Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 117 Benar benar tidak tahu malu (1)

Pada akhirnya, Paulina menambahkan: "Lagipula, bagaimanapun juga, Winiston adalah putra ayahmu, dan kedepannya akan mewarisi bisnis keluarga ayahmu!"

Muka Charles langsung memerah dan dengan marahnya mengatakan kepada Paulina: "Kamu tutup mulut untukmu!"

Kemudian, Charles berkata kepada Victoria dengan sedikit malu: "Victoria, tenanglah, kamu lagi hamil. Kamu dengarkan Ayah dan jelaskan kepadamu, Ayah pasti tahu apa yang dilakukan dia di masa lalu, tapi bagaimanapun, Winiston masih kecil, dan anak itu tidak bersalah, aku juga lihat dari Winiston, baru ingin baikkan, Kalau tidak, bagaimanapun aku tidak akan baikkan sama dia."

Setelah mendengarkan semua kata-kata mereka, air mata Victoria sudah membasahi sudut-sudut matanya secara tidak sadar. Dia berkata dengan mata berlinangan air mata: "Winiston Winiston, kamu hanya memikirkan Winiston! Kamu demi ibu, meninggalkan aku, selanjutnya, pergi ke penjara untuk menggantikan Paman! Kamu demi Winiston, tidak peduli pendapat aku, ingin baikkan dengan Paulina! Mengapa kamu begitu baik kepada semua orang, hanya kejam kepada aku! "

Victoria menangis, Charles mendengarkan satu per satu, tetapi dia hanya bisa diam, dan dia seperti benang merah melilit hatinya, tetapi dia masih tidak mengatakan apa-apa. Apa yang bisa dia lakukan? Tidak peduli apa yang dia lakukan, dia akan melukai anak ini, dia hanya bisa memikirkannya, ketika Victoria dewasa, bisa memahami rasa sakitnya.

Victoria memandang Charles, dan kekecewaan di matanya bahkan lebih buruk: "Ayah, kamu ingin baikkan, aku tidak bisa menghentikanmu, pokoknya, aku hanya mengatakan sepatah kata, aku tidak akan pernah menerimanya. Hal ini yang kamu urus sendiri!"

Setelah mengatakannya, Victoria menyeka air mata, berbalik dan pergi.

Bayangan Victoria diregangkan oleh lampu jalan dan tampaknya sangat sepi.

Victoria datang sendiri. Ketika Victoria meninggalkan keluarga Mo, ketika dia mencari Charles, Wallace menerima telepon, meskipun Wallace bersikeras mengirimnya untuk mencarinya, tetapi Victoria takut bahwa Wallace akan ada sesuatu yang mendesak, jadi biarkan dia yang menangani masalah terlebih dahulu. Dengan cara ini, dia hanya bisa pergi keluar sendiri.

Victoria memikirkan apa yang terjadi malam ini, mau tak mau merasa sedih di hatinya, dan akhirnya tidak bisa mengendalikan airmatanya.

Victoria menelepon Wallace, tapi cuma mengetes keberuntungannya, karena biasanya Wallace kalau lagi rapat pasti matiin ponselnya. Tapi tidak nyangka, waktu Victora menelepon, ponselnya tidak dimatiin.

“Wallace~. “panggil Victoria, air matanya menetes, dan suaranya menjadi sedih.

Wallace tentu saja dapat mendengar tangisan dalam suara sedih Victoria, dan dengan cepat bertanya: "Apa yang terjadi? Victoria?"

Wallace merasa kasihan, dia tidak tahu apa yang terjadi pada Victoria. Hanya ketika dia menerima panggilan telepon dari Victoria kedengaran suara sedihnya, dan segera pergi, membiarkan Victoria yang sedang hamil pergi ketemu dengan Charles adalah sesuatu yang terlalu ceroboh. Pada malam hari keluar sendiri, tidak perlu mengatakan lagi bahwa itu bahaya, Victoria tidak bisa melihat dengan jelas bahwa itu adalah masalah besar.

Wallace semakin dipikir semakin takut, tidak menunggu Victoria berbicara lagi. Dia langsung berkata, "Kamu beritahu aku di mana kamu berada, aku akan pergi ke sana segera!"

Victoria mengatakan alamatnya, dan mencari kursi di pinggir jalan untuk duduk, air mata terus mengalir.

Wallace datang sangat tepat waktu, mungkin sekitar sepuluh menit setelah panggilan telepon.

Wallace, berjalan ke depan, melihat dia begitu sedih, tahu bahwa dia dan ayahnya lagi berantem. Tapi Wallace tidak berani bertanya, takut membuatnya lebih sedih lagi, jadi dia cuma mengatakan: "Victoria, ayo kembali ke rumah."

Setelah Wallace selesai mengatakannya, dia membawa Victoria ke mobil, Victoria sepertinya mencium aroma parfum.

Aromanya depannya adalah bunga iris, aroma tengah adalah bunga melati, dan belakangnya seperti mawar. Ini adalah aroma yang sangat elegan, tetapi keanggunan mengungkapkan rasa godaan.

Ketika suasana Victoria berfluktuasi, tentu saja tidak memperhatikan masalah ini. Meskipun dia tidak memiliki kebiasaan mencium aroma parfum, jadi dia hanya berpikiran mungkin saat dirumah Wallace Mo tidak hati-hati telah mengenai parfum Ibu Mo.

Victora dibawa kembali ke rumah dan tidur dengan nyenyak. Meskipun emosinya tidak kembali ke tingkat keceriaan di masa lalu, tetapi tidur menghilangkan sebagian lipatan sarafnya yang lelah, yang membuat seluruh mukannya telihat lebih cantik.

Victora rutin berolahraga pagi, hanya karena sedang hamil sekarang, tidak cocok untuk lari pagi. Karena itu, Victoria sering jalan pagi, berjalan bolak-balik.

Daerah yang dipilih oleh Wallace secara keseluruhan tidak buruk. Berbagai peralatan sangat lengkap. Ada juga danau buatan di tengah-tengah masyarakat. Meskipun airnya tergenang, karena perawatan yang cermat dari properti, masih dapat memberi orang perasaan segar kembali. Selalu ada banyak orang di sekitar danau buatan jalan pagi.

Victoria berjalan perlahan di sekitar danau buatan, dan tidak terduga melihat Winiston.

Winiston berdiri di samping, dan tubuh langsing itu seperti bambu yang berdiri tertiup angin. Pakaian di tubuhnya sangat tipis, tetapi Victoria lihat, semuanya adalah merek terkenal. Tampaknya Paulina benar-benar kaya akhir akhir ini.

Victoria merasa bahwa baik Charles dan Paulina adalah karma dari generasi sebelumnya, jadi dia tidak akan mentransfer kebencian Paulina ke Charles. Namun, Victoria sepertinya tidak memiliki kesan yang baik pada Winiston, jadi dia tidak akan maju untuk menyapa dia.