Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 352 Aku menunggumu bersama

“Tidak lupa.”Victoria Gong menggelengkan kepalanya. Meskipun ingin melupakannya, tetapi ketika melihat Joe, dibenaknya akan muncul wajah Elizabeth Chu.

Wallace Mo merentangkan tangannya.

Victoria Gong berkata:”Tetapi, Elizabeth Chu adalah Elizabeth Chu, William adalah William. Tadi aku hanya ada sedikit pikiran, sekarang aku telah mengerti. Di masa lalu, ketika ketika Elizabeth masih berada di antara kita, aku bisa bersikap baik terhadap William, jadi mengapa sekarang tidak bisa? Lagipula, aku merasa William sangat kasihan, aku ingin memberinya keluarga yang utuh.”

“Victoria, aku tidak setuju.” Kata Wallace Mo, di depan Victoria Gong, bersikap sangat serius dari sebelumnya.

Victoria Gong dengan merayu, dan berkata:”Wallace, kali ini kamu dengarkan aku.”

“Tidak perlu.”

Victoria Gong melihat Wallace Mo yang begitu bersikeras, dan bertekad, melangkah maju, dan mencium sudut bibir Wallace Mo. Kemudian, Wallace Mo masih tetap tidak bergerak.

“Wallace, aku benar sangat menyukai William, ibu juga sangat menyukainya. Dengan begini, semua orang akan senang, bukankah begitu?” tanya Victoria Gong.

Wallace mengerutkan bibirnya, dan berkata:”Victoria, sudah cukup bagi kita untuk menjaganya tetap di rumah ini, mengapa kita masih harus mengadopsinya?”

“Karena aku ingin memberinya keluarga yang utuh, memberinya seorang ayah, dan seorang ibu, dan adik-adik, sesederhana itu.” Kata Victoria Gong.

Wallace Mo dengan tidak berdaya, berkata:”Dia sudah begitu besar, dari dulu sudah tahu kita itu bukan orangtuanya.”

“Dia juga berharap aku bisa menjadi ibunya.” Kata Victoria Gong. Dia teringat dengan tatapan kehangatan William, dan terasa hangat.

Wallace Mo menatap Victoria Gong, dan terdiam.

Victoria bersandar di pundak Wallace Mo, dan duduk di pahanya, melingkari lehernya, dan merayunya berkata:”Suamiku, kamu berjanjilah.”

Bahkan sebutan suami pun sudah di katakan.

Wallace Mo memeluk pinggang Victoria Gong, dan berkata:”Victoria, kamu tahu aku tidak menyukainya.”

“Menyukai seseorang itu perlu proses yang perlahan-lahan, ketika kamu pertama kali bertemu denganku, apakah langsung menyukaiku?” tanya Victoria Gong.

Wallace Mo menjawab dengan sungguh-sungguh:”Benar, pada pandangan pertama, aku langsung menyukaimu.”

Mendengar ini, Victoria tertegun sejenak, lalu tidak menahan diri, dan tertawa. Dia menepuk Wallace Mo, dan berkata:”Kamu serius dikit.”

“Aku sangat serius, kamu masih tertawa.” Jawab Wallace Mo santai.

Victoria mendengus, ternyata dengan begini mengakhiri pembicaraan sendiri. Dia berbalik badan, dan tidak melihat Wallace Mo lagi.

Pada saat ini, Wallace Mo mencentangkan bibirnya, dan berkata:”Victoria, jika ingin aku berjanji sih bisa saja, tetapi…”

“Tetapi apa?” Victoria Gong sedikit terkejut.

Wallace Mo berkata:”Buat aku menyukainya.”

Victoria Gong sangat frustasi, begini sama saja seperti tidak mengatakan apa-apa. Dia mejulurkan bibirnya, dan berkata:”Tuan Mo, kamu tahu kamu begitu sombong, tidakkah itu sangat susah untuk membuatmu menyukai orang lain?”

“Tidak susah, jika tidak bagaimana bisa begitu mudah meyukaimu?” Wallace Mo mengucapkan kata-kata yang romantic.

Victoria Gong yang tidak menahan diri, dan tertawa terbahak-bahak. Dia mencubit hidung Wallace Mo, dan berkata:”Tuan Besar Mo, kamu hari ini sudah mengungkapkan perasaanmu dua kali.”

Ekspresi Wallace Mo yang bangga, kemudian menundukkan kepalanya, dan mencium Victoria Gong.

Victoria “Wuwuwu” menentang dengan keras, harus di ketahui bahwa di samping ada Joe. Namun, dia tetap tidak bisa lepas dari tangan Wallace Mo, dan akhirnya hanya patuh terhadapnya.

Setelah berciuman, Victoria memandang Joe dibuaiannya, dia sedang tersenyum, kali ini tersenyum bahkan lebih cerah daripada di pagi hari. Victoria juga tertawa, dan berkata:”Sayang, apakah kamu sangat bahagia?”

Joe menatap Victoria, dan matanya memancarkan senyuman.

Wallace Mo mengacaukan pemandangannya, dan memutar kepala Victoria menghadapnya, dan berkata:”Apakah kamu setuju?”

“Setuju.” Kata Victoria Gong. karena dirinya bisa “menyelesaikan” Wallace Mo, maka dia juga bisa membantu William untuk “Menyelesaikan” Wallace..

Wallace Mo tersenyum, dan hatinya seperti ada pikiranlain, dia tidak begitu mudah untuk menyukai orang lain.

Victoria Gong mendengus, dan turun dari tubuh Wallace Mo, dan pergi mengendong Joe.

Wallace Mo melihat Victoria, dan mengerutkan bibirnya, dia tidak ingin Victoria kesusahan, tetapi setelah dipikir-pikir dia adalah ayah William, seluruh tubuhnya merasa tidak nyaman, selain itu mereka masih berjuang diantara Elizabeth Chu dan Erick Chen, Wallace Mo sangat membenci kedua orang ini.

“Joe, lain kamu jangan memberikan ibu masalah yang begitu susah ketika besar.” Kata Victoria, sambil melirik Wallace Mo.

Wallace Mo tersenyum, berjalan, dan sambil tersenyum melihat Joe dan berkata:”Ibumu sendiri yang menggali lubang dan melompat.”

“Bandel.”Victoria menoleh, dan berkata dengan suara yang sangat kecil.

Wallace mengambil kesempatan ini menciumnya, dan kemudian menyelinap keluar dari kamar.

Victoria memandang punggungnya, tersenyum, dan berkata:”Joe, kamu bilang ibu harus bagaimana baru bisa membuat ayahmu menyukai kak William? Ini benar-benar sebuah masalah yang kuno.”

“Benar juga, kamu juga tidak mengerti masalah kuno itu apa.”

“Pokoknya, ayah kamu membuat ibu susah.”

Joe, tidak bisa berbicara, hanya memandang Victoria, sebagai jawabannya. Victoria Gong dan putranya sendiri melakukan interaksi tanpa tanggapan, tetapi mereka menikmatinya.

……

Di malam hari, Wallace Mo melihat Victoria Gong yang tidak beranjak ke tempat tidur, dan bertanya:”Victoria, apa yang kamu lakukan?”

“Sedang menulis rencana.” Jawab Victoria Gong.

Wallace Mo diam-diam berjalan ke belakang Victoria Gong dan melihat, hanya saja sebelum dia sampai, Victoria Gong sudah mencegahnya, dan berbalik melihat Wallace Mo, dan bertanya:”Apa yang kamu lakukan?”

“Tunjukkan padaku.” Kata Wallace Mo.

Victoria Gong membuat gerakan tangan TIDAK, dan berkata:”Jika kamu tidak ada apa-apa, pergi gendong Joe.”

Wallace Mo mencentangkan bibirnya, dan berjalan ke tempat tidur bayi, melihat Joe yang belum tidur, dan dia menggendongnya, dan berkata:”Sayang, Mari kita lihat apa yang ibumu tulis.”

“Jangan kemari.” Victoria mengerutkan kening.

Wallace Mo tersenyum, dan berkata:”Baiklah, aku tidak lihat, beristirahatlah lebih awal setelah selesai menulis.”

Victoria Gong menulis dengan tenang, ketika dia selesai menulis, Joe sudah tidur dengan manis, Wallace Mo sedang membaca buku, sepertinya dia sudah tertidur.

Dia mendekat dengan pelan, membantu Wallace Mo mengambil buku, kemudian berbalik badan, dan ditarik oleh Wallace Mo, kedalam pelukannya.

“Kamu belum tidur ya?” tanya Victoria Gong.

Wallace Mo mencium rambut Victoria Gong, dan berkata:”Aku menunggumu.”

Victoria tersenyum, dan berbalik, memeluk Wallace Mo.

“Apakah sudah tahu harus bagaimana menghadapiku?”Tanya Wallace Mo.

Victoria menggelengkar bibirnya, dan berkata:”Sebenarnya aku tidak tahu bagaimana membuatmu menyukai seseorang. Kalau tidak kita lewati tautan ini, kita langsung mengganti Kartu Keluarga William?”

“Tidak boleh.” Wallace Mo menolaknya langsung.

Victoria Gong mengambil tangan Wallace Mo, dan menggigitnya, kemudian mendengus.

Wallace Mo melihatnya, dan tersenyum, dan berkata di samping telinga Victoria Gong:”Istriku, ternyata ini cara kamu mengekspresikan cintamu.”

Victoria Gong melirik Wallace Mo sekilas, kemudian meraik tangannya, dan mengigit Victoria Gong.

Wallace Mo tesenyum, dan memeluk Victoria Gong, dan berkata:”Jangan main lagi, cepat tidur.”

Victoria Gong masih tidak berhenti, hanya berdiam di pelukan Wallace Mo, seperti seorang anak kecil yang menutup matanya dengan patuh.

Pada saat ini, di kamar hanya ada suara nafas tiga orang, dan angina sepoi-sepoi bertiup, seperti memberitahukan semua orang, mereka adalah keluarga yang bahagia.

……

Keesokan harinya, adalah hari yang cerah.

Victoria Gong ingin meencari lengan Wallace Mo, tetapi tidak menemukannya. Dia dengan bingung duduk, dan melihat Wallace Mo berdiri di dekat jendela sambil menggendong Joe.

“Wallace.” Victoria Gong berteriak.

Wallace Mo tersenyum, dan berjalan kearahnya, dan menyentuh rambutnya, bertanya:”Ada apa?”

“Sudah jam berapa sekarang?”

“Setengah sepuluh.”jawab Wallace Mo.

Setengah sepuluh?

Victoria Gong sejenak sadar, dan bertanya Wallace Mo:”Apakah kamu tidak bekerja hari ini?”

Willy Mo sangat cemas duduk di kantor, tiba-tiba menerima telepon dari Victoria. Tangannya sedang memegang dokumen, dan meletakkan ponsel di antara bahu dan telinganya, dan bertanya:”Kakak Ipar, ada apa?”

Victoria Gong berdiri di balkon, dan berkata:”Willy, apakah Wallace Mo hari ini tidak bekerja?”

“Tidak, Tuan Mo untuk tidak mengganggunya beberapa saat ini.” kata Willy Mo tegas.

Victoria Gong mengerutkan kening, dan berkata:”Apakah kamu bisa mengatur pekerjaanmu? Lebih baik melakukannya di malam hari.”

Mendengar ini, Willy Mo tertegun. Bukankah dia ingin Wallace Mo tinggal bersamanya? Mnegapa sekarang dia punya ide lain lagi?

“Tolonglah, aku perlu melakukan sesuatu, jika ada Wallace tidak begitu leluasa.” Kata Victoria Gong.

Willy Mo meletakkan dokumen di tangannya, dan melihat jadwalnya, tersenyum dan berkata:”Baik, aku akan mengaturnya.”

“Terima kasih.” Setelah mengatakannya, Victoria Gong menutup telepon, dan kembali ke kamar.

Wallace Mo sedang menggendong Joe, dan melihat perilaku Victoria yang aneh, dan bertanya:”Apa yang sedang kamu lakukan?”

“Tidak apa-apa.”Victoria Gong menjulurkan lidah, dan menggendong Joe, dan pergi.

Wallace Mo mengikutinya, tetapi ponsel di meja berdering. Dia meliriknya, dari Willy Mo, dia mengangkatnya, dan bertanya:”Willy, ada apa?”

“Tuan Mo, apakah hari ini kamu bisa datang ke kantor sebentar, Perusahaan Lu ingin tangan membicarakan tentang kerjasama.” Kata Willy Mo.

Mendengar ini, Wallace Mo tahu ini adalah kerjaan Victoria Gong, dia sudah jelas-jelas memberitahukan Willy Mo untuk tidak mencarinya, lagipula perusahaan Lu juga tidak harus hari ini dilakukan, dia tersenyum, dan berkata:”Apakah Victoria yang menyuruhmu melakukannya?”

“Benar, dia juga berkata untuk membuatmu bekerja sampai malam.” Willy Mo menjawab dengan jujur, toh tidak ada yang bisa di sembunyikan dari Wallace Mo.

Wallace Mo mencentang bibir, dan berkata:”Baik, aku segera kesana.”

Setelah menutup telepon, dia mengganti pakaiannya, dan turun ke bawah, melihat Victoria Gong yang sedang sarapan, dan duduk di sampingnya.

Victoria Gong berpura-pura tidak tahu hal itu, dan bertanya:”Mau pergi kemana kamu mengganti pakaiaan?”

“Willy Mo bilang hari ini ada koferendi, menyuruhku pergi ke kantor.” Jawab Wallace Mo, pada saat ini dia belum siap membongkar rahasia Victoria Gong.

Namun, Victoria berpura-pura terlihar enggan, dan berkata:”Bagaimana? Joe pasti akan sangat merindukanmu.”

Wallace Mo terkekeh, dan mendekatkan ke telinga Victoria Gong, dan berkata:”Bukankah kamu menyuruh Willy untuk melakukan ini?”

Ternyata dia sudah tahu dari awal.

Victoria Gong tersenyum malu, dan berkata:“Ternyata kamu sudah tahu, kalau begitu pulang lebih malam, biarkan aku lebih banyak waktu untuk menyiapkannya.”

Wallace Mo mengangguk, dan berkata:”Memang kamu yang selalu banyak ide.”

Victoria Gong tertawa.

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu