Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 201 Menghukummu Karena Minum Bir (2)

Victoria ingin bersembunyi di dalam lubang.

Lain kali apakah ia akan mengijinkanku bertemu dengan Berly, ia menggila di dalam hatinya, kebingungan.

Tapi Wallace tidak menjawabnya, malah terus melanjutkan topik sebelumnya:

“Mengapa minum bir?”

Ini……

“Berly sedang sedih, ia memaksaku pergi.” Sambil menutupi kebenarannya, ia hanya bisa menjadikan Berly sebagai tameng.

“Kulihat ia tampak normal, sedangkan dirimu, minum lebih banyak darinya, tidak normal.” Wallace terus bertanya.

“Aiya, kamu jangan bertanya lagi, lagi pula sudah berlalu.” Victoria goyah, ia tidak bisa menyampaikan alasan sesungguhnya.

“Oh iya, bukankah kamu akan melakukan perjalanan bisnis selama dua hari?” Hingga pagi ini, masih terhitung satu hari.

“Masalah sudah terselesaikan, maka aku kembali lebih awal.”

Sebenarnya, Wallace sengaja memadatkan jadwal, akhirnya menyelesaikannya dalam satu hari, lalu membeli tiket pesawat paling awal, kembali ke sisi Victoria.

“Lalu Elizabeth?” Victoria terus bertanya.

Sepertinya kata-kata Berly kemarin mempengaruhinya, ia ingin mengetahui seluruh pergerakan Elizabeth saat bersama Wallace.

Tidak termasuk mencurigai, mungkin hanya untuk membuat diri sendiri tenang, lagipula ia sudah mengetahuinya, beberapa hal yang tidak ia ketahui membuatnya berpikir yang tidak-tidak, lalu menjadi kacau.

“Juga sudah kembali”

“Satu pesawat denganmu? Duduk di sebelahmu?”

Victoria tidak berhenti bertanya, sedangkan Wallace juga tidak risih dengannya, ia menjawab dengan sabar:

“Hm, tidak tahu di mana ia duduk, tapi bukan di sebelahku.”

Kenyataannya, Elizabeth ingin duduk di sebelah Wallace dengan maksud, namun keinginannya pupus karena Wallace ingin beristirahat dengan tenang.

Begitu mendengarnya, Victoria langsung tersenyum, tidak menanyakan apa-apa lagi, apalagi yang bisa menyaingi keberadaan suaminya di sisinya.

“Victoria.” Wallace memanggilnya.

“Hm?”

“Lain kali jangan minum bir, aku tidak suka.” Wallace berkata dengan tenang, namun nada bicaranya terkesan tegas.

Lalu Victoria menurut, ia mengangguk dengan patuh:

“Aku tahu. Tadi malam aku benar-benar tidak ingin pergi, Berly ……”

Victoria mengeluh dengan suara kecil. Baru kemarin ia mengatakan tidak bisa mengelak jika ketahuan Wallace, siapa sangka benar-benar tertangkap olehnya.

Sepertinya, lebih baik sedikit melakukan “hal buruk”.

“Lagipula, lain kali apa yang membuatmu tidak senang ingatlah untuk mengatakannya padaku, aku adalah tameng terkuatmu, jika tidak apa gunanya suami?”

Wallace menyampaikan kata-katanya, jika Victoria tidak ingin mengatakan alasannya minum bir, maka ia akan memutuskan semua kemungkinan Victoria untuk meminum bir. Lagipula, wanita yang mabuk sungguh tidak menyenangkan.

Sedangkan Victoria merasa bersalah di waktu bersamaan, hidungnya memanas, satu karena terharu, kedua karena sedih, kemarin ia langsung menelepon suaminya, tapi yang menjawab justru adalah wanita lain.

Victoria tidak kuasa mencubit dada Wallace.

Wallace menganggap Victoria sedang manja, tidak begitu mempedulikannya, diam-diam ia memeluk erat Victoria.

“Bukankah seharusnya kita bangun?” Tanya Victoria.

Melihat suaminya sendiri di pagi hari membuatnya senang hingga tidak bisa tidur lagi, ditambah karena mabuk, kepalanya juga sangat pusing.

“Victoria, bukankah ada sesuatu yang belum kita lakukan?” Tanya Wallace, tangan kanannya mengelus punggung Victoria, merabanya perlahan.

Sepertinya tidak ada?

Victoria memikirkannya di dalam hati, tapi suaminya mengatakan ada, oleh karena itu ia mengiyakannya.

Hanya saja satu detik kemudian, dengan bertenaga, Wallace menekan Victoria di bawah tubuhnya, sedangkan Victoria juga melihat yang ada di dalam mata Wallace……napsu.

“Inikah yang kau maksud?”

“Tidak mau?”

“Aku belum sikat gigi.”

Tatapan Victoria terlihat kesulitan. Karena minum bir, aroma mulutnya pasti sangat keras, ini…… Victoria bergumul di dalam hatinya, meski suaminya sudah mengetahui Victoria seluruhnya, hanya saja ada saatnya ia ingin terlihat tampak baik……

Lalu, hal manakah yang sudah diputusan direktur besar ini dapat diubah dengan mudah.

Tidak menunggu hingga Victoria setuju, Wallace pun “memaksa” dan menindih Victoria, otomatis, semakin lama Victoria semakin terhanyut.

Kesenangan ini tidak tahu bertahan seberapa lama, keduanya kelelahan, seluruh tubuh berkeringat.

Setelah kenikmatan yang bertahan selama siang hari, Victoria kelaparan, ia pun bangun dan membuat makan siang.

Bahan makanannya sederhana, Victoria hanya membuat dua mangkuk mie.

“Hari ini kamu tidak perlu kerja?” Victoria menanyai Wallace yang ada di seberangnya.

Biasanya, jarang sekali Wallace bisa tidur hingga siang hari, tidak perlu pergi bekerja lebih kecil lagi persentasenya.

Wallace tersenyum lalu berbicara: “Hm, hari ini menemanimu.”

Victoria langsung senang setelah mendengarnya, kemarin ia yang sedih di dalam kelab malam tidak memikirkan di hari berikutnya bisa sebahagia ini, tidak hanya suaminya yang pulang lebih cepat, namun juga bisa bermalasan dengan suaminya.

Victoria tertawa bahagia.

“Sangat senang?” Tanya Wallace, raut wajahnya berubah lembut.

Victoria mengangguk dengan kencang: “Senang!”

“Lalu apa yang ingin kamu lakukan?” Wallace lanjut bertanya.

“Kamu? Tidak mudah kamu bisa beristirahat, aku akan mengikutimu.” Ucap Victoria dengan perhatian, lalu tersenyum menatap Wallace.

Mendengarnya, Wallace pun meletakkan sumpit, duduk di sisi Victoria, lalu memeluknya.

“Victoria, menjadi wanita milik Wallace, ada kalanya kamu tidak usah seperhatian itu. Apa yang ingin kamu lakukan, katakan saja.”

“Sudah kukatakan aku menemanimu, menemanimu kemana pun kamu ingin pergi.”

“Lagipula, tidak banyak kesempatan, gunakan dengan baik!”

“Aku mendengarkan istriku.”

……

Wallace mengucapkan banyak hal, membuat Victoria terharu, ia berpikir dengan serius.

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu