Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 132 Seharusnya Memberi Kabar Padanya (2)

Berly Liu menangis sejadi-jadinya karena sangat sedih! Ke mana sebetulnya Victoria? Apakah dia tersesat? Atau mengalami kecelakaan? Ataukah diculik oleh orang jahat? Berly Liu tidak berani membayangkannya lagi, dia sepertinya mendengar suara lemah Victoria Gong: “Berly, Berly, tolonglah aku!”

Seorang teman menepuk-nepuk punggungnya, menghiburnya: “Kita sudah mencari Victoria ke semua tempat, bertanya pada semua teman dan kerabatnya, kita lanjutkan mencari seperti ini juga sepertinya bukanlah cara yang tepat, kamu pergilah mencari keluarganya, supaya mereka juga ikut membantu mencari, orangnya banyak tentu kekuatan kita bertambah!”

Berly Liu menyeka air matanya, benar juga! Harusnya mencari Wallace Mo, dia pasti punya cara! Berly Liu memandang temannya dengan pandangan berterimakasih, ini gara-gara dia terlalu sibuk dan lupa!

Berly Liu mengeluarkan handphone nya, wajahnya mendadak lesu, dia tidak punya no telepon Wallace Mo! Dia masih memegang satu harapan, di daftar kontaknya ada 1 nama yang dia kenal “Willy Mo”!

Di wajahnya kembali terpancar satu harapan, betul, dengan menghubungi Willy Mo pasti bisa menghubungi Wallace Mo, segera dia menelepon!

Willy Mo yang sedang menemani Wallace Mo mengikuti rapat merasakan ada getaran di sakunya, dia merogoh handphone nya! “Berly Liu” matanya langsung menangkap nama yang tertera di layar! Alisnya langsung berkerut, hatinya menduga-duga pasti ini adalah masalah penting, dia memberi kode kepada Wallace Mo dan meninggalkan ruang rapat.

“Halo, ada apa?” tanya Willy Mo dengan suara beratnya.

“Victoria, Victoria hilang!” Berly Liu berkata sambil menangis.

“Kapan kejadiannya?” Willy Mo bertanya dengan penuh kekhawatiran. Mendengar kakak iparnya hilang, dia sangat syok.

“Kemarin sore, aku sudah semalaman mencarinya tapi tidak ketemu, handphone nya juga tidak bisa dihubungi! Cepat kamu beritahu Wallace Mo!” Berly Liu mengatakan apa yang terjadi sambil terisak.

“Oke, jangan panic, kami akan segera kembali.” Willy Mo juga tidak tahu harus bagaimana, reaksi pertamanya adalah menghibur dia.

Setelah menutup telepon, Willy Mo segera kembali ke ruangan, berbisik pelan di telinga Wallace Mo menceritakan kejadian ini!

Wallace Mo tertegun, pandangan matanya menyiratkan kepanikan , dia segera berdiri dan keluar!

Di dalam ruangan rapat itu tiba-tiba jadi gaduh, semua kasak-kusuk.

Semuanya kebingungan bertanya-tanya apa yang sebetulnya terjadi, Willy Mo bereaksi cepat, meminta maaf kepada pihak rekanan bisnisnya ini, lalu mengatur orang untuk tinggal di sana membereskan urusan pekerjaan ini.

Sebuah mobil meluncur cepat menuju bandara….

Wallace Mo duduk di dalam mobil, sepasang mata hitamnya terpaku memandang ke arah depan, tangannya yang ramping saling menggenggam, makin lama makin erat, menunjukkan kecemasannya.

Waktu baru mendengar Willy Mo menyampaikan berita Victoria hilang, jantungnya seperti berhenti berdetak, bahkan dia tidak sanggup bernafas, hanya ingin sesegera mungkin pulang, kembali ke samping Victoria….

…….

Setelah tiba di negaranya

……

Alis Wallace Mo berkerut, sambil mengatur orang untuk mencari Victoria sambil menghubungi Berly Liu.

Setelah bertemu dengan Wallace Mo, Berly Liu matanya sembab, seperti bertemu dengan penyelamat satu-satunya yang memberi pengharapan, dia langsung menceritakan semua yang terjadi dari awal sampai akhir kepada Wallace Mo, dan juga menyerahkan catatan pesan yang ditinggalkan oleh Victoria untuknya.

Wallace Mo memandangi tulisan tangan Victoria yang sangat dikenalnya, hatinya seperti ditusuk-tusuk jarum sakitnya.

Membalikkan badannya berjalan menuju ruangan CCTV yang mengawasi kompleks rumahnya, Berly Liu bergegas mengikuti di belakangnya.

Begitu Wallace Mo membuka pintu, satpam yang sedang tidur di dalamnya terbangun, siap-siap untuk marah, begitu dilihatnya yang datang adalah Wallace Mo, segera menganggukkan kepala dan membungkukkan badannya.

Wallace Mo memandangnya sekilas, lalu dengan dingin berkata: “Perlihatkan padaku rekaman CCTV di gerbang kompleks kemarin sore!”

Satpam langsung melakukan apa yang diminta!

Mata Wallace Mo tidak berkedip memperhatikan dengan seksama rekaman CCTV, takut ada kejadian yang terlewatkan.

Tiba-tiba, di video itu terlihat sosok yang dikenalnya, dia melihat Victoria terburu-buru berlari keluar dan menghentikan sebuah taksi…

Wallace Mo memperhatikan dengan seksama taksi tersebut, kedua matanya memerah, membalikkan badannya memerintahkan bawahannya: “Cepat selidiki taksi ini!”

Memalingkan wajahnya ke Berly Liu dan bertanya: “Apakah kamu sudah lapor polisi?”

Berly Liu dibuat terbengong kaget oleh nada bicaranya, segera menggelengkan kepalanya, menjelaskan: “Waktu itu belum 24 jam.”

Wallace Mo mengangguk-angguk, lalu memerintahkan bawahannya yang satu lagi: “Pergi melapor ke kantor polisi, supaya mereka segera mengirim orang untuk mencari!”

Di kepalanya tiba-tiba melintas 1 orang, dia adalah orang yang paling punya alasan yang kuat, dia mengeryitkan alisnya, dengan langkah besar melangkah ke luar.

Kelly Lin baru saja selesai mandi, tubuhnya berbalutkan handuk, dengan handuk lain mengeringkan rambutnya.

“Ting tong…” Bel pintu rumahnya berbunyi.

Kelly Lin dalam hatinya bertanya-tanya, berjalan menuju pintu, baru saja pintu dibuka, dilihatnya Wallace Mo berdiri di depan pintu dengan wajah dinginnya.

Hatinya sejenak terkejut, Wallace Mo begitu cepat datang kemari, apakah dia sudah mengetahui sesuatu? Melihat ekspresinya yang seperti demikian, Kelly Lin memutuskan untuk mencoba mengetesnya, dengan suara lembut berkata: “Wallace, tumben kamu datang, ayo masuk, duduklah.”

Tiba-tiba Wallace Mo mengulurkan tangannya mencengkeram leher Kelly, masuk ke dalam, dan menutup pintu.

Bertanya: “Katakan! Apa yang kamu lakukan terhadap Victoria?”

Kelly Lin berpura-pura bingung, dengan mata berkaca-kaca mulai berkata: “Wallace, apa yang kamu maksudkan…”

Wallace Mo semakin kuat mencekiknya, dalam sekejap Kelly Lin mukanya mulai pucat, dan kesulitan untuk bernafas.

“Ayo katakan!”

“Aku….sungguh tidak tahu, aku terus…ada di rumah!” dengan terpatah-patah Kelly Lin menjawab.

Wallace Mo terus memandangnya dengan pandangan dingin, cengkramannya semakin kuat!

Kelly Lin mulai merasa kepalanya pusing, kedua tangannya dengan sekuat tenaga berusaha mendorong Wallace Mo agar cengkramannya lepas dari padanya!

“Ting tong….” Bel rumahnya kembali berbunyi.

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu