Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 119 Membohonginya (1)

Kelly berkata dengan lembut, "Aku juga naga. Aku juga punya satu liontin seperti itu."

“Benarkah?” Victoria itu sedikit terkejut.

Wallace di luar kursi pengemudi dan membuka pintu untuk duduk. Melihat mata Victoria membersar dan bertanya, "Ada apa?"

"Aku dan Nona Lin sedang berbicara tentang liontinmu, dia berkata bahwa dia juga memiliki liontin itu.” Kata Victoria, memandang Wallace, tidak tahu mengapa, sedikit tidak nyaman untuk ini.

Alis Wallace terangkat, dan ada pandangan samar.

Matanya pindah ke lionti, sudah terlalu lama, dia lupa bahwa ini dikirim oleh Kelly, karena kebiasaan jadi digantung.

Sekarang ...

"Liontin ini tidak kepikiran Nona Lin juga memilikinya. Aku itu orangnya tidak suka menggunakan barang yang sama dengan orang lain. Untungnya, sebelumnya aku sudah meminta asisten untuk membeli yang baru dan ingin mengantinya," dia mengangkat tangannya memegang liontin, melihatnya sekilas, dan benda yang tak pantas dipandang dibuang!

Pikirnya Kelly tidak akan kembali ke sisinya lagi, tapi tidak terduga Kelly kembali lagi, dan membuat hal-hal untuk dekat dengannya. Pikiran wanita ini tidak mudah, takutnya cuma liontin ini, dia bisa menggunakannya untuk merencanakan sesuatu, ditambah Victoria nya sedikit bodoh,dan kemungkinan besar akan menjadi provokatif.

"Oh ... sakit ..." Kelly mengambil nafas dingin pada waktu yang tepat, saat mengatakannya wajahnya terlihat kesakitan, tetapi tangan yang disembunyikan di sampingnya mengepal, sepertinya Wallace tidak Cuma melupakannya, juga membencinya.

Tidak suka menggunakan hal yang sama dengan orang lain?

Apakah dia telah ditiduri oleh orang lain?

Kelly mengertakkan gigi dan marah.

“Wallace, Jalanlah.” Victoria melihat muka Kelly yang kesakitkan dan tak tertahankan segera mendesak Wallace, dia tidak memperhatikan pelanggaran dan ironi Wallace.

Wallace memegang bibirnya, mengambil kembali tangannya, menyalakan mesin, memutar setir, dan perlahan-lahan menjalankan mobilnya.

Pindah ke tempat ini karena dekat dengan pusat kota, dan dekat dengan rumah sakit, tidak sampai sepuluh menit sudah sampai di rumah sakit.

Di UGD sangat banyak orang, dan mobil tidak bisa masuk karena macet.

Victoria dengan cepat turun dari mobil dan balik ke belakang untuk membuka pintu, "Nona Lin, aku menopang kamu masuk."

“Wallace, kamu pergi ke tempat parkir, dan ke UGD cari kita.” Dia berkata sedikit membungkuk, merentangkan lengannya, membiarkan Kelly meminjam.

Kaki Kelly seperti patah, dan seluruh orang bergantung padanya.

"Victoria, terima kasih," katanya bersyukur, sambil berdiri tegak, berdiri dengan satu kaki, "Kamu wanita hamil tidak boleh ditekan, takut jatuh, aku bisa berjalan kesana, kamu pelan pelan membantuku aja."

"Ya." Victoria mengangguk, dia tidak bisa memintanya. Tadi Kelly tiba-tiba menekannya, dia tidak bersiap siap, dan bahunya sakit.

Victoria tidak tahu bagian bahunya yang mana sakit, ikut Kelly melangkah maju, ada perasaan sakit tumpul di kaki kirinya.

Alis Victoria tersambung, menunduk dan melihat kaki Victoria menginjak kakinya, dia ingin mengatakan sesuatu tapi melihat Kelly yang sepertinya tidak menyadari kakinya menginjak kakinya dan terus berjalan maju, melihat tubuhnya yang kurus, rambut sepanjang pinggang, kelihatannya tidak kasian.

Victoria kepikir itu adalah kesalahan yang di buat Winiston, ketidakpuasan dua poin yang muncul di hatinya tiba-tiba menjadi bersih, dan masih menahan sakit saat menopang Kelly, dan Wallace lagi memakirkan mobil.

Dan di dalam mobil, perasaan Wallace yang terus dilupakan oleh Victoria yang sedang bersandar pada badan istrinya menjadi suram.

Wallace tahu bahwa tujuan Kelly dalam melakukan ini bukan untuk memprovokasi Victoria, tetapi untuk mengujinya. Saat dia menundukkan wajahnya, dia melihat ekpspresi wajah Victoria.

Kelly sedang mencoba untuk menguji status Victoria di hatinya.

Wallace berbalik untuk pergi ke pakiran dan mencibir.

Mengapa repot-repot menguji, aku jelas jelas akan memberitahu kamu betapa pentingnya Victoria!

Dia mengambil headset Bluetoothnya dan menelepon ...

----

Meskipun sudah malam, masih ada begitu banyak orang yang datang melihat dokter. Kursi di kedua sisi koridor telah diisi oleh pasien. Kelly tidak sakit parah, dan butuh waktu beberapa saat untuk sampai di gilirannya.

“Tiga puluh empat Kelly.” Di radio, suara perawat keluar.

“Nona Lin, sudah sampai kamu,” kata Victoria sambil mendorong kursi roda.

"Nyonya Mo!" Tiba-tiba terdengar suara.

Panggilan seperti itu Victoria sering mendengarnya, setelah mendengar suara itu Victoria membalik, melihat dokter yang memakai jubah warna putih menyamperinnya dan diikuti tujuh atau delapan dokter lainnya, yang terlihat seperti murid magang.

"Direktur Mo menelepon dan menyuruh kami turun, tetapi lift untuk dokter rusak, jadi kami berlari menuruni tangga. Apakah nyonya Mo sudah menunggu lama? Aku minta maaf!" kata Dokter itu segera setelah sampai di depannya, dia menghapus keringat di dahinya dan terlihat gugup.

Victoria terkejut, dokter ini sudah berusia lima puluhan dan mungkin sudah menjadi direktur.

Rupanya, matanya tertuju pada pin yang di dadanya, ternyata seorang direktur.

"Aku minta maaf," Direktur meminta maaf lagi.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu