:”Ibu, aku bisa.”

Ibu Mo tertawa, dan berkata:”Kalau begitu akan merepotkanmu, Victoria.”

“Tidak repot.”Victoria Gong tertawa dengan hehe.

Setelah makan malam, Victoria Gong membawa William ke atas. Sejak mengadopsi William, Victoria Gong mempunyai banyak tugas lain, bertugas mendongengkan William tidur, karena dia ingin bersikap baik dengan William, mengantikan kasih sayang yang pernah hilang.

Setelah menyelesaikan tugasnya, setelah mandi, Victoria Gong meninabobokan William, mulai mendongeng.

“Ibu.” Teriak William.

Victoria Gong dengan lembutnya membalas:”Ada apa?”

“Tunggu sampai ulang tahunku, juga bole adakan sebuah party untukku?” William bertanya.

Victoria Gong tertawa, berkata:”Tentu saja bisa. Ayah ibu akan memberikanmu yang terbaik.”

William tersenyum dengan puas.

Setelah meninabobokan William, Victoria Gong kembali ke kamarnya.

“Sudah tidur?” Wallace bertanya.

Victoria Gong mengangguk, berbaring di sebelah Wallace Mo, berkata:”Tidak habis pikir, Joe kita begitu cepat seratus hari.”

“Tepatnya, adalah 93hari, masih ada satu minggu.”Wallace membalas, memeluk Victoria Gong.

Victoria tertawa, bangun, melihat tempat bayi Joe, berkata:”Bayi kecilku, kamu tumbuh dengan sangat cepat, ibu tidak bisa mengejarmu.”

Pada waktu itu, Joe sudah bisa tertawa, dia tertawa tercekikan, menendang-nendang betis dan tangan kecilnya.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu