Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 67 Dikelilingi Oleh Wartawan (2)

“Dia adalah temanku, tolong kalian jangan sembarangan bicara! Aku juga bukan selingkuhan Wallace Mo,tolong kalian beri jalan, kami ingin lewat.” Victoria Gong ingin pergi, tapi begitu banyak wartawan yang mengelilingi, dia dan Bryan Lu bahkan tidak bisa pergi.

“Jelas-jelas kau adalah selingkuhan Wallace Mo, Victoria Gong kau jangan mengelak lagi. Aku masih punya foto kalian berdua yang sedang berciuman!” Bernice Tsu mengambil sebuah foto yang entah dari mana ia dapatkan kehadapan para wartawan, lalu dengan cepat kembali sembunyikan, itu membuat para wartawan memberikan banyak pertanyaan kepada Victoria Gong.

Ternyata foto ini membuat para wartawan semakin percaya bahwa Victoria Gong adalah selingkuhan Wallace Mo. Terlebih Wallace Mo juga tidak pernah bilang kalau dia sudah punya pacar, kalau bukan pacar, berarti kemungkinan kalau dia adalah selingkuhan semakin besar.

“Nona Victoria, apa kau ingin mengatakan sesuatu? Apa kau dan Wallace Mo punya hubungan yang tidak boleh di beritahukan kepada orang lain? Lalu Tuan ini, bisakah kau menjawab kau dan Nona Victoria Gong apa memang punya hubungan cinta?”

Wajah Bryan Lu menjadi dingin,ia langsung mengambil barang yang ada ditangan wartawan yang bertanya, lalu mengangkatnya tinggi-tinggi, ”Kalau kalian masih sembarangan bicara, aku jamin semua barang disini akan ku hancurkan.”

Para wartawan langsung merasa gusar, pekerjaan mereka sedari awal memang tidak begitu di hormati orang lain. Sekarang mereka diancam seperti ini, seketika wartawan yang berasal dari berbeda perusahaan ini pun langsung membangkang bersama, seperti orang yang jenggotnya terbakar mereka melawan Bryan Lu.

“Tuan, tolong kembalikan barang itu kepada kami. Kau marah begini, apakah karena kami sudah membuka kartumu?”

Perkataan para wartawan semakin lama semakin menusuk, sampai pada titik paling tidak enak di dengar. Tapi Bernice Tsu merasa sangat puas saat mendengarnya, dia memang ingin membuat Victoria Gong mencicipi kesakitannya!

Bryan Lu menghempaskan barang itu ke lantai, barang itu seketika hancur berantakan. Serpihannya pun masih terkena beberapa wartawan, seketika beberapa wartawan perempuan pun menjadi takut, lelaki ini emosinya sangat mengejutkan.

Bryan Lu karena masalah Victoria Gong emosinya sangat kacau, sekarang malah di perlakukan seperti ini oleh para wartawan. Orang yang emosinya mengejutkan, dia menarik leher baju seorang wartawan dan ingin memukulnya, Victoria Gong langsung memeluk lengan Bryan Lu, baru Bryan Lu tidak jadi memukul wartawan itu.

“Senior, kau jangan berkelahi lagi, ayo kita pergi.” Victoria Gong tidak ingin membuat masalah menjadi besar, sekarang kalau memukul wartawan, dia pasti akan di habisi oeh para wartawan ini! Victoria Gong langsung mengeluarkan semua uangnya dari dalam tas, lima juta semuanya langsung ia serahkan kepada wartawan yang barangnya dirusak tadi, dan meminta maaf: “Maaf, ini uang ganti ruginya. Tapi sekarang kami harus pergi, hubunganku, Wallace Mo dan tuan ini tidak seperti yang dikatakan Bernice Tsu. Apalagi... Bernice Tsu orang seperti apa, kalian juga lebih mengerti.”

Setelah Victoria Gong bicara dengan kalimat yang baik, air didalam baskom kembali tumpah ke Bernice Tsu. Fokus para wartawan ternyata benar kembali ke Bernice Tsu sana. Mereka tentu tahu Bernice Tsu adalah orang seperti apa, sengaja memfitnah orang lain bukan hal yang tidak mungkin, apalagi sekarang berita tentang Bernice Tsu sedang hangat.

Memanfaatkan ketidak fokusan para wartawan, Bryan Lu dan Victoria Gong segera beranjak pergi meninggalkan tempat itu.

Dan saat Victoria Gong dan Byan Lu berlari, Para wartawan masih mengelilingi Bernice Tsu, pertanyaan demi pertanyaan mereka semakin tajam.

Victoria Gong tidak merasa kasihan sama sekali kepada Bernice Tsu, hanya merasa perempuan itu benar-benar sangat membuat geram, dia pulang naik mobil Bryan Lu. Setelah naik mobil Victoria Gong tiba-tiba ingat saat dia pertama kali melihat Bernice Tsu, dia hanya merasa perempuan ini cantik, lapang dada, dan mewah. dia adalah role model seluruh perempuan, tapi sekarang setelah ia mengenalnya, Bernice Tsu adalah seorang perempuan jahat terlebih ia adalah perempuan yang penuh dengan intrik.

Pertama kali melihatnya, semua yang dilihat tidak benar. Setiap orang, perlu saling berkomunikasi dulu baru tahu, dia sebenarnya baik atau jahat. Bernice Tsu orang ini, kira-kira memang jahat sampai level paling tinggi.

“Kau sedang memikirkan apa?” Melihat Victoria Gong melamun, Bryan Lu sudah menenangkan emosinya, dan bicara.

Victoria Gong tersadar dari lamunan, dan menggelengkan kepala,”Tidak apa-apa., hanya mengingat pertama kali aku bertemu Bernice Tsu, aku merasa dia orang yang sangat baik. Tidak di sangka, dia bisa berubah jadi seperti ini.

“Menilai seseorang tidak bisa dari tampangnya, yang pertama kali kita lihat semua bukanlah kebenaran.” Bryan Lu mengatakan itu, tapi dikepalanya malah ada penilaian lain. Saat Victoria Gong belum bicara, Bryan Lu pun mengatakan apa yang ingin ia katakan: “Victoria, kau dan Wallace Mo itu, apakah beneran sudah menikah?.”

Victoria Gong menjadi kaku, ia tahu Bryan Lu cepat atau lambat pasti akan tahu. Dia hanya takut Bryan Lu salah paham padanya, tidak ia sangka Bryan Lu bisa tahu begitu cepat,”Iya, kau sudah tahu.”

Seketika, susana diatas mobil langsung berubah kaku.

Bryan Lu berpura-pura bicara dengan nada santai,”Aku sudah tahu, kemarin aku ingin mengajakmu keluar dan merayakan ulang tahunmu, tapi handphonemu tidak aktif. Oleh karena itu aku sudah bisa menebaknya.” Bryan Lu juga tidak menutupinya dari Victoria Gong, langsung bicara dengan jujur, tapi tidak semuanya ia katakan.

“Maaf senior, kemarin handphone ku di non aktifkan Wallace Mo.” Victoria Gong sedikit tidak enak hati dan menarik-narik rambut di kepalanya, akhirnya setelah pulang kemarin dia lupa kalau handphonenya tidak aktif, pagi tadi saat bangun dan ingin main handphone baru ia sadari kalau handphonenya tidak aktif.

“Oh,apa dia selalu memperlakukanmu seperti ini. Kau di rumah Keluarga Mo, hidup dengan bahagia kan?” Bryan Lu memakirkan mobilnya, menatap Victoria Gong. Dia sangat berharap Victoria Gong menjawab, tidak bahagia.