Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 55 Menemukan Victoria Gong (1)

Rumah sakit ini selaras dengan keindahannya, para karyawan di Perusahaan Mo merasa bahwa awan mendung berada di atas kepala mereka, karena hari ini wajah presiden direktur selalu terlihat muram, Asisten Willy seperti biasa selalu bekerja dengan wajah yang dingin, ketika datang ia langsung mengatur mengenai pekerjaan mereka, pada dasarnya 80% karyawan perusahaan hari ini harus bekerja lembur hingga tengah malam.

Willy Mo melihat Wallace Mo yang baru saja tiba di perusahaan langsung mengutus karyawannya untuk mengerjakan tugas, membuat begitu banyak orang di perusahaan harus bekerja lembur, dalam sekejap mereka pun tahu bahwa Wallace Mo sedang melampiaskan emosinya, dia tidak mampu mengerjakannya, dan akhirnya membuat semua karyawan menemaninya bekerja lembur.

Wallace Mo sekarang memimpin sebuah rapat, Willy Mo duduk di sebelahnya untuk memilah informasi, ia mengabaikan tekanan dari Wallace Mo dan bekerja dengan sangat lancar. Para manajer departemen yang duduk di bawah masing-masing duduk dengan perasaan cemas, tidak tahu ada apa dengan presiden direktur, mereka takut presiden direktur mencari dan merepotkan mereka.

Apa pun yang dia takuti itulah yang akan datang, Wallace Mo melihat kinerja bulan lalu dan langsung melempar dokumen itu, pada dasarnya suasana rapat yang tegang menjadi lebih tegang.

"Ini cara kerja kalian untuk perusahaan? Penjualan bulan lalu lebih rendah 5 poin dari bulan lalu!" Wallace Mo melihat laporan tersebut langsung membuatnya emosi, pemandangan itu menarik perhatian semua orang yang hadir. "Laporan ini dikembalikan semuanya dan buat laporan lagi, jika membuat seperti ini lagi kalian tidak perlu datang bekerja lagi. Masih ada 20 hari di bulan ini, jika kalian tidak meningkatkan kinerja, tidak perlu lagi mengerjakan semuanya. "

Para manajer semua menundukkan kepala dan memandang rendah dan tidak berani buka mulut untuk mengatakan apa pun, membiarkan Wallace Mo marah.

Wallace Mo meletakkan dokumen mengenai informasi Korea Selatan. "Orang yang bertanggung jawab atas proyek di Korea Selatan sebelumnya, ambil dokumen ini kembali dan lihat dengan baik. Sekali lagi jika tidak bisa melakukan dengan baik sampai harus aku yang pergi ke korea selatan untuk mengurusinya, lain kali proyek seperti ini kamu tidak usah mengerjakannya lagi, semua hal di perusahaan kamu juga tidak ada hak untuk melakukannya lagi."

Orang yang bertanggung jawab atas proyek datang mengambil dokumen informasi tersebut dengan perasaan takut, kemudian dengan cepat duduk kembali ke posisinya.

“Apakah kamu punya sesuatu yang lain untuk dikatakan?” Wallace Mo melihat Willy Mo yang dari tadi terus diam sambil memilah informasi.

Willy Mo menggelengkan kepalanya, mendorong kacamata, "Tidak ada."

"Rapat selesai." Wallace Mo mengucapkannya dengan dingin, ia membalikkan badan dan keluar pertama kali dari ruangan rapat.

Willy Mo berdiri, ia melirik para manajer yang duduk, ia menunjukkan senyuman penuh arti yang langka: "Bekerjalah dengan baik."

Setelah selesai berbicara, dia juga keluar.

Setelah Wallace Mo selesai menghadiri rapat, dia segera membuka ponselnya dan ingin melihat apakah ada panggilan tidak terjawab, tetapi ponselnya bahkan satu pesan pun tidak ada.

Dia pun berpikir apakah dia harus menelepon Victoria Gong, dokumen informasi dari Willy Mo segera diletak di hadapannya, dan dia terpaksa meletakkan kembali ponselnya.

Pada saat yang sama, Victoria Gong secara tidak sadar melirik ponselnya, tetapi dia tidak menemukan apa pun.

Berly Liu telah menemaninya seharian di rumah sakit, dan tidak ada rencana untuk pulang ke rumah untuk istirahat, tetapi Victoria Gong memaksa dia untuk pulang. Lagi pula Berly Liu harus bekerja keesokkan harinya, dan sangat tidak baik jika harus beristirahat di sini, dia juga tidak mandi dan berganti pakaian.

Victoria Gong mengatakan seperti itu, jika Berly Liu memohon lagi juga tidak ada artinya, dan dia dengan terpaksa berencana untuk pulang.

Bryan Lu melihat langit tampak begitu gelap, dia juga harus pergi, dan dia menyarankan agar dia yang mengantarnya pulang, "Aku akan mengantarmu pulang, kamu seorang gadis dan tidak aman pulang sendiri di malam hari begini."

Berly Liu bukan orang yang pemalu, karena dia telah mengusulkan untuk mengantarnya pulang dan dia juga tidak perlu memikirkan bagaimana caranya untuk pulang, kenapa dia harus tidak setuju.

Begitu tiba di parkiran mobil, Berly Liu hanya pun tak tahan berteriak ketika dia melihat mobil Bryan Lu, ternyata dia benar-benar orang kaya, harga asli mobil ini sekitar 500 Juta yuan lebih, belum lagi untuk merawat mobil tersebut tentu sangat mahal.

“Kenapa kamu dan Victoria bisa memiliki perasaan yang sama.” Bryan Lu dengan bijaksana membuka pintu untuk Berly Liu, dan menunggu Berly Liu memasuki mobil, sangat elegan dan gentleman.

Berly Liu pun segera menggelengkan kepalanya: "Orang kaya, satu mobil sudah membuatku bekerja keras seumur hidup." Mungkin seumur hidup tidak akan dapat membeli mobil seperti itu.

Bryan Lu masih tak berencana untuk mengatakan bahwa mobil ini merupakan pemberian orang lain, jangan sampai Berly Liu semakin lebih murung.

Berly Liu sebenarnya merasa bahwa Bryan Lu cukup baik, tampan dan ceria, dia juga memiliki cara untuk melawan orang licik, sepertinya ia merupakan seseorang yang pandai dalam berbisnis, tetapi tidak seperti pengusaha lain yang sangat licik, membuat orang merasa baik.

Wallace Mo sibuk hingga keesokan paginya, dan tidak tidur selama satu malam dan pekerjaan keesokkan harinya diselesaikannya secara bersama-sama. Ketika Willy Mo datang bekerja, dia memberikan semua pekerjaan yang telah dilakukannya kepada Willy Mo, mengambil kunci mobil dan pergi dari perusahaan.

Willy Mo yang melihat tumpukan dokumen-dokumen di tangannya, mendorong kacamatanya, dan menyadari bahwa ini adalah balas dendam dari Wallace Mo. Kemarin, dia membiarkan Wallace Mo tinggal di perusahaan seharian, hari ini Wallace Mo membiarkannya untuk tinggal di perusahaan seharian, benar-benar seorang pria yang berhati kecil. Willy Mo mengambil semua dokumen ke ruangan kantornya, dan mulai menyelesaikan perkerjaan tersebut tanpa ekspresi di wajahnya.

Wallace Mo langsung pulang ke rumah. Ketika dia sampai di rumah dia mendapati bahwa sepatu Victoria Gong tidak ada di sana. Wallace Mo pun seketika teringat apakah Victoria Gong sedang bersama pria itu lagi, emosinya pun melonjak. Detik berikutnya, tatapan matanya berhenti di meja pintu depan.

Itu adalah barang yang dibawa oleh Victoria Gong ketika pulang, setelah pulang mereka pun bertengkar, Victoria Gong mungkin lupa bahwa barangnya masih ada di sini.

Wallace Mo mengambil tas tersebut, melihat barang-barang tersebut masih dalam keadaan utuh. Di atas adalah dua potong pakaian, dengan beberapa lembar daftar catatan di bagian bawah. Wallace Mo memberanikan diri untuk melihatnya, alisnya mengerut, ia pun melihat-lihat catatan tersebut dan tertulis: catatan rawat inap rumah sakit.

"Tulang rusuk retak ..." Wallace Mo berkata dengan suara rendah, ia pun memeriksa daftar catatan tersebut satu per satu. Dia menemukan bahwa tanggal di catatan tersebut adalah dari hari dimana dia melakukan perjalanan bisnis hingga lusa kemarin ketika Victoria Gong pulang, jadi satu minggu ini Victoria Gong dirawat di rumah sakit? Apa yang sebenarnya terjadi padanya hingga membuat tulang rusuknya retak?

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu