Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 216 Bertemu Erick Chen kedua kalinya (2)

“Tunggu.” Wallace Mo berpikir dan melanjutkan, “Tinggalkan Elizabeth Chu disana.”

“Bagaimana jika Elizabeth Chu adalah seorang pengkhianat?” Tanya Willy Mo.

Jika memang dia orangnya, maka segalanya akan berakhir.

Wallace Mo tersenyum dan duduk di kursinya: “Jika memang dia orangnya dan proyek ini gagal, maka dia adalah sasarannya. Siapapun tidak akan melakukan hal bodoh ini, lagian dia lebih pintar dari kita.”

Willy Mo mengangguk kemudian berjalan keluar dari ruangan.

Di sisi lain, Victoria Gong dipanggil oleh Charles Gong ke ruangannya.

“Victoria, bagaimana saat ini?” Charles Gong bertanya sambil tersenyum.

"Apa?"

"Apakah kamu merasa sudah memiliki kemampuan untuk mewariskan perusahaan? Kamu sudah belajar begitu lama.

Victoria Gong sedikit depresi mendengarnya. Awalnya dia hanya asal menyetujui bekerja disini, apalagi sekarang ditambahkan adanya William, dia sungguh tidak sanggup mewariskan perusahaan ini.

“Ayah, bagaimana kondisimu saat ini?” Tanya Victoria Gong tersenyum.

"Sangat bagus."

Charles Gong mendengar suara tertawa Victoria Gong, dia langsung menyadari bahwa ini adalah jebakannya, dan dia telah dijebak.

"Tapi ...”

Sebelum Charles Gong melanjutkan, Victoria Gong memotongnya: “Ayah, jangan tapi lagi. Kondisi Ayah sangat sehat. Ayah juga tidak harus pensiun pada umur lima puluh tahunan. Jadi, Ayah akan lancar terus sebagai Direktur.

“Kamu tidak takut Ayahmu akan kewalahan?” Charles Gong berpura-pura marah.

Victoria Gong menjulurkan lidahnya: “Itu tidak akan terjadi. Selama aku berada di perusahaan ini, aku menyadari pekerjaan Ayah tidak begitu banyak, jadi aku percaya Ayah akan menangani hal kecil apapun dengan baik.”

Victoria Gong berkata sembari melambaikan tangannya.

Charles Gong sangat marah, namun berkata: “aku akan beri kamu waktu sebulan lagi.”

"Kalau begitu kita akan bahas setelah sebulan kedepan.”

Setelah itu, Victoria keluar dari kantor, takut bahwa Ayahnya akan berkata panjang lebar lagi, nantinya dia tidak tahu harus bagaimana menghadapinya.

...

Setelah pulang kerja, Victoria Gong pergi ke Taman Kanak-Kanak. Perjalanan agak macet, setelah dia tiba disana, murid-murid sudah pada pulang.

Victoria Gong berdiri di depan pintu dan melihat ke dalam, tidak melihat William.

Saat ini juga, Wali Kelas William berjalan keluar.

"Halo, Ibu.” Sapa Victoria Gong dengan sopan.

"Nona Gong. Kamu datang menjemput William, tapi dia baru saja dijemput."

Telah dijemput? Apakah dijemput oleh orang jahat?

Victoria Gong panik dan bertanya kepada gurunya: “Siapa yang menjemputnya?"

“Dia mengatakan bahwa dirinya adalah Nenek William, aku melihat William mengenalnya, jadi aku membiarkan dia membawanya.”

Victoria Gong lega dengan penjelasan gurunya, mungkin Ibu Mo yang menjemputnya.

"Kalau begitu, terima kasih ibu.” Victoria Gong tersenyum.

“Sama-sama. Sampai jumpa ya.”

Setelah guru pergi, Victoria Gong berjalan mondar-mandir di depan pintu, tidak tahu kemana dia harus pergi.

Belakangan ini, rutinitasnya adalah pulang kerja langsung jemput William kemudian pulang ke rumah dan masak makan malam. Saat ini William telah dijemput, Victoria Gong jadi tidak terbiasa.

Ponsel Victoria Gong berdering. Dia mengeluarkan ponselnya dan mengetahui persis suaminya yang akan meneleponnya.

"Wallace."

“Victoria, hari ini aku lembur, tidak bisa bareng kamu jemput William.”

Victoria Gong tersenyum pahit dan memberitahunya: “Aku juga tidak berhasil menjemputnya.”

“Kenapa?” Wallace Mo mengkhawatirkannya.

“Apakah terjadi sesuatu padamu?” Tanyanya lagi.

“Apakah kamu bisa untuk tidak memikirkan hal yang buruk padaku? Ibu yang menjemput William.” Victoria Gong mendadak merasa dirinya sangat tak berdaya.

“Apakah kamu mau kesini? Setelah aku selesai, kita ke rumah orang tua, sudah lama tidak berjumpa mereka.

Victoria Gong mengangguk, namun dia sadar Wallace Mo tidak melihatnya kemudian dia menjawabnya “Ok”.

Ketika Victoria Gong tiba di Perusahaan Mo, Wallace Mo sedang rapat, dia menunggu di kantornya.

Tidak lama kemudian, pintunya terbuka.

“Willy Mo, itulah orang yang akan digantikan, kamu segera atur jadwal keberangkatan mereka, semakin cepat semakin baik.”

Victoria Gong melihat ekspresi Wallace Mo yang tidak tenang sedang memerintah sesuatu pada Willy Mo, Willy Mo yang berada di belakang Wallace Mo mengangguk sembari menjawab “Baik.”

Wallace Mo menyampaikan beberapa pesan lagi pada Willy Mo kemudian Willy Mo meninggalkan ruangan. Victoria Gong melihat Wallace Mo mengerutkan kening, hatinya terasa sakit, dia berjalan mendekatinya dan menyentuh kedua pipinya.

“Ada apa?” ​​Tanya Victoria Gong.

“Ada sedikit urusan bisnis.” Jawab Wallace Mo sembari memeluknya.

"Apakah itu susah menyelesaikannya?"

“Tidak. Ada kesalahan pada proyek luar negeri, Erick Chen juga mengawas ketat.” Wallace Mo menjelaskan dengan datar.

“Apakah kamu mau tinggal disini menyelesaikannya? Aku bisa pergi ke rumah orang tua sendiri.”

Wallace Mo tersenyum dan mengeratkan pelukannya. Apapun masalahnya, adanya seorang istri yang memperhatikannya adalah sebuah kebahagiaan.

“Tidak apa-apa. Kamu tahu Erick Chen tidak bisa mengalahkanku.” Wallace Mo membanggakan dirinya.

Victoria Gong berkata: “Direktur Mo, aku tahu kamu sangat hebat, tapi apakah kamu perlu memuji dirimu sendiri begitu?”

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu