Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 156 Mengobrol tentang masa lalu (2)

William menurut, ia mengangguk, " Ya."

Victoria Gong tersenyum, ia membawa William ke toko obat di komplek itu.

Setelah mengobati lukanya, Victoria Gong membawa William pergi ke supermarket, ia membeli banyak barang.

Karena William berkata di rumahnya tidak ada siapa-siapa, dan Victoria Gong berpikir jika dia sendiri di rumah tidak aman, dan bila ia tak kenal dengan Elizabeth chu ia akan tetap membawa William ke rumahnya, apalagi Elizabeth Chu adalah pegawai di kantor mereka.

Victoria Gong membereskan barang yang ia beli, ia mencuci buah, membuat teh, menyalakan televisi, dan memberikan remote kepada William, tersenyum berkata: " Kamu nonton saja, disini ada buah dan snack, ambil saja yang kamu mau."

William bersender di sofa, melihat victoria Gong dengan wajah lucu, bertanya dengan suara kecil: " Bibi, anda mau masak?"

"Iya, kenapa?" Victoria gong penasaran, sikapnya lembut.

" Aku akan membantu bibi mencuci sayuran." William selesai bicara, ia turun dari sofa, hendak pergi bersama victoria gong ke dapur.

"Tidak usah, bibi bisa melakukan semuanya." Victoria Gong tersenyum lembut mengusap kepala William, " Tinggi mu belum melebihi rak ini."

"Tidak apa-apa bibi, aku bisa menginjak kursi kecil." William bersikeras.

Victoria melihat William yang begitu serius, tak tega menolaknya, setelah berpikir, ia menyetujuinya, " Baiklah."

"bibi, aku akan mencuci sayuran dengan bersih." William berkata serius.

Victoria tersenyum, ia sangat menyukai William yang penurut, ia tidak seperti yang Elizabeth bicarakan.

Di rumah tidak ada kursi kecil, Victoria menaruh satu baskom berisi air bersih di lantai, dan dia menyiapkan daging yang akan di masak.

Mungkin ia sering mencuci sayuran di rumah, William masih kecil, tapi ia melakukannya dengan serius, ia tidak hanya mencuci sayuran dengan bersih, tidak ada air yang tumpah di lantai.

"William, kamu sering membantu ibu di rumah?" Victoria Gong penasaaran, Elizabeth Chu yang sangat lembut harusnya sangat menyayangi anaknya.

Victoria Gong menunduk memotong daging, dan tak merasa william mendengar pertanyaannya, tubuhnya bergetar, dan menjawab " Ya"

"Anak baik." Victoria Gong melihat William dan tersenyum, memikirkan nanti ia akan mempunya anak yang lucu juga, hanya merasa hatinya meleleh.

" Bibi, nanti bolehkah aku bermain dengan mu?" William melihat Victoria.

Victoria Gong akan menjadi seorang ibu yang baik, ia melihat tatapan william, ia tak tega menolaknya, ia tersenyum lembut, dan menjawab: " iya, nanti bila bibi berada di rumah, kamu bisa datang, tapi kadang bibi berada di kantor, tidak selalu ditumah."

"Tidak apa-apa, aku akan menunggu bibi pulang." William menjawb.

Victoria Gong merasa William sangat lucu, biarpun ia baru berumur tujuh delapan tahun tapi ia seperti sudah dewasa, sangat sopan.

Maka itu, saat Wallace Mo pulang, ia melihat istrinya yang cantik sedang duduk menonton televisi bersama anak kecil, mereka tertawa senang.

Mendengar suara dari kamar, Victoria Gong berjalan masuk, dan berada di pelukan wallace Mo, dengan manja berkata: " Wallace, kamu sudah pulang."

" Bagaimana keadaan mu?" Wallace Mo melihat istrinya yang baik-baik saja, merasa pertanyaan yang ditanyakan itu begitu aneh.

Victoria Gong menyeritkan pandangan," sedikit pegal, nanti malam pijit aku ya."

Sepeti balas dendam.

Wallace Mo ingat ia pernah bilang pada istrinya, mendengar dia berkata begini,ia tersenyum menunduk menggigit bibir lembutnya, dan berkata: " Jangan minta belas kasih nanti."

" Aku hanya minta pijit biasa." Victoria Gong mengedipkan matanya.

Wallace Mo mengangkat alisnya, " Tentu saja hanya memijit, kamu berpikir macam-macam, tangan ku besar, aku hanya takut kamu tak kuat."

Wajah Victoria Gong memerah, ia mendengus, dan mendorong Wallace Mo lalu berjalan keruang tamu.

Walace Mo melihat, William yang grogi, ia mengangkat alisnya melihat victoria, "Ada apa?"

Kalau tidak salah, itu adalah anak Elizabeth Chu, kenapa bisa da disini?

"Bertemu dengannya di lift, lengannya terluka, tidak ada orang dirumahnya, aku membawanya ke toko obat untuk mengobati lukanya, lalu membawanya kerumah."

Wallace mendengarnya, ia melirik William, diam, dan masuk ke kamar mengganti baju, Victoria Gong masuk ke dapur memasak.

William duduk sendiri di sofa, seperti tidak tenang, Punggungnya lurus dan tangan kecil nya mengepalkan gengaman dan menaruh gengaman di lututnya, matanya menatap lurus ke arah televisi.

Wallace mengganti baju, melihat sikap panik anak itu, dan merasa menarik, ia tersenyum, dan tak memperdulikan anak itu, ia pergi ke dapur.

Victoria Gong sudah menyiapkan bahan-bahan, sekarang tinggal memasaknya.

Wallace Mo berdiri di belakang Victoria Gong, ia melihat ke panci, " daging iga asam manis."

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu