Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 90 Dua orang terluka (2)

“Ini, kemana direktur pergi.” Para staf eksekutif yang menunggu di ruang konferensi melihat keluar, direktur telah pergi, bagaimana memulai rapat ini.

Willy Mo tahu bahwa dia harus pergi, Wallace Mo pergi untuk melihat Victoria Gong, dia yang harus menyelesaikan di bagian Wanda Gu. Memasukkan kembali ponsel ke saku, melihat ke jam tangan, dan berkata, “Rapat ditunda.”

Tidak sadarkan diri. Ketika Wallace Mo mendengar kata tersebut, kekesalan kemarin terhadap Victoria Gong hilang, hanya bersisa kekhawatiran dan kemarahan. Bagaimana orang-orang di sana mengawas sesuatu, bisa-bisanya dia terluka di lokasi konstruksi, tidak ada orang yang melindunginya!

Melanggar lampu merah sepanjang jalan ke rumah sakit, tetapi tidak ada yang berani mengejarnya karena melanggar lampu merah, terlihat para pegawai menundukkan kepala ketika Wallace Mo tiba di sana, dan dia menarik kerah pegawainya, wajahnya terlihat seperti sangat marah.

“Bagaimana kamu bekerja! Bagaimana kamu membiarkan dia pergi ke tempat yang berbahaya!”

Pegawai itu ketakutan, beberapa kali melihat direktur dari kejauhan, merasakan bahwa dia adalah orang yang acuh tak acuh dengan emosi yang tinggi, sekarang dia mengamuk dengan memegang kerahnya, dia ketakutan, kemudian dengan tegas menjelaskannya, “Ini karena nona Gu memaksa pergi ke sana untuk memotret…”

“Siapa yang memberitahumu tentang Wanda Gu, bagaimana dengan Victoria Gong! Jika dia terjadi apa-apa, aku akan memakamkan seluruh keluargamu!”

Ketika Willy Mo tiba, terlihat Wallace Mo dengan emosi meraih kerah pegawai, dia tahu dengan jelas apa yang dikatakan Wallace Mo pasti dilakukan, segera naik dan menarik Wallace Mo pergi, “Wallace Mo, kamu tenang sedikit.”

Wallace Mo menunggu pengawas, karena tidak tidur semalaman dia tidak mempunyai kekuatan untuk melawan Willy Mo, diseret Willy Mo dan dipaksa duduk.

Pada saat lampu operasi dipadamkan, seorang dokter yang memimpin operasi berjalan keluar, alisnya berkerut, “Apa yang kalian ributkan pada saat operasi berjalan, siapa yang bertanggung jawab kalau pisaunya tergores!”

Melihat dokter keluar, Wallace Mo segera berdiri, “Bagaimana dengan pasien yang koma itu, bagaimana keadaannya.”

Dokter melihat Wallace Mo yang cemas, menduga dengan yakin bahwa orang ini mempunyai hubungan erat dengan pasien, berbicara juga dengan tegas, tetapi tetap bertanya terus, “Kamu siapanya pasien, operasi yang tadi masih ada yang perlu ditandatangani. Pasien sudah tidak mempunyai masalah yang besar, hanya tinggal menunggu pasien untuk siuman. setelah itu diperkirakan tinggal di rumah sakit selama setengah bulan, tetap di rumah sakit untuk pemeriksaan. Kepalanya pecah, sedikit geger otak, harus istirahat istirahat.”

Mendengar Victoria Gong tidak apa-apa, Wallace Mo tidak tahan untuk membunuh orang, “Aku adalah suaminya, tolong pindahkan dia ke ruangan VIP.”

Dokter mengangguk-anggukkan kepala, “Boleh, ikut aku untuk tanda tangan surat.”

Willy Mo juga berdiri dan mengambil kesempatan, bertanya kepada dokter, “Gadis yang patah kakinya, sekarang bagaimana kondisinya.”

“Oh, gadis itu sangat ringan, hanya patah kaki kiri, dua bulan sudah bisa melompat-lompat.” Kata dokter.

Pengawas yang di samping jatuh terduduk di bangku, para pekerja cepat datang membantunya, “Pak Pengawas, kamu kenapa.”

Pegawai itu menggeleng-gelengkan kepala, “Tidak apa-apa.” Bagaimana mungkin tidak apa-apa! Dia membiarkan istri direktur mengalami luka serius di lokasi konstruksi! Habislah, tamatlah sudah dirinya, sebenarnya mengharapkan proyek ini dapat menghasilkan seratus delapan puluh ribu yuan untuk dana pensiun, sekarang untuk menyelamatkan satu nyawa sudah harus bersyukur….

Setelah selesai menandatangani Wallace Mo pergi ke ruangan Victroria Gong, wajah Victoria Gong pucat berbaring di ranjang rumah sakit, nafasnya pendek, sepertinya akan pecah jika disentuh.

Dia hanya meninggalkannya sehari, ternyata berubah menjadi seperti ini. Wallace Mo marah dan tertekan, marah karena Victoria Gong tidak bisa menjaga diri sendiri, tertekan karena dia menjadi seperti ini.

Setelah Willy Mo menenangkan Wanda Gu, kembali melihat Wallace Mo, melihat Wallace Mo duduk di samping ranjang, memegang tangan Victoria Gong sambil tidur. Willy Mo dengan pelan-pelan keluar, membiarkan keduanya beristirahat dengan baik.

Pada hari kedua ketika Willy Mo datang lagi, Wallace Mo baru keluar dari toilet. Willy Mo melirik Victoria Gong yang masih belum bangun, berkata dengan lembut: “Kemarin keluarga Gu telah datang, sekarang berhubung Victoria belum siuman, kamu pergi lihat Wanda Gu sebentar.”

“Tidak ingin pergi.” Wallace Mo berkata dan berjalan ke kursi.

Willy Mo meraih tangan Wallace Mo, menatap Wallace Mo, tidak berbicara. Wallace Mo merasa tidak nyaman dilihat Willy Mo, melepaskan Willy Mo dan berjalan keluar. Lihat ya lihat, haruskah dengan tatapan itu melihatku.

Wanda Gu baru saja memarahi perawat yang sedang mengganti infus, berteriak mengusir perawat keluar, setelah melihat Wallace Mo datang, langsung tersenyum cerah, “Kak Wallace, kamu datang untuk melihatku.”

Wallace Mo mendesah pelan, “Iya, kamu tidak apa-apa kan.”

“Kak Wallace begitu peduli padaku, sangat senang!” Wanda Gu ingin bangun untuk mengekspresikan kebahagiaannya, tetapi alisnya berkerut, kakinya sangat sakit. Masih tidak bisa bergerak, dibungkus dengan gypsum yang berat.

“Kak Wallace, kakiku sakit.” Wanda Gu mengabaikan Willy Mo yang berdiri di sampingnya, di matanya hanya ada kak Wallace.

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu