Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 150 Orang misterius (1)

Wallace bahkan tidak melihat wanita itu, berkata dengan ekspresi datar: "Tampaknya Direktur Chen masih buruk, bukan suami yang baik, juga bukan ayah yang baik."

“Direktur Mo terlalu percaya diri dan itu bukan hal yang baik.” Erick tidak menaruh simpati atas ironi tersebut: “Kasus Nona Lin, Erick Chen juga mendengar tentang hal itu, meskipun Direktur Mo telah menanganinya dengan baik, tetapi bagaimanapun juga, kamulah yang membuat permasalahan ini, dan yang menjadi korbannya adalah Nyonya Mo, bukankah ini salah Direktur Mo? "

Wallace menundukkan kepalanya, masalah Kelly Lin, dia masih merasah bersalah, kalau sekarang Erick Chen membahasnya lagi, ini seperti meletakkan garam di atas luka Victoria

"Dua kapal akan terbalik cepat atau lambat, dan Direktur Chen masih mengkhawatirkan dirinya sendiri."

Setelah Wallace berkata dengan dingin, dia membawa Victoria pergi, meskipun tatapannya masih datar, tapi hatinya masih saja menyimpan dendam.

Sudah lama sejak keluar dari ruangan pribadi, Victoria baru melihat wajah datar Wallace dan bertanya: “Kamu marah?"

"Tidak." Ekspresi Wallace terlihat lebih tenang, tetapi masih tampak agak cemberut.

“Untuk apa kamu marah, Erick pasti tidak akan menang melawan kamu di dunia bisnis ini, dan dia sengaja bilang seperti itu untuk membuat kamu marah, kalau kamu marah berati kamu kepancing!” ekspresi Victoria terlihat cuek dan sangat meremehkan Erick, dan cara seperti ini sangat ampuh.

"Istriku yang pintar!" Kata Wallace, menundukkan kepala dan mencium Victoria sebentar, dan kemudian tersenyum.

Victoria terkejut dan langsung sadar setelah mendengar suara bisikan Wallace, wajah Victoria langsung memerah, pukulan kecil memukul tubuh Wallace dan marah, "Ini di jalan, apa yang kamu lakukan! "

Mulut Wallace tampaknya telah diolesi dengan madu, dan kata-kata cinta keluar "Istri merayuku sepanjang waktu, tidak mungkin aku tidak bisa meladeninya!"

“Hei!" Victoria menatapnya, dan menyentuh bibir Wallace, hatinya merasa berbunga bunga, tapi mulutunya tidak mau mengakuinya, “Mulutumu sangat manis, dari dulu sudah tidak kehitung berapa banyak kata kata manisnya”.

Dari sifatnya Victoria, Wallace tidak pernah merasa bosan, tetapi merasa lucu dan tidak bisa menahan diri untuk tidak menggodanya: "Apakah mulutku sangat manis? Istriku, apakah kamu mau mencobanya?”

Saat mengatakannya, Wallace terlihat seperti ingin menciumnya, Victoria terkejut dan dengan cepat memegang mulutnya, berteriak padanya.

“Udah, Cuma godain kamu aja.” Wallace tidak mengerti melihat ekspresi wanita, hanya bisa perlahan-lahan menyesuaikan diri.

Victoria menatap muka Wallace, dan memastikan apa yang di katakanya benar, baru melepaskan tangannya, dan tiba tiba teringat sesuatu, berbalik dan bertanya: "Wanita itu, apakah nyonya dari Erick?"

"Ya." Wallace dengan santai menjawab: "Sudah beberapa tahun ikut dengan Erick, dan dia yang paling lama.”

Yang paling lama?

Victoria dikejutkan oleh kata-kata Wallace, mata terbuka lebar dan bertanya: "Maksud kamu dia memiliki wanita lain selain nyonya tadi?"

Dengan pelan pelan Victoria bertanya: "Erick sudah menikah?"

"Yah, sudah menikah." dengan gaya Erick, Wallace tidak akan tahu, dan ada nada menghina: "Perusahaan Chen yang dulu dikelola dengan sangat buruk dan hampir bangkrut, setelah Erick mengambil alih dan mengandalkan neneknya barulah menjadi perusahaan Chen saat ini.”

"Ternyata dia masih tidak bisa apa apa!” Wajah halus Victoria penuh kemarahan: "Bagaimana dia bilang kepada istrinya, bajingan!"

“Tapi, Erick sangat terang-terangan, istrinya tidak tahu?” Victoria merasa agak curigakan, dan bertanya: “Lihatlah penampilan Erick, sedikitpun tidak disembunyikan.”

"Kalau tahu kenapa? Kalau tidak tahu kenapa?" Wallace menyeringai padanya." Perusahaan Chen sekarang ini di tangan Erick dan perusahaan istrinya sedang menurun, bahkan untuk keluarganya, untuk anak-anaknya, istrinya juga tidak membuat keributan. "

Victoria tidak dapat berkata-kata, meskipun istri Erick patut disimpati, tetapi dia merasa bahwa dia sangat lemah, itu hanya untuk mendorong kesombongan Erick.

"Hei! Jika dia itu aku, aku akan membuat keributan , dan mengambil bukti perinciannya, terutama video tentang dia tidur dengan wanita lain, menyebarkannya di social media untuk dilihat semua orang, dan kemudian mengambil setengah dari hartanya, dan bercerai! "

Victoria mengepalkan tangan kecil, dan berkata dengan tidak sabar: "Bajingan seperti ini, cukup menghabiskan beberapa tahun untuk bersamanya, jika bersama dengannya seumur hidup, aku yakin aku akan mati dengan tidak tenang!”

Perkataan Victoria membuat Wallace sedikit tidak berdaya. "Istri, jangan samain aku dengan orang seperti Erick, suami kamu juga merasa terhina."

“Aku hanya membuat perumpamaan jika kamu seperti Erick, aku tidak sesimple itu cuma mengambil setengah dari harta kamu." Victoria mengangkat tangannya dengan penuh ancaman berteriak: "Aku bahkan tidak mau kenal dengan orang tua seperti kamu lagi!”

"Istri itu perkasa dan mendominasi!" Wallace tidak bisa tidak mencubit wajah kecil istrinya dan tersenyum.

Tidak jauh dari tempat mereka berada, ada sebuah mobil hitam.

"Bagaimana?" Suara pria itu terdengar ceroboh, seolah-olah tidak ada yang peduli.

Wanita di sampingnya memandang ke pasangan yang berjalan menuju ke dalam apotek, menyeringai dan mencibir: "Itu hanya seorang idiot, tidak cukup."

“Itu bagus, ingat apa yang kamu katakan hari ini, kuharap kamu tidak mengecewakanku, aku tidak ingin melihat masalah sebelumnya lagi!” Nada suara pria itu penuh dengan peringatan.

“Tahu.” Wanita itu tidak peduli, dia membuka pintu dan turun.

Pria itu memicingkan matanya dan akhirnya tidak mengatakan apa-apa, menutup kaca jendela, dan mobil perlahan-lahan pergi.