Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 222 Anggap seperti rumah sendiri (2)

“Victoria, dimana kamu?” Tanya Wallace Mo.

Bahkan suaminya tidak bisa menyelamatkan dirinya yang patah semangat, dia berkata dengan lemah, "DI rumah ayah dan ibu.”

"Sudah kuduga, aku dalam perjalanan menuju kesana. Tunggu aku."

Wallace Mo menutup telepon sebelum Victoria Gong menjawab. Dia sebenarnya hendak mengatakan bahwa dia akan kembali sendiri. Karena jika Wallace Mo datang, Elizabeth Chu dan William pasti akan ikut pulang bersama. Sebenarnya itu bukan suatu masalah, tapi hari ini...

Ketika Victoria Gong datang ke ruang tamu, dia melihat Elizabeth Chu menggendong William di pintu, dan Ayah Mo dan Ibu Mo mengantarnya keluar.

“Atau, jangan pulang hari ini?” Kata Ibu Mo, memandang William dengan ekspresi sedih.

“Bibi, bagaimana mungkin aku akan merepotkanmu lagi,” Elizabeth Chu tersenyum.

Melihat William, ekspresinya jelas terlihat tidak senang.

Victoria Gong mendekat, dan begitu dia ingin mengucapkan selamat tinggal, dia melihat lampu mobil dari luar.

Dia sudah datang, suasana hati Victoria Gong semakin buruk lagi.

Ibu Mo juga melihat lampu mobil itu dan berkata, "Lihat, mungkin Wallace sudah datang. Tunggu sebentar, biarkan dia mengantar kalian kembali."

Kemudian, Ibu Mo menarik Elizabeth Chu dan William ke ruang belakang. Setelah beberapa saat, Wallace Mo masuk.

Hal pertama yang dilihatnya adalah Victoria Gong, jadi wajahnya tersenyum. Tetapi ketika dia melihat Elizabeth Chu, wajahnya muram, dan dia berkata, "Untuk apa kamu di sini?"

“Aku baru saja sampai, dan aku kemari untuk menemui bibi dan paman,” Elizabeth Chu menjawab dengan lembut.

Ketika Ibu Mo melihat ekspresi putranya, wajahnya tidak senang dan dia berkata, "Ini rumahku, dan Elizabeth adalah tamu aku."

Wallace Mo tidak ingin berkata apa-apa lagi. Dia hanya menarik Victoria Gong dan berkata, "Ayo kita pulang dulu."

Ibu Mo sangat marah sehingga dia berteriak, "Berhenti!"

Melihat sikap Wallace Mo, Elizabeth Chu juga marah. Tetapi kemudian dia menenangkan dirinya dan dia tersenyum lalu berkata kepada Ibu Mo, "Tidak apa-apa, Bibi. Kami akan naik taksi nanti."

Ibu Mo menoleh untuk menatap Elizabeth Chu, dengan ekspresi bersalah di wajahnya, mengatakan, "Putraku memang arogan. Jangan masukan ke dalam hatimu."

"Tidak akan." Elizabeth Chu tersenyum dan meletakkan tangannya di lengan Ibu Mo.

Wallace Mo menarik Victoria Gong keluar, membuka pintu mobil, dan membiarkan Victoria Gong duduk.

Segera setelah itu, mereka sampai ke rumah.

“Ada apa?” ​​Tanya Wallace Mo memandangi wajah Victoria Gong yang murung.

Victoria Gong tidak mengatakan apa-apa, dan hanya jatuh ke pelukan Wallace Mo, tangannya melingkari pinggangnya.

“Mengapa tidak bahagia?” Tanya Wallace Mo dengan lembut.

" William tidak lagi tinggal di rumah ini, aku tiba-tiba merasakan seperti ada sesuatu yang hilang. Dan ..." Victoria Gong terdiam.

"Apa?"

"Ibu sepertinya sangat menyukai Elizabeth Chu ..."

Mendengar ini, Wallace Mo menggendong Victoria Gong, berjalan ke kamar tidur, dan membaringkannya di tempat tidur.

"Mungkin ibu hanya berpikir Elizabeth Chu orang baik, dan William telah menyelamatkan Ibu, kan?"

"Tapi mengapa aku selalu punya firasat buruk? Dan bahwa semua ini tidak se-sederhana itu?" Victoria Gong mendongak dan bertanya.

Wallace Mo tersenyum, meraih tangan Victoria Gong, dan berkata, "Kamu, kamu berpikir terlalu banyak."

"Benarkah?"

"Ya. Tidurlah dengan nyenyak dan kau akan melupakan perasaan itu besok." Wallace Mo menyentuh pipi Victoria Gong.

“Bagaimana mungkin bisa tidur nyenyak?” Victoria Gong memiringkan tubuhnya dan menatap Wallace Mo.

"Apakah kamu ingin berolahraga dulu untuk membantu?"

“Mesum!” Victoria Gong memalingkan kepalanya dari Wallace Mo. Dia berbaring di tempat tidur dan menutup matanya perlahan.

Mungkin terlalu lelah, atau terlalu sedih, dan karena Wallace Mo ada di sana, Victoria Gong langsung tertidur hanya setelah beberapa saat.

Wallace Mo berdiri di samping tempat tidur, memandang dahi Victoria Gong yang berkerut, dan dia menyesali beberapa hal.

Jika dia bisa menangani semua ini lebih awal, Victoria Gong tidak akan terlalu terganggu oleh mereka sampai seperti ini.

Sejak kemunculan Elizabeth Chu dan William, tampaknya kehidupan mereka ditimpah oleh begitu banyak gelombang dan tidak bisa tenang.

Setelah Wallace Mo pergi ke kamar tidur untuk mandi, dia kembali ke tempat tidur, memeluk Victoria Gong, dan tidur nyenyak.

Di tengah malam, tiba-tiba, sebuah jeritan terdengar.

Ini suara Victoria Gong.

Dia langsung duduk, dan dahinya berkeringat.

Wallace Mo langsung bangun ketika dia mendengar teriakan itu, menyaksikan Victoria Gong panik, dan membawanya ke dalam pelukannya.

"Ada apa? Apakah mimpi buruk?" Dia bertanya dengan lembut.

Victoria Gong mengangguk dengan cepat, tetapi dia tidak tahu harus berkata apa. DIa melemparkan dirinya ke dalam pelukan Wallace Mo, seperti kelinci putih kecil yang ketakutan.

Wallace Mo membelai punggungnya dan berkata, "Tidak apa-apa, itu hanya mimpi buruk."

Setelah beberapa saat, Victoria Gong akhirnya tenang dan berkata, "Aku memimpikan William. Dia sedang duduk di rumah yang ditinggalkan. Ketika aku hendak memeluknya, seorang pria muncul, memegang pisau, perlahan-lahan berjalan menuju William. Lalu aku terus mendengar tangisan William. "

Sambil berbicara, Victoria Gong juga menangis.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu