Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 122 Aku Ingin Mempercayainya (2)

Saat jam makan siang, suster mengantar makanan ke ruang inap Kelly Lin. Karena kemarin Wallace Mo sendiri yang menyuruh mereka untuk merawat Kelly Lin dengan baik, maka, mereka enggan menolak.

Kelly Lin melihat makanan yang disiapkan suster untuknya, menghela nafas, lalu menatapnya dingin, “Apa ini? Apa begini saja cara kalian merawat pasien?”

Suster itu tersinggung, namun segan memperlihatkannya. Suster itu lalu hanya menyungging senyum, “Nona Lin, ini adalah makan siang standar rumah sakit ini.”

“Kau—” Kelly Lin mengangkat alisnya, tiba-tiba seseorang memotongnya, “Ada apa? Apa makanannya tidak sesuai seleramu?”

Wallace Mo mendorong pintu, memasuki ruangan. Dia melihati Kelly Lin.

Kelly mendapati Wallace memasuki ruang inapnya, air mukanya seketika menghangat, “Wallace, kau disini rupanya!”

Wallace menatap Kelly Lin datar, “Aku yang menyuruh pihak rumah sakit mempersiapkan makanan bernutrisi khusus untukmu. Makanan ini bagus untuk badanmu.”

“Kalau begitu, akan kumakan dengan senang hati.” ujar Kelly hangat dan lembut.

Wallace mengerutkan dahinya, lalu menoleh ke arah suster, “Bagaimana keadaan Nona Lin?”

“Nona Lin hanya butuh pengecekan rutin beberapa hari, lalu boleh pulang. Untuk pemulihan tendon dan tulangnya, disarankan untuk tidak melakukan aktivitas berat.” ujar suster itu dengan serius. Dia tidak berniat bercanda di depan Wallace.

“Wallace, sakit sekali rasanya.” ujar Kelly Lin manja.

Wallace mempersilakan suster keluar. “Aku sudah menyuruh pihak rumah sakit untuk merawatmu dengan baik. Kalau terjadi apa-apa, katakan pada mereka. Lebih lagi, kau sekarang sedang di rawat inap. Lebih baik serahkan pekerjaanmu pada orang lain.”

Kelly Lin tidak mungkin melewatkan kesempatan besar untuk bisa dekat dengan Wallace Mo. “Proyek ini lumayan rumit, juga merupakan tanggung jawab besar. Aku tidak enak menyerahkan pekerjaan ini pada orang lain.”

Wallace Mo menatap Kelly Lin tajam. Dia bisa menerka maksud tersembunyi wanita itu.

“Begini saja, kalau ada sesuatu tentang proyek yang ingin kau tanyakan padaku, datang saja kemari besok. Kita bisa diskusikan lagi.” ujar Kelly Lin berlagak.

Wallace sebenarnya merasa enggan, namun, sendirinya juga tidak memiliki orang untuk mengganti posisi Kelly Lin. Lagipula, Kelly Lin adalah kuasa hukum yang ditunjuk langsung oleh perusahaan mitranya. Wallace terpaksa mengangguk setuju.

Setelah Wallace berkesimpulan kondisi Kelly Lin baik-baik saja, dia lalu bergegas pergi, tidak peduli bagaimana Kelly Lin mencoba membujuknya tinggal.

Melihat bayangan Wallace hilang dari ruangannya, Kelly merasa kesal.

Kelly duduk di tempat tidurnya, berpikir sejenak, lalu meraih ponselnya. Dia menelepon Victoria.

“Victoria…” ujar Kelly lemah lembut.

“Nona Lin, ada apa?” terdengar suara Victoria menjawab dari sisi lain telepon.

Kelly Lin mengepalkan tangannya dengan kesal, sepertinya Wallace sudah memberitahu Victoria perihal rawat inapnya. Wanita itu benar-benar hipokrit, pikirnya.

“Aku hanya sedikit bersedih, juga bosan di rumah sakit. Kalau kamu mau, kamu bisa datang kesini menemaniku berbincang. Lagipula, sudah lama tidak berjumpa. Aku merindukanmu.” ujar Kelly Lin.

“Baiklah. Aku akan berangkat sebentar lagi.” ujar Victoria yang merasa cemas pada Kelly Lin.

“Oh, jangan sekarang. Saat ini aku sedikit lelah. Aku butuh istirahat. Bagaimana kalau besok siang?” ujar Kelly Lin, berniat membiarkan Victoria melihat sesuatu yang direncanakannya.

“Oh, baiklah. Kalau begitu, istirahatlah. Aku akan kesana besok.” ujar Victoria tanpa menyadari dirinya telah dijebak.

Setelah menutup telepon, Kelly Lin menyungging senyum licik. Victoria Gong, tunggulah permainanku!

Hari pun berganti.

Siang itu, Wallace membawa dokumen ke rumah sakit. Dia berniat mendiskusikan proyek kantor dengan Kelly Lin.

Kelly Lin sengaja berlagak pucat dan lemah. Dia ingin mendapat belas kasihan Wallace.

Tetapi, Wallace terlalu fokus pada pekerjaan, sehingga tidak melihat lagak Kelly yang telah direncanakannya.

Kelly sengaja duduk sangat dekat dengan Wallace, berpura-pura fokus berdiskusi dengannya. Saat itu juga, Kelly sibuk memperhatikan pintu ruangannya, menunggu Victoria muncul.

Victoria membawa sup kaldu daging yang telah disiapkannya untuk Kelly Lin. Victoria langsung menuju ruang rawat inap utama. Tepat ketika dia akan mengetuk pintu, dari partisi kaca dia melihat Wallace ada di dalam ruangan itu. Mereka sangat dekat, seperti sedang membicarakan sesuatu.

Victoria masih berdiri di luar ruangan itu dan Kelly pun menyadarinya. Kelly memanfaatkan kesempatan itu untuk berpura-pura lemas, lalu menjatuhkan diri ke pelukan Wallace Mo.

Hati Victoria melompat terkejut melihat pemandangan di dalam ruangan itu.

Wallace perlahan membantunya berdiri. Entah apa yang Wallace katakan pada Kelly Lin, namun wanita terlihat menunduk dan tersipu malu.

Victoria merasa hatinya seperti diiris, namun kali ini dia tidak memutar badan dan pergi. Dia masih ingin mempercayai suaminya.

Dia lalu mengambil nafas dalam-dalam, mengetuk pintu ruang inap Kelly, dan masuk.

Kedua orang yang sedang mendiskusikan proyek mereka pun menengadahkan kepalanya, Kelly Lin berpura-pura menyambutnya hangat, “Victoria, kamu datang juga!” Kelly melihat kotak makanan di tangan Victoria, “Kenapa repot-repot membawakan makanan?”

Wallace tiba-tiba merasa awas. Dia bertanya-tanya mengapa Victoria datang tepat siang itu dan Kelly Lin juga tidak terkejut. Hatinya dipenuhi pertanyaan, namun Wallace tidak menunjukkannya. Wallace tersenyum hangat. Dia meraih tangan Victoria, “Untuk apa kamu kesini?”

“Nona Lin pasti bosan di rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya.” ujar Victoria polos.

Sudah kuduga, pikir Wallace.

Kelly Lin melihat kedua orang di depannya terlihat mesra. Dia semakin membenci Victoria, semakin ingin memisahkan mereka. “Victoria, pas sekali kamu datang. Saking asiknya berbincang, aku dan Wallace belum makan siang.” ujar Kelly berpura-pura kesal sambil melihati Wallace.

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu