Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 77 Menginterogasi Wallace Mo (2)

Melihat Victoria Gong masuk kedalam kamar mandi, Wallace Mo berbalik dan mencari rokoknya. Awalnya dia ingin merokok dalam ruang buku, tapi dia teringat Victoria Gong tidak suka asap rokok, jadi dia berjalan ke balkon dan menghidupkan rokoknya kemudian menghisapnya dalam-dalam. Nikotin pun merasuk ke dalam paru-parunya, saat semuanya bereaksi barulah Wallace Mo merasakan kalau tubuhnya merasa sedikit menghangat. Baru saja sedikit lagi dia tidak bisa menahannya.

Wallace Mo dengan cepat akan segera menghabiskan sebatang rokoknya, tanpa sadar ia pun sudah menyalakan api rokok yang kedua. Kemampuan merokoknya sebenarnya sangat besar, enam tujuh belas tahuk dia sudah merokok. Apalagi saat ia berusia dua puluh empat tahun, kemampuan merokoknya sangat besar. Saat itu Ayah Mo sudah menyerahkan setengah dari perusahaan kepadanya dan Willy Mo, mereka berdua sangat sibuk setengah mati, ditambah mereka berdua adalah orang yang sangat punya gengsi cukup besar, jadi satu-satunya cara untuk menghilangkan sterss adalah merokok.

Kamudian saat benar-benar harus menghandle keseluruhan perusahaan dan sudah mulai terbiasa dengan semua pekerjaan, tekanan hidupnya sudah tidak begitu besar, ketika itu umurnya sudah dua puluh tujuh atau dua puluh delapan. Saat itu ia merokok sudah tidak seberat sebelumnya, tapi sehari ia juga merokok tujuh sampai delapan batang. Tapi kalau dibandingkan dengan ia yang dulu yang bisa merokok sampai dua kotak, tentu ini sudah sangat lebih baik.

Lalu kemudian saat ia bertemu dengan Victoria Gong dan tahu kalau dia tidak suka bau rokok. Jadi dia tidak begitu merokok lagi, kadang saat perusahaan punya masalah, ia akan merokok sebatang dua batang, tapi seringnya ia tidak akan merokok.

Kalau merokok di rumah seperti sekarang, saat Victoria masuk ia pasti akan langsung pusing.

Saat batang ke tiga ia hisap hampir 1/3, Victoria Gong keluar dari kamar mandi. Setelah keluar ia tidak melihat ada orang, lalu menarik gordin yang kebetulan menutupi bayangan Wallace Mo, dia pikir akan sama seperti sebelumnya, Wallace Mo akan pergi dan tidak pulang kerumah.

“Wallace Mo!” Victoria Gong berteriak, nada suaranya tersirat kemarahan juga ketergesaan.

“Iya?” Wallace Mo berbalik dan menarik sedikit gordin, bayangannya pun mulai terlihat. Ia menatap Victoria Gong, rokok ditangannya masih terbakar, warna api yang memerah menyala di tengah kegelapan malam.

Victoria Gong melihat Wallace Mo masih di dalam rumah dan belum pergi pun menghela nafas lega. Entah kenapa, dia sangat takut Wallace Mo pergi, apalagi setelah mereka bertengkar. Walaupun mereka tidak sampai bertengkar, tapi mereka hampir bertengkar.

Setelah menghela nafas lega, Victoria Gong pun terfokus pada rokok Wallace Mo. Ini bukan pertama kalinya ia melihat Wallace Mo merokok, pernah sekali ia merokok didalam ruang buku,lalu dia menutup hidungnya dan langsung keluar dari ruang buku. Sejak saat itu Victoria Gong sudah tidak pernah lagi melihatnya merokok. Hari ini...mungkin karena dia marah? Victoria Gong baru saja berpikir seperti itu, tapi langsung kembali menahan pikirannya. Jelas-jelas dia yang salah, dia mau marah apa?

“Padamkan rokoknya.” Victoria Gong tidak bisa bernafas dengan baik, dia sudah berumur lebih dari tiga puluh tahun, dan dia masih tidak mencintai tubuhnya, kenapa harus merokok.

Walalce Mo memadamkan rokoknya, menggunakan jarinya.

“Kau sedang apa!”

Victoria Gong berteriak terkejut, dengan cepat ia melihat jari Wallace Mo terluka atau tidak. Setelah memastikan jari Wallace Mo tidak apa-apa, Victoria Gong pun menengakkan kepala dan bicara:”Apa kau sudah gila, apa rokok ini tidak panas?”

Suara Victoria Gong semakin lama semakin pelan, sampai akhirnya hampir tidak terdengar lagi. Karena dia melihat Wallace Mo yang dari ketinggian menatapnya, bahkan matanya tidak berkedip sedikitpun. Lampu didalam ruangan itu menyorot matanya seperti sebuah mutiara, mempesoa lagi bercahaya. Didalamnya tersirat kemarahan dan perasaan mendalam yang tidak bisa ditebak.

“Iya.” Sudah gila. Wallace Mo memadamkan rokoknya dengan jarinya karena ia sudah terbiasa saja, kebiasaan ini wallaupun sedah bertahun-tahun disuruh berubah oleh Ibu Mo, tapi baru saja dia tidak punya asbak rokok, jadi tanpa sadar ia pun langsung melakukan itu. Tapi saat melihat dia seketika datang dan melihat jarinya itu, dia langsung merasa amarahnya langsung padam. Baru saja saat dia merokok dia sudah agak tenang, di tambah sikap Victoria Gong ini amarahnya pun langsung lenyap.

“Kau masih berkata iya?” Victoria Gong ingin memakinya dengn suara keras, setelah ini sudah tidak boleh merokok lagi, juga tidak boleh melakukan hal yang barusan lagi. Tapi melihat Wallace Mo menatapnya seperti itu, dia jadi tidak berani bicara, kata yang keluar dari mulutnya terdengar lembut tapi tetap menyiratkan keterkejutan.

“Iya.” Wallace Mo kembali mengiyakan, tangan Victoria Gong yang memeriksanya tadi belum di lepas, dan dia balik menggenggam tangan itu.

Victoria Gong menyadari sikapnya, jadi segera ia tarik tangannya. Entah karena dia marah atau malu, ia bicara dengan terbata: “Kau kau jangan begini kepadaku! Jangan kau kira tubuh bisa membuat hati jadi lemah,hatiku keras sekali..... iya, wajah tampan juga tidak akan membuatku luluh."

Betul, usaha macam apapun tidak akan mempan. Tapi kenapa dia sudah tidak bisa marah lagi? Jelas-jelas dia tadi sangat ingin bertengkar dengannya? Victoria Gong berpikir panjang, tidak menatap Wallace Mo, tapi hatinya malah menyiratkan perasaan yang terasa ajaib.

Wallace Mo berbalik perlahan, melihat ke arah yang jauh. Dan menyampingi Victoria Gong: “Masalah perusahaan Bryan Lu, bukan aku yang melakukannya.”

Saat Bicara suara Wallace Mo pun menjadi sangat berat.

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu