Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 207 apa yang terjadi (2)

Elizabeth terlihat sangat senang, setelah memberi tahu alamat sekolah William, dia langsung menutup telepon.

Victoria mengingat alamat itu di dalam hatinya, dia tahu sekolah itu. Setelah dia mulai merencanakan kehamilannya, dia mencari tahu sekolah itu. Jika mau masuk ke sekolah elit itu, harus menyuruh Wallace berkerja lebih keras lagi, tapi ini bukan hanya tentang uang.

Memikirkan hal ini, Victoria sedih lagi.

Pada sore hari, Victoria dengan gemetar dan mengetuk pintu Tito Zhang. Awalnya dia tidak setuju dengan izinnya Victoria, tapi dia tidak bisa tidak meinzinkannya maka dari itu dia setuju.

Kemudian, Victoria pergi ke sekolah William.

Dia berdiri di luar pintu kelas William dan menatap William yang imut, dan hatinya lembut kembali.

William sepertinya melihatnya, dan tersenyum padanya, sangat hangat.

Entah kenapa, Victoria tidak bisa benci terhadap William, lagi pula dia masih kecil.

Bahkan jika ada sesuatu di antara orang dewasa, juga tidak boleh memperlibatkan anak kecil.

Dengan cepat, Victoria merasa lega dan hatinya menjadi lebih tenang.

William memberi isyarat kepada Victoria, dan kemudian Victoria datang ke sisi William dan duduk perlahan.

“Bibi, apakah kamu di sini untuk melakukan kegiatan orangtua-anak denganku hari ini?” William bertanya dengan penasaran.

“Ya, William tidak suka?” Victoria tersenyum, dan kemudian mencubit wajah kecil William.

“Tidak, aku sangat senang,” kata William sambil tersenyum.

"Sangat sangat senang," William menambahkan.

Victoria sangat lega dan mengelus rambut William.

Ya, dia seharusnya tidak melibatkan anak, dia tidak tahu apa-apa.

Victoria berkata pada dirinya sendiri di dalam hatinya: Apa pun yang terjadi di masa depan, harus memperlakukan William dengan baik.

Setelah itu, orang tua dari anak-anak lain tiba satu demi satu, dan ruang kelas penuh dengan orang-orang.

Setelah kegiatan orangtua-anak dimulai, Victoria dan William sangat akrab, memenangkan juara pertama, dan juga mendapatkan mainan.

William sangat bersemangat, mencium pipi Victoria secara diam-diam, dan kemudian menghindarinya.

Hati Victoria sangat bahagia tapi dia tidak menunjukkannya, jika dia tidak setuju dengan Elizabeth, dia tidak akan tahu bahwa dia akan mendaptkan ciuman seperti ini.

Ciuman tulus dari seorang anak kecil.

Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada guru, Victoria menarik William keluar dan kemudian melihat Elizabeth menunggu di luar pintu.

"Kembalikan William kepadamu. aku pulang dulu."

Victoria mengirim William ke lengan Elizabeth dan berkata sambil tersenyum.

"Nona Gong, terima kasih banyak. Jika kamu tidak setuju hari ini, aku rasa William akan di bercandain oleh anak-anak lain di kelas. Begini aja, aku akan mentraktir kamu makan?” Elizabeth tersenyum dan bertanya.

Victoria mendengar dan dengan cepat mengelak:

"Tidak perlu, aku Cuma bantu aja. Aku harus pulang dan memasak untuk Wallace."

Jika bersama dengan William dia tidak masalah, tapi ada Elizabeth, Victoria bisa merasakan atmosfernya pasti sangat canggung, dan bahkan makanan lezat akan menjadi hambar.

Setelah itu, Victoria membuat gerakan yang ingin pergi, tapi Elizabeth menahan pegelangan tangannya:

"Lagi pula selama ini kalian selalu membantu aku dan William. Aku selalu tidak menemukan kesempatan untuk berterima kasih, kesempatan hari ini sangat pas. Nona Gong, kamu jangan sungkan lagi.

“Bibi, setujulah,” William juga menambahkan.

Dalam hal ini, Victoria tidak punya alasan untuk menolak, Cuma bisa ikut Elisabeth ke restoran.

Seperti yang dibayangkan Victoria, awal dari makanan ini sangat aneh -

William dan Elizabeth duduk di satu sisi, sementara Victoria duduk di sisi yang berlawanan dengan mereka.

Tidak ada yang dikatakan.

"Nona Gong, makan lebih banyak," kata Elizabeth sambil tersenyum, dan melirik meja yang penuh makanan, mengurangi atmosfer canggung.

Victoria mengangguk, dan kemudian memindahkan sumpit.

"Pelayan." Teriak Elizabeth dan melambai.

Pelayan pun segera datang.

"Pesan sebotol anggur," kata Elizabeth.

Mendengar kata "anggur", Victoria dengan cepat menolak, Terakhir kali ... dia tidak berani minum lagi, bahkan anggur yang tidak bisa membuat mabuk pun dia tidak berani minum.

"Lupakan saja, aku tidak minum," kata Victoria.

"Tidak apa-apa. Aku akan membawamu pulang nanti." Elizabeth bersikeras.

"Bukan, William tidak memperbolehkan aku minum."

Setelah mendengar ini, Elizabeth tidak lagi bersikeras, meminta maaf kepada pelayan, dan kemudian berkata:

"Sepertinya Direktur Mo selalu memperlakukanmu dengan baik."

Tidak ada rasa iri.

Victoria tersenyum dan mengangguk:

"Yah, sangat baik."

Berbicara tentang ini, Victoria merasa suasana hati menjadi lebih baik, dia sibuk menambahkan makanan ke piring William dan tidak kelihatan mata sengit Elizabeth.

Melihat William, Victoria sepertinya memikirkan sesuatu, lalu berbalik untuk melihat Elizabeth:

"Aku belum pernah melihat ayah William. Aku ingin tahu dia orangnya seperti apa?"

Elizabeth juga tidak pernah malu-malu, dan tersenyum dan berkata kepada Victoria:

“Dia luar biasa dan saat ini adalah Direktur dari sebuah perusahaan."

"Itu sangat bagus, Mengapa tidak pernah melihat dia menjaga kalian?” Tanya Victoria.

"Ya... dia sangat sibuk." Wajah Elizabeth juga sedikit tidak senang.

Sepertinya dia menyadari bahwa ini melibatkan privasi, dan ekspresi Elizabeth juga tidak ingin dia katakan, jadi Victoria tidak bertanya lagi.

Sebelumnya aku pernah mendengar berita tentang ayah William, bahwa dia pernah tinggal di gedung yang sama dengannya, tapi tidak tahu kenapa tidak pernah bertemu dengannya?

Keraguan Victoria menjadi lebih besar.

Novel Terkait

Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu