Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 235 Sebuah Pesta (2)

Kebetulan seorang suster sedang keluar dari ruangan, Victoria Gong langsung berlari menghampirinya.

“Suster, bagaimana kondisi pasien?” ujarnya khawatir.

“Si anak kehilangan banyak darah. Persediaan darah rumah sakit mungkin tidak cukup. Kami menganjurkan keluarga pasien untuk melakukan donor.”

Suster lalu beranjak.

Saat itu juga, Ibu Mo datang menghampiri Victoria Gong dan Wallace Mo, “Wallace, kamu pergi donorkan darahmu. Kamu pasti bisa menyelamatkan William.”

“Hm. Golongan darahku sama dengan golongan darah William.”

Victoria Gong yang sedang khawatir tidak memperhatikan ada yang aneh dengan kata-kata Wallace Mo. Dia lalu menarik Wallace Mo untuk diambil darahnya.

Setelah darah Wallace Mo diambil, mereka menunggu di luar ruang rawat inap.

Sepuluh menit kemudian, Elizabeth Chu muncul dan berjalan menghampiri mereka.

Ibu Mo baru menyadari wanita itu adalah Elizabeth Chu setelah dia duduk disampingnya.

“Elizabeth, apa kamu terluka parah?”

“Tidak, hanya luka ringan saja. Tapi, William sudah tidak sadarkan diri ketika sampai di rumah sakit.” Suara Elizabeth Chuu menggema di koridor depan ruang rawat inap William.

Ibu Mo mengambil nafas panjang sambil menepuk pundak Elizabeth Chu, “Elizabeth, mengapa kamu ceroboh sekali?”

Ibu Mo sangat menyayangi William. Elizabeth Chu adalah ibu William, jadi Ibu Mo juga menyayanginya.

Ibu Mo menoleh ke papan tulisan ‘Unit Gawat Darurat’ sambil berharap lampu di tulisan itu bisa lekas mati.

Victoria Gong menatap mereka dan mengambil nafas panjang. Suasana tegang mengelilingi mereka.

Dua jam kemudian, dokter keluar dari ruangan.

“Dokter, bagaimana?” tanya Ibu Mo.

“Operasinya berhasil. Kondisi pasien sudah stabil. Pasien akan segera sadar. Pasien harus menerima perawatan intensif, kalau tidak kondisinya bisa kritis lagi.” ujar dokter itu. Dibelakangnya berdiri dokter lain juga beberapa perawat.

“Terimakasih, dok.” ujar Ibu Mo.

William lalu dipindah ke ruang rawat inap biasa. Ruang rawat inap Elizabeth Chu berada di sebelah William.

Melihat Elizabeth Chu, Victoria Gong baru bisa bernafas lega. Tiba-tiba, dia teringat dia tadi meninggalkan pesta dan dia adalah penyelenggaranya.

“Wallace, bagaimana dengan pestanya?” tanya Victoria Gong.

Wallace Mo tertawa, “Jangan khawatir. Aku sudah menyuruh Willy Mo untuk mengurusnya.”

Victoria Gong tertawa, “Entah mengapa, saat mendengar sesuatu terjadi pada William, aku langsung panik.”

“Itu karena…” Ibu Mo ingin berbicara namun merasa Wallace Mo melihatnya, lalu berhenti.

“Karena apa?” Victoria Gong bertanya.

Ibu Mo tertawa, “Itu karena kita semua menyukai William.”

Satu jam kemudian, William belum sadar juga. Saat itu sudah memasuki jam istirahat Ayah dan Ibu Mo.

“Papa, Mama, apa kalian tidak ingin pulang untuk istirahat?” tanya Wallace Mo.

“Benar. Aku dan Wallace Mo akan tinggal disini untuk menjaga mereka.” tambah Victoria Gong.

Ibu Mo enggan pulang, “Tidak, aku akan tinggal disini sampai William bangun.” Ayah Mo tidak bisa berkata apa-apa.

Victoria Gong dan Wallace Mo terpaksa menuruti kemauan Ibu Mo.

Hingga larut malam, Ayah dan Ibu Mo duduk di kursi menahan kantuk. William perlahan bergerak dan bersuara lirih.

Victoria Gong melihatnya duluan lalu memperhatikan dengan mawas gerakan bibirnya. Setelah itu, Victoria Gong membawakan segelas air untuknya.

William lalu perlahan bangun.

“William, kamu sudah bangun?” tanya Victoria Gong.

Ayah dan Ibu Mo terkejut, terlebih lagi Ibu Mo yang laluu bergegas menghampiri William dan menarik tangan kecilnya.

“William. William sayang, akhirnya kamu bangun juga. Apa kamu merasa sakit?” Ibu Mo bertanya.

William menatap langit-langit, lalu menatap ke sekitarnya. Ketika mendengar suara Ibu Mo, dia tersenyum, lalu menggelengkan kepala.

William tampaknya meluluhkan hati Victoria Gong dan Wallace Mo. Mereka berdua tersenyum melihatnya.

Setelah itu, Ibu Mo baru mau pulang.

“William, kamu istirahat baik-baik. Besok kakek dan nenek akan menjengukmu lagi.”

William mengangguk.

“Aku akan mengantar kalian.”

Wallace Mo lalu keluar mengantar Ayah dan Ibu Mo. Di ruangan itu tertinggal Victoria Gong, Elizabeth Chu, dan William.

“Nona Gong.” panggil Elizabeth Chu.

Victoria Gong terkejut. Dia baru ingat di ruangan itu ada Elizabeth Chu.

Dia menoleh dan menatap Elizabeth Chu, “Nona Chu, apa kamu baik-baik saja?”

“Aku baik-baik saja.” jawabnya, “Maafkan aku dan William telah banyak merepotkan kalian. Kami bahkan mengganggu pesta kalian hari ini.”

Victoria Gong tertawa, “Tidak masalah. Asal kamu baik-baik saja, tidak masalah.”

Ketika Victoria Gong kembali menatap William, Elizabeth Chu tampak bangga dengan dirinya.

Ketika Wallace Mo kembali, Elizabeth Chu dan William telah tidur.

“Kita juga pulang, yuk?” ujar Wallace Mo.

Victoria Gong menunjuk Elizabeth Chu dan William, “Elizabeth Chu tidur, bagaimana dia menjaga William?”

Wallace Mo, tanpa berkata-kata, lalu duduk di samping mereka.

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu