Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 98 Terjadi Perdebatan Lagi (1)

Semua orang di lokasi itu mendengar teriakan Victoria Gong dan kalimat minta-maaf Wanda Gu, mereka melihat kedua orang seperti itu, dan mulai membahasnya lagi.

Victoria Gong tidak mendengar dan tidak tahu apa yang mereka bicarakan, hanya terdiam melihat Wanda Gu dan keramaian orang disana, dia pun kembali duduk ke kursi yang selalu dia tempat beberapa hari ini, sembari memainkan kameranya.

Sampai di malam hari, Wanda Gu memberi usul dan menraktir mereka makan, semua orang berbahagia, hanya Victoria Gong sendiri yang tidak ingin ikut, dia membereskan barang dan akan segera pergi.

Akhirnya Wanda Gu pun menyadari Victoria Gong ingin pergi, acara makan-makan ini memang sengaja dilakukan untuk mempermalukan Victoria Gong, bagaimana mungkin membiarkan bintang tamu utamanya pergi, Wanda Gu mengejar dan menahan bahunya sembari berkata: “Victoria, kamu juga salah satu anggota dalam tim, bagaimana boleh melepaskan diri?”

Victoria Gong langsung melambaikan tangan: “Aku tidak pergi deh, aku pulang makan di rumah saja, maaf.” Selesai berkata dia langsung pergi.

Wanda Gu menarik tangannya: “Apa maksudnya makan di rumah, dengar-dengar hubunganmu dengan orang-orang dalam tim tidak baik, mending manfaatkan kesempatan ini untuk perbaiki hubungan dengan mereka?”

Victoria Gong belum sempat menolak, seorang perempuan langsung melanjutkan: “Victoria Gong, Kakak Wanda mengajakmu pergi karena menghargaimu, lihatlah hari ini kamu sudah mendorongnya jatuh tanpa mengucap maaf sedikitpun, Kakak Wanda masih saja bersedia mengundangmu makan, betapa tulusnya hati Kakak Wanda, kamu sungguh tidak tahu baik dan buruk.”

Victoria Gong sungguh kesulitan, akhirnya pun ikut dengan mereka, sepanjang perjalanan, orang-orang di depan bersuka ria, hanya Victoria sendiri duduk di barisan belakang tanpa bersuara sedikitpun.

Wanda Gu melihat wujudnya yang sungguh kasihan itu, langsung tertawa dengan suara semakin keras, semakin sesuka hati, sesampainya di restoran shabu-shabu, satu persatu memasuki ruangan yang sudah dipesan, terakhir adalah Victoria Gong, dengan badan yang kecil dan membawa sebuah kamera besar dan berat, terus berusaha mendorong pintu ruangan itu.

Orang di dalam melihat pintu itu sekali terbuka sekali tertutup, merasa lucu dan langsung tertawa, setelah Victoria Gong mengerahkan semua tenaga, baru berhasil membukanya, terlihat orang-orang di dalam melihatnya dengan prihatin dan ekspresi sinis.

Victoria Gong duduk di kursi dengan wajah tak bereskspresi, tidak memperdulikan orang-orang itu, dia hanya menundukkan kepala, yang lain pun sedang asyik menikmati shabu-shabu yang dihidangkan, tiba-tiba, seorang perempuan bertanya dengan nada manja: “Kakak Wanda, dengar-dengar Victoria Gong menjiplak fotomu, beneran atau tidak.”

Wanda Gu melihat sekilas Victoria Gong yang tidak bersuara sama sekali, dalam pikirannya terlintas sebuah ide bagus, tetapi tetap menunjukkan senyuman yang sangat misterius, “Apanya yang jiplak atau tidak, sekalipun dia membawa karyaku ke atas panggung, itu hanya untuk berbagi dengan semua orang.”

“Lalu sebenarnya Victoria menyalin punya orang atau tidak?”

“Sudah dibilang tidak menyalin ataupun menjiplakya, dia untuk berbagi dengan orang-orang, kenapa kamu menanyakan ini lagi?” Wanda Gu menutup mulut menahan tawa.

Victoria Gong sudah tidak tahan lagi, dia meletakkan kamera dan menepuk meja, menatap Wanda Gu dengan pandangan tajam: “Wanda Gu! Kamu jangan fitnah, aku tidak menyalin!”

Wanda Gu mengunyah dan menelan sepotong daging sapi, setelah itu baru berkata dengan santai, “Aku tidak mengatakan kamu menyalin.”

Sungguh tidak mampu berdebat dengannya, Victoria Gong melihat semua orang yang sudah berpendapat buruk padanya, dia hanya merasa sedih, mengambil kamera dan akan meninggalkan tempat itu, hasilnya dia tidak berhasil membuka pintu itu, saat ini semua orang tidak menahan tawa lagi, malah tertawa lepas dengan semakin sengaja, hingga Victoria Gong berhasil membuka pintu dan pergi, suara tawa itu pun masih terdengar samar-samar.

Victoria Gong memanggil taksi dan pulang ke rumah, merasa sungguh kecewa, Wallace Mo sudah menunggunya di rumah, dia sudah mendengar dengan jelas penjelasan dari pengawal dan bos restoran shabu-shabu soal kejadian disana.

Saat ini dia bermaksud mendengar penjelasan Victoria Gong, hasilnya Victoria Gong hanya mengangkat kepala melihatnya dan tersenyum, mengatakan bahwa dia sudah kembali, setelah itu pun langsung ke lantai atas dan tidur, sedikitpun tidak perduli dengan Wallace Mo.

Melihat ekspresinya seperti itu, Wallace Mo merasa sungguh kesal, dia sudah bicara berkali-kali pada Victoria Gong, jika ditindas maka harus datang mencarinya, lalu sekarang?

Di dalam tim film, Victoria Gong selalu mengerjakan pekerjaannya tanpa memperdulikan omongan-omongan yang beredar, lebih tidak ingin berhubungan dengan Wanda Gu. Wanda Gu juga tidak berani keterlaluan, karena gara-gara dia, Jimson Gu dipersulit oleh Wallace Mo dengan sangat parah.

Wanda Gu melihat Victoria Gong dengan pandangan meremehkan, lalu menunjuk seorang anggota baru dan berkata: “Ambilkan air minum untuk aku, aku sudah haus, ingin minum.”

Orang baru hanya bisa merasa marah dalam hati tetapi tidak berani mengungkapkannya, dia pun mengambilkan air minum di samping sebuah dispenser.

Saat Wanda Gu baru datang, dia sangat sungkan dengan semua orang. Tidak lama kemudian sifat aslinya pun perlahan mulai terlihat.batas, mereka pun tidak ingin terus di sisinya lagi, hanya sebagian orang yang berhati liar dan bersedia menjadi penyuruhnya.

Orang-orang dalam tim film melihat Wanda Gu menyuruh-nyuruh seharian dan saat sudah terlewat

Wanda Gu merasa ini adalah kabar baik, melihat semuanya tidak membantah, dia mengira pendapatnya benar dan mereka semua setuju, akibatnya semakin menjadi-jadi, dia pun menjadi seorang penguasa dalam tim itu.

Belasan hari ini pemain utama laki-laki dan perempuan yang datang pasti mendapat perlakuan yang tidak baik dari Wanda Gu, dan sutradara pun bersikeras meminta mereka maklum dan menerima emosi Wanda Gu yang seperti itu, naskah diubah berdasarkan keinginan Wanda Gu, hingga arah kamera pun harus rapi dan tersusun baik.

Yang direkam hari ini adalah adegan ciuman pasangan laki-laki dan perempuan saat sedang hujan, secara otomatis memerlukan teknik dan hasrat berciuman yang sangat besar, saat ini cuaca juga sudah memasuki akhir musim gugur, suhu udara pun menjadi semakin dingin, sedangkan pasangan laki-laki dan perempuan itu masih berakting seolah masih di musim panas, pakaian yang mereka kenakan pun sangat tipis dan minim.

Mesin pembuat hujan terus membasahi badan pemeran laki-laki dan perempuan itu, keduanya tetap berciuman dengan fokus di tengah hujan, sang laki-laki menarik tangan perempuan itu dan tidak membiarkannya pergi, keduanya pun berdiri di tengah hujan dengan waktu yang sangat lama, tiba-tiba terdengar suara Wanda Gu berteriak: “Berhenti, berhenti, apa yang kalian lakukan? Inikah yang namanya perpisahan dalam percintaan? Ulangi!”

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu