Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 196 Menjemput Anak (2)

Ketika Ibu Mo mendengarnya, raut wajahnya sangat menunjukkan ketidak-puasan:

“Hanya tahu kerja saja setiap hari! Juga tidak menemani Victoria!”

“Yasudahlah, kadang juga makan dan berinteraksi bersama rekan kerja tidak bisa dihindari.” Ayah Mo berkata dari samping.

“Ya, Ma, jangan marah. Pa, makan ini, ini bagus untukmu."

Victoria Gong menaruh lauk ke dalam piring Ayah Mo.

“Victoria sungguh pengertian.” Ayah Mo tersenyum dan memuji.

“Wallace Mo bekerja seharian, tidak tahu hal se-serius apa yang ia kerjakan.”

“Hah?” Victoria Gong sedikit bingung mendengar ucapan Ibu Mo.

“Victoria, apakah kamu masih belum mangandung?” Ibu Mo lanjut bertanya.

Setelah berbelit-belit, ternyata tentang hal ini. Sore ini dia sudah membahasnya dengan Berly liu, tidak disangka…… topik ini tidak ada habisnya.

“Ma, aku dan Wallace sedang berusaha.” Victoria Gong dengan tergesa-gesa menyatakan maksudnya, bukan karena dia tidak mau, tetapi waktunya belum tepat bagi Tuhan.

Baru saja selesai berbicara, Victoria Gong memandang William, hanya ada makanan di mangkuk tanpa nasi, sehingga dia mengubah topik ke William.

“William, kamu jangan cuma makan sayur.” Ucap Victoria.

Barulah perhatian Ibu Mo teralihkan pada William, dia menyuruhnya makan yang banyak serta bercanda dengannya.

Seperti itulah keadaan krisis tersebut terselesaikan.

Victoria tersenyum puas.

Baru setelah dia membersihkan piring-piring, Wallace Mo datang terlambat, tetapi ada seorang wanita berdiri di sampingnya.

“Elizabeth, kamu sudah datang.” Ibu Mo menyapa dengan hangat.

“Paman, Bibi.” Sapa Elizabeth mengangguk.

Setelah saling menyapa, semuanya duduk di ruang tamu.

“Wallace, kamu kerja terus seharian, Mama harus menunggu sampai tahun monyet dan bulan kuda baru bisa punya cucu!”

Awalnya keadaan krisis ini sudah selesai, tapi Ibu Mo kembali membahasnya ketika melihat kedatangan Wallace.

“Kenapa? Apakah Victoria sedang menyiapkan kehamilan?” Elizabeth bertanya pada Victoria ketika mendengar ucapan Ibu Mo.

“Iya nih.” Victoria Gong mengangguk dengan canggung.

Ma! Kenapa Mama membahas hal ini di hadapan orang luar!

Victoria benar-benar ingin menghilang dari sana.

“Sudah bersiap lama namun belum juga ada hasil baik.” Ibu Mo sedikit kecewa ketika mengucapkannya.

“Tidak apa-apa, saat aku mengandung William sangat tiba-tiba, aku bahkan tidak menyadarinya. Jika waktunya sudah tepat, pasti sangat cepat.”

Saat mengenang masa mengandung William, seperti dikelilingi selapis cahaya keibuan. Hanya saja tidak ada yang melihat, saat dia mengatakan hal ini, dia melirik sekilas pada Wallace.

“Apalagi, untungnya, selalu saja sedikit temperamen.” Elizabeth Chu melanjutkan sambil senyum.

Ucapannya membuat Ibu Mo senang, hal ini tidak hanya memuji anaknya, juga memuji cucunya.

Victoria Gong seperti ditusuk jarum, alhasil dia menarik lengan baju Wallace dan memberinya sebuah lirikan.

Wallace Mo langsung mengerti:

“Pa, Ma, Victoria harus istirahat lebih awal.” Nada bicaranya sangat datar dan sangat natural.

Dan hati Victoria sakit seperti disabit sebilah pisau.

Suamiku ,lebih baik anda tidak mengatakan apapun.

Kepala Victoria Gong hampir terkubur di tubuhnya.

“Oh begitu, kalau begitu kalian berdua pulang dan beristirahatlah.”

Walaupun tidak rela, tapi demi cucu, Ibu Mo mau tidak mau membiarkan mereka pergi.

Tapi William tidak mau pulang, alas kakinya seperti ada lem di samping tubuh Ibu Mo.

“Mama, apakah aku tidak boleh tinggal disini?” William dengan takut-takut bertanya Elizabeth, dan menatapnya.

“tidak boleh, Kakek dan Nenek mau istirahat.” Elizabeth berdiri dan berkata.

“Tapi……”

“Tidak ada tapi.”

Seperti kehabisan kesabaran, dia berkata dengan sedikit nada marah.

Setelah mengatakannya, dia menggendong William keluar dari kediaman Keluarga Mo.

Ibu Mo merasa iba melihat William, dia ingin menahan Elizabeth, tapi menyadari William bukan cucunya, ia hanya bisa mengurungkan niatnya.

Elizabeth menempatkan William di kursi belakang, dan tidak memperdulikannya lagi, raut wajahnya sedikit serius.

Victoria Gong melihat William dari kaca spion, dan melihatnya mencebik-kan mulut seperti ingin menangis, hatinya sedikit tergerak.

“William, main lagi ya kerumah Nenek beberapa hari lagi?” Victoria menoleh menatap William dan berkata lembut.

William seperti anak kecil yang mendapatkan hadiah, menatap Victoria dengan gembira dan mengangguk, seperti mainan.

“Kalau begitu William senyum dulu.”

Setelah mengatakannya, William sudah langsung melengkungkan senyuman, bahkan matanya juga mengikuti senyumnya.

Victoria kembali menghadap depan denan hati puas, hanya saja dia tidak melihat tatapan kejam Elizabeth padanya.

Mereka sampai dirumah dengan cepat.

“Wallace Mo! Kamu kenapa berbicara seperti itu tadi?” Victoria langsung konfrontasi Wallace Mo karena sudah mempermalukannya didepan orang tadi.

“Victoria, kita memang sedang mempersiapkan kehamilan.” Wallace Mo mengusap dahi Victoria kemudian berbalik pergi berjalan menuju kamar tidur.

“Walaupun begitu…… kamu juga tidak boleh bilang!”

Victoria mengikuti Wallace Mo yang berjalan masuk kamar, saat ia sampai di ambang pintu, dia melihat adegan tidak pantas, dia buru-buru menutupi matanya.

“Kamu ngapain buka baju?” Tanya Victoria Gong.

“Mandi.”

Wallace Mo memasuki toilet setelah menjawab. Victoria segera menurunkan tangannya begitu mendengar suara pintu terkunci, kemudian duduk.

“Benar-benar.”

Victoria bergumam dengan suara kecil, lalu membereskan pakaian Wallace Mo, tapi baru saja memeang kemeja Wallace Mo, dia seperti mencium wangi parfum yang tajam.

Alhasil, dia mengangkat kemeja tersebut dan menciumnya, tidak salah, wangi parfum!

Tapi, wangi ini sedikit familiar, dia ingat menciumnya dimana.

Benar, wanginya sama dengan wangi tubuh Elizabeth Chu.

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu