Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 15 Dipaksa Keluar dari Sekolah

"Tidak tahu malu!" Victoria terbelalak marah. Begitu mendongak, ia ternyata telah sampai di depan kantor guru, ia melihat papan bertuliskan 'Ruang Guru' di depannya. Ia masuk tanpa pikir panjang. Mendengar ada orang masuk, guru-guru pun menoleh.

Guru Konseling Zhou yang melihatnya langsung memarahinya, "Victoria, apa kau tidak mengerti sopan santun? Masuk pun tidak mengetuk pintu terlebih dulu."

Victoria berjalan ke samping meja guru dengan ekspresi dingin, "Pak Zhou, saya punya pertanyaan terkait pengeluaran saya. Atas dasar apa Anda tiba-tiba mengeluarkan saya tanpa bertanya terlebih dulu, lalu masalah saya menjadi wanita simpanan orang, siapa yang mengatakannya? Di mana buktinya? Kalau sampai Anda tak bisa menunjukkannya saya akan melapokan Anda ke Komnas Pendidikan!"

Dua orang guru wanita di sampingnya pun berbisik-bisik, namun Victoria masih dapat mendengarnya dengan sangat jelas meskipun mereka telah merendahkan suara.

"Anak zaman sekarang sungguh tak mencintai diri sendiri, apapun dilakukan demi uang."

"Benar sekali, sampai sudah terfoto pun tetap tidak mengaku."

"Ini akibat orang tua yang tidak mendidik anak dengan baik. Kudengar ayahnya masuk penjara."

Kata-kata itu menusuk telinganya bagai jarum, sakit sekali.

Victoria mengigit bibir, tangannya mencengkeram erat. Selanjutnya ia akan mendengar hal semacam ini di mana-mana. Dia tak bisa bertengkar dengan setiap orang karena hal ini, apalagi saat ini ia datang untuk membela diri, kalau sampai ribut dengan guru, ia bisa diusir.

Guru Konseling Zhou mengeluarkan setumpuk foto yang sebelumnya ditempel di papan pengumuman, tak disangka sekarang dikeluarkan lagi untuk dibuat karangan.

Benar, Guru Konseling Zhou menunjuk foto itu sambil berkata, "Jelaskan ini, keluargamu telah bangkrut, mana mungkin bisa naik mobil mewah seperti ini, lalu bajumu kenapa berantakan, tidak pakai sepatu lagi."

Victoria berbohong sedikit, "Itu saat dikejar penagih hutang, kebetulan aku naik mobil orang ini, aku sama sekali tak mengenalnya."

Siapa sangka, Guru Konseling Zhou kembali mengeluarkan sebuah amplop dan mengeluarkan foto-foto dari dalam, lalu menatanya di atas meja.

Ekspresi Victoria seketika berubah. Foto kedua adalah fotonya saat baru keluar dari hotel. Siapa lagi yang bisa memotretnya diam-diam kalau bukan Luna!

"Kau bilang kau tidak mengenalnya, lalu mengapa kau bisa naik mobilnya untuk kedua kali?" tanya Guru Konseling Zhou sambil menunjuk foto, lalu menjajarkannya dengan foto sebelumnya. Jenis dan plat nomor mobil sama persis.

Ia tak bisa berkelit!

"Dan juga, kejadian kau memukul Luna juga adalah fakta, ada buktinya. Luna sekarang dirawat di rumah sakit dan tidak bersedia berdebat denganmu. Asalkan kau meminta maaf, dia akan memaafkanmu dan tidak membawa kasus penganiayaan ini ke pengadilan," kata Guru Konseling Zhou lalu kembali menekan mouse-nya, seketika muncul video yang barusan dilihat oleh Victoria.

Victoria refleks menekuk-nekuk tangannya, ujung jarinya dingin.

Melihatnya masih berdiri, Guru Konseling Zhou menampakkan ekspresi tak sabar, "Sekarang kau sudah tahu alasanmu dikeluarkan, kan, kenapa tidak pergi juga? Kalau tidak aku akan panggilkan satpam untuk mengusirmu."

"Sejak kapan University of Xiamen bisa mengeluarkan siswa hanya berdasarkan beberapa lembar foto dan secuil video?" tanya Wallace tiba-tiba, nadanya dingin.

Victoria menoleh dalam keterkejutannya, tanpa disadari tangannya telah berada dalam genggaman Wallace.

"Siapa kau? Berani-beraninya masuk tanpa izin," tegur Guru Konseling Zhou dengan nada tinggi.

Wallace tertawa sinis, tangan mungil dalam genggamannya terasa sedingin es, wajahnya pucat. Sorot mata Wallace lebih dingin, tajam seperti pisau sedang mengiris tubuh Guru Konseling Zhou. Seorang direktur kecil, berani-beraninya mengganggu wanitanya!

"Pandangan macam apa itu, apa kau ingin cari mas..." kata-katanya tiba-tiba terputus oleh suara langkah kaki yang terburu-buru.

Semua orang di dalam ruangan pun menoleh. Kepala sekolah masuk, ia membetulkan kacamatanya, lalu melihat seisi ruangan.

"Kepala sekolah, Anda datang..." kata Guru Konseling Zhou sambil buru-buru menyambutnya.

Kepala sekolah melewatinya, lalu berhenti di hadapan Wallace, membungkuk. Sikapnya hormat tanpa dibuat-buat, "Tuan Mo, saya melihat mobilmu di bawah, jadi buru-buru naik menemui Anda. Bagaimana Anda bisa di sini?"

Wallace membalas hormatnya dengan membungkuk sedikit, ia berkata ringan, "Karyawan sekolah Anda mengurus sesuatu dengan tak adil, pacar saya terancam dikeluarkan dari sekolah. Kalau saya tidak datang, dia bisa mendapat perlakuan semena-mena, benar, kan?" katanya sambil melirik Victoria, suaranya rendah.

Fokus Victoria tidak terhenti pada tangan mereka yang saling bergandengan, hati hangat pria itu, auranya, semua mebuatnya terkejut dan tegang.

Ia bertanya lebih dekat lagi, suaranya menerobos masuk ke telinga, kata 'pacar' membuat daun telinganya bergetar.

Mengetahui hal ini, Kepala Sekolah menoleh dan bertanya, "Apa yang terjadi? Jelaskan, apa kalian sudah menyerahkan laporan kalau mau mengeluarkan siswa ini?"

"Kep...Kepala Sekolah..." Guru Konseling Zhou terhenyak, ia heran dengan sikap Kepala Sekolah terhadap pemuda misterius ini, namun begitu teringat uang yang telah ditransfer Luna, ia memberanikan diri berkata, "Victoria menjadi wanita simpanan orang dan memukul Luna di tempat umum. Siswa di sekolah kita semuanya adalah orang-orang berkualitas, jadi pengacau seperti ini sudah seharusnya dikeluarkan!"

"Aku tidak melakukannya!" Victoria ingin menjelaskan kepada Kepala Sekolah, namun Wallace menahannya di belakang tubuhnya, tangan satunya mengambil foto di atas meja, tidak terdengar nada marah dari mulutnya, "Orang yang mengurusnya benar-benar tidak becus, anjing dan kucing pun bisa melakukan ini!"

"Aku menjemput pacarku sendiri, tapi ceritanya diubah oleh karyawan Anda jadi seperti ini, bahkan sampai mau mengeluarkan pacarku," katanya setengah sembarangan, lalu melanjutkannya lagi tanpa menunggu jawaban Kepala Sekolah, "Lalu video ini, penyebabnya adalah kata-kata orang ini yang menyakiti perasaan pacar saya, dia juga mengaku-ngaku mengenakan rancangan desainer Lynn untuk menipu pacar saya. Lynn telah melaporkannya ke pengadilan, masalah ini dengan cepat akan terungkap.

"Saya kecewa dengan cara sekolah Anda mengurus masalah ini, investasi semester depan..." kata-kata Wallace terhenti di bagian ini, dahi Kepala Sekolah telah berkeringat, tampaknya ia sangat tertekan.

Ia tahu sangat susah untuk berkompromi dengan Wallace, jadi ia langsung meminta maaf pada Victoria, "Nona, saya meminta maaf atas kecerobohan, keputusan subjektif, dan perbuatan tak bertanggung jawab dari Guru Konseling Zhou. Tenang saja, saya pasti akan mengurus masalah ini dengan baik dan mengembalikan hakmu."

Selain saat terdesak, emosi Victoria sangat baik di saat-saat yang lain, ia juga bukan pendendam, jadi ketika mendengar perkataan itu, ia ingin memaafkan mereka, tapi tiba-tiba ia sadar kalau tangan Wallace meremasnya kuat-kuat, Victoria menatapnya heran.

Melihat tatapan Victoria, Wallace paham kalau wanita itu tak mengerti maksudnya, ia pun pasrah, wanita bodoh ini! Tidak bisakah ia kuat dan pendendam sedikit?

"Kita pergi saja," ia tak ingin melanjutkannya lagi, lalu menggiringnya keluar ruangan.

Victoria mengikutinya sambil tergopoh-gopoh. Ia mendengar suara Kepala Sekolah di belakang, sangat panik namun juga tak berani menghalangi mereka, ia hanya bisa berjanji, "Tuan Mo, saya pasti akan memberi Anda imbalan!"

"Kita pergi seperti ini?" Victoria hendak melepaskan tangannya, sayangnya gagal.

Ia menunduk dan berkata pelan, "Terima kasih, lagi-lagi aku berhutang budi padamu."

Baru selesai berkata begitu, Wallace tiba-tiba menghentikan langkahnya, lalu berbalik menghadap Victoria, "Lalu apa rencanamu untuk membalasnya?"

Wajah Victoria menampakkan kekagetan, "Apa?"

Wallace memicingkan matanya, "Bukankah katamu kau berhutang budi padaku? Apa kau tidak berencana membalasnya?"

Novel Terkait

My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu