Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 154 Menunggu kedatangan cucu(2)

Lift pelan-pelan naik, Elizabeth Chu melihat lantai yang ditujuh, tersenyum, " Kita sangat beruntung, aku tinggal di atas kalian."

"Oh ya." Victoria merasa topik bicara mereka terlalu cepat berganti.

Wallace Mo sejak masuk dengan muka datar menatap depan, seperti mengabaikan kehadiran Elizabeth Chu, hanya mendengar obrolan Elizabeth Chu dengan istrinya, sampai pintu lift terbuka lagi.

" Kita sudah sampai.“ Victoria bicara dengan sopan, sambil berjalan keluar bersama Wallace Mo.

Elizabeth Chu tersenyum, tatapannya berhenti di Wallace Mo, seperti melihat sesuatu yang berharga, dan tatapan itu terasa oleh Wallace Mo, dia berbalik, dan pas sekali mempergoki tatapan itu.

Elizabeth tersenyum, seperti biasa.

Victoria merasakan tindakan Wallace Mo, berbalik dan bertanya: "Ada apa?"

Pintu lift tertutup, Victoria Gong tidak melihat apapun, menjadi penasaran.

Wallace Mo berbalik berjalan pulang, tersenyum dan berkata: " Tidak apa-apa."

"Oh."

Masuk ke rumah, Wallave Mo langsung masuk ke ruang bicara untuk bekerja, Victoria Gong pergi menggosok gigi dan setelah itu menelpon Charles Gong.

"Victoria." Charles Gong mengerutkan alisnya, tadi pagi putrinya menelpon ia merasa ada yang tak beres, dan sekarang menelpon lagi, pasti ada yang tak beres.

Victoria bicara, dan langsung bertanya: "Ayah, kamu tidak memberi bibi uang?"

"Apa?" Charles Gong terkejut, " Kenapa?"

" Begini...." Victoria memberitahu kejadian siang tadi, biarpun sedikit egois, tapi itu kenyataan, " Jadi aku ingin bertanya, apakah ayah tidak memberi bibi uang, jadi ia datang meminta uang padaku."

Sebenarnya, Victoria Gong tidak tahu Charles Gong membatasi uang yang di berikan pada Paulina, hanya saja Paulina Hau selalu merasa tidak cukup, karena itu ingin meminta uang darinya.

Victoria bertanya langsung, membuat Charles Gong yang mendengarnya jadi tak nyaman, dia tahu sekarang putrinya tidak bekerja, putrinya menggunakan uang menantunya, dan Paulin Hau meminta uang pada putrinya, pasti harus melewati menantunya....

" Jangan pedulikan hal ini, aku akan bicara padanya, nanti dia tidak akan datang padamu." Charles Gong merasa ia di buat malu oleh istrinya.

"Ayah, jangan pedulikan omongan ku ini ya, Bibi tidak bekerja selama ini, ia memakai uang sangat boros, dan keuntungan perusahaan setahun melebihi uang bulanannya, jika terus begini, ayah tak usah mengurus perusahaan lagi, sekalian saja bankrut."

Victoria terus bicara: " Dan bila semua karena Winston, kamu juga harus mengaturnya, dia seperti itu, apakah ada ibu seperti itu? Winston terluka, dia juga tak peduli, ia hanya bisa menghabiskan uang."

Victoria Gong sangat kesal pada Paulina Hau, bagaimanapun ia tahu ayahnya tak akan bercerai, tapi bisnisnya masih ada, bagaimanapun Paulina Hau sangat mencintai uang.

" Dan bila bibi merasa uang yang kamu beri tidak cukup, jangan berikan lagi, dan dirumah pun tersedia makanan, bila ia tidak mempunyai uang untuk bermain mahjong, mungkin ia bisa menemani Winston!"

Victoria Gong tahu ayahnya sangat memperdulikan adiknya jadi, ia sengaja bicara begini agar ayahnya mengerti bahwa ibunya ini akan menjadi beban bagi adiknya nanti.

"...." Charles Gong menghela nafas dan berkata: " Aku tahu."

Victoria Gong mendengar suara ayahnya , ia tahu ia telah melukai hati ayahnya, sebenarnya ia sedih, tapi Paulina Hau seperti parasit.

Setelah menutup telepon, Victoria Gong merasa agak sedih, duduk dengan tatapan bingung, Paulina Hau memang jahat, tapi dia bukan yang terpenting di hidupnya, tak pantas di pikirkan.

Ayahnya Charles Gong dulu begitu penting baginya, tapi sekarang ia juga sudah menikah, tak harus begitu memperdulikan kehidupan mereka, karena orang yang akan menemaninya seumur hidup adalah Wallace Mo sekarang.

Menonton televisi sebentar, dan Victoria Gong menyadari waktu sudah malam, setelah dipikir, ia mematikan televisi, dan pergi ke ruang baca.

"Wallace, belum selesai?" Victoria menyender di ruang baca, melihat pria yang duduk di depan komputer dengan serius.

Wallace Mo berhenti, menoleh ke arah Victoria Gong dan tersenyum, membalas: " Kamu tidur duluan saja, aku disini belum selesai."

Victoria Gong sudah tidur siang, tapi ia masih merasa ngantuk, mendengar itu,dia mengangguk dan berkata: " Kamu jangan tidur telalu malam, kalau malam ini tidak bisa, kerjakan saja besok."

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu