Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 351 Dia diam-diam memukul Joe

Victoria Gong menepuk Wallace Mo, dan berkata: “Wallace, bisakah kamu membantuku mengambil kamera?” Dia ingat, ketika pindah ke rumah Mo, dia sengaja membawa kamera.

Kamera?

Wallace Mo bertanya: “Untuk apa meminta ini?”

“Kamu bawa kemari!” Manja Victoria Gong.

Jadi, Wallace Mo bangkit dan masuk ke kamar tidur. Beberapa menit kemudian, Wallace Mo membawa kamera, dan menyerahkannya kepada Victoria Gong.

Victoria Gong tersenyum, menerima, lalu membiarkan Wallace Mo duduk, dan berbaring di pangkuannya lagi. Dia membidik sesuai gambar yang beada di pikirannya, mengambil kamera dan memotret langit.

Kemudian, memotret dan memotret, Victoria Gong mengarahkan kamera ke Wallace Mo, dan memotretnya. Tanpa diduga, Wallace Mo mengulurkan tangan dan menghalangi kamera, dan berkata dengan lembut: “Bodoh!”

Victoria Gong tidak bersikeras lagi, meletakkan kamera, dan dengan tenang berada di bawah matahari. Namun, setelah berlalu beberapa menit, dia mulai gelisah, dan berkata: “Wallace, apakah Joe sedang menangis?”

“Tidak, kamu berhalusinasi.” Kata Wallace Mo.

Victoria Gong masih gelisah, bangkit dan berjalan ke kamar tidur untuk memeriksa, ternyata, Joe tidur dengan nyenyak.

“Kamu tidak mau bangun.” Kata Victoria Gong kepada Wallace Mo.

Wallace Mo menarik Victoria Gong ke dalam pelukannya, dan berkata: “Kamu terlalu khawatir, anak kecil paling bisa tidur.”

Victoria Gong tersenyum, mencium Wallace Mo dengan nakal, kemudian berbaring di pangkuannya dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa.

Kedua orang itu memang demikian, duduk bersama-sama di balkon, sambil menikmati ketenangan dunia.

Setelah berlalu beberapa saat, Victoria Gong tertidur. Wallace Mo tersenyum, dan dengan lembut menutup wajah Victoria Gong dengan sebuah buku, karena takut sinar matahari akan menusuk ke matanya.

Tidak tahu berapa lama berlalu, tampaknya Victoria Gong mendengar suara tangis Joe, dia segera bangun, kali ini bukan halusinasi, suara tangis itu sangat nyata. Dia segera bangkit, membuka tirai dan pergi ke kamar tidur, terlihat William yang sedang berdiri di dekat buaian, dengan ekspresi ketakutan.

Victoria Gong berjalan mendekat, menggendong Joe dan membujuknya:”Sayang, jangan menangis.” Dia melirik sekilas, dan terlihat sidik jari yang jelas di wajah putih dan lembut Joe.

Pada saat itu, Wallace Mo yang bangun bersama juga masuk ke dalam, dan melihat pemandangan ini lalu bertanya: “Ada apa?”

“William, apakah kamu memukulnya?” tanya Victoria Gong, dengan serius.

William berdiri di samping, tidak berani menjawab, karena kali ini, dia memang benar-benar, dan sengaja.

Wallace Mo juga melihat sidik jari di wajah Joe, dan bertanya dengan keras: “Bicara, apakah kamu yang memukulnya?”

William masih tidak berbicara, menundukkan kepala, dan tidak berani menatap Victoria Gong dan Wallace Mo.

“William, mengapa kamu melakukan ini?” Tanya Victoria Gong.

Kali ini, William mendongakkan kepala, dan berkata dengan keras: “Karena, aku membencinya.”

Setelah mengatakannya, William membalikkan badan dan berlari keluar.

Wallace Mo ingin mengejarnya, tetapi dihentikan oleh Victoria Gong, dan berkata: “Aku akan berbicara dengannya nanti.” Memang William takut terhadap Wallace Mo, jika dia pergi pasti tidak akan ada hasilnya.

“Victoria, sudah aku katakan kemarin, jika berikutnya terjadi lagi, aku akan mengirimnya keluar.” Wallace Mo berkata dengan lembut.

Victoria Gong mengerutkan bibir dan berkata: “Wallace, aku selalu merasa bahwa William mempunyai sesuatu dipikirannya.”

“Kamu selesaikan.” Setelah berkata, Wallace Mo pergi ke ruang belajar.

Victorai Gong membujuk Joe, untungnya, Joe tidak sulit dibujuk, dan segera tertidur lagi. Dia meletakkan Joe ke dalam buaian, dan berkata: “Joe, sayang, ibu pergi menemui kakak William untuk berbicara sebentar, kamu jangan menangis.”

Mengatakan itu, Victoria Gong mencium dahi Joe, lalu berjalan keluar dari kamar tidur.

Dia sampai di pintu kamar William, dengan lembut mengetuk pintu. Tidak ada jawaban dari dalam, Victoria Gong berkata: “William, tante masuk ya.” Setelah mengatakannya, dia mendorong pintu dan berjalan masuk ke dalam.

William sedang duduk di samping tempat tidur, dengan kepala tertunduk.

Victoria Gong duduk, dan ingin memeluk bahu William, seperti yang diduga dia menghindar. Victoria Gong berkata dengan tersenyum: “Baiklah, aku tidak menyentuhmu.”

Dia memandang William, meskipun sudah begitu lama kembali, tetapi sedikit sekali kesempatan seperti ini untuk dapat mengamati William dengan baik, jadi bisa dihitung, mestinya sudah lebih dari dua tahun mereka tidak bertemu. Selama lebih dari dua tahun, cukup bagi seorang anak kecil untuk kehilangan perasaan.

Victoria Gong tersenyum, dan bertanya: “William, kamu tidak mungkin tidak kenal dengan tante?” Dia mencoba menarik perhatian William dengan kata-kata yang konyol, tetapi William masih menundukkan kepala.

“William, bisakah kamu melihatku?” Tanya Victoria Gong dengan berusaha selembut mungkin.

Sepertinya dia mendengarkannya, pada saat ini, perlahan-lahan William menganggak kepala dan menatap Victoria Gong.

Victoria Gong tersenyum, dan berkata: “Begitu lebih baik.” Sambil mengatakan tangannya mengulur dan menyentuh kepala William dan William tidak menghindar.

Dia mengambil kesempatan, untuk duduk lebih dekat, dan bertanya: “William bisakah memberitahukan kepada bibi, mengapa kamu membenci Joe?”

“Tidak apa-apa.” William berkata dengan lembut.

Meskipun dunia anak-anak sangat polos, tetapi tidak mungkin sesuka hati membenci orang lain, apalagi orang itu masih seorang bayi.

Victoria Gong tersenyum, dan berkata: “Tante menyukai William, karena aku yakin William sangat pengertian, juga berperilaku sangat baik, tenang dan tidak begitu nakal.”

Tampaknya William hanya mendengar kalimat yang di depan, dan bertanya: “Tante benar-benar menyukaiku?”

Victoria Gong mengangguk-anggukkan kepala.

“Tetapi mengapa tante pergi begitu lama? Kadang William ingin mencarimu, tetapi tidak menemukannya.” Kata William dengan wajah penuh kehilangan.

Victoria Gong dapat membayangakn adegan itu, dia tidak berdaya, apalagi seorang anak kecil. Dia memeluk William dan berkata: “Maaf William, tante amnesia untuk sementara waktu, juga tidak siapa aku, juga tidak tahu aku tinggal dimana, jadi tidak bisa mencari William.”

William melihat Victoria Gong, tidak bisa mengerti kata ‘amnesia’ dan bertanya: “Apa artinya?”

“Pokoknya William harus tahu, bukan dengan sengaja tante untuk tidak datang mencari William, itu saja.” Kata Victoria Gong dengan tersenyum.

William mengangguk-anggukkan kepala, seperti mengerti.

Pada saat ini, tampaknya Victoria Gong sudah mengerti sedikit, mungkin dalam dua tahun ini, tidak mempunyai ibu, hanya mempunyai seorang nenek, cinta yang dirasakan William terlalu sedikit, dia bertanya: “William, apakah kadang-kadang bisa merindukan ibu?”

William mengangguk-anggukkan kepala, meskipun Elizabeth tidak begitu baik terhadapnya, tetapi bagaimanapun adalah ibunya sendiri, dan sandaran untuk dirinya sendiri, detik berikutnya, air matanya menetes keluar.

Melihat itu Victoria Gong sangat tertekan. Dia berkata sambil menyeka air mata William, dan berkata: “William, bukankah kamu masih mempunyai nenek dan tante? Kami akan baik terhadapmu.”

“Tapi,” William berkata dengan tersedak, dan berkata: “Kamu dan nenek menyukai Joe, tidak menyukaiku.”

Ternyata inilah inti kebencian William terhadap Joe.

Victoria Gong memandang William, dan berkata: “William, kita dapat menyukai banyak orang, aku dan nenek selain menyukai Joe, juga menyukaimu.”

“Tetapi, aku tidak sengaja telah melakukan kesalahan kemarin, dan nenek menyalahiku.” Kata William, semakin dikatakan hatinya semakin sedih, dan air mata tidak bisa berhenti.

Victoria Gong merasa tertekan, dan bertanya: “Jadi William benar-benar tidak sengaja kemarin?”

William menganggukan kepala dengan cepat.

Victoria Gong dengan tersenyum sedikit berkata: “Baiklah, kami telah salah menyalahkanmu, tante meminta maaf kepadamu, apakah kamu menerimanya?”

William hanya melihat Victoria Gong, dan tidak tahu harus menjawab apa.

Victoria Gong mengaitkan bibir, dan berkata: “William, kamu harus tahu, kami meninggalkanmu di rumah karena kami menyukaimu, mencintaimu, kita adalah satu keluarga, dan kami akan memperlakukanmu dengan baik. Mungkin karena kehadiran Joe membuat kami mengabaikanmu, tetapi tante janji bahwa tidak akan mengabaikanmu lagi, baikkah?”

William mengedipkan mata, dan air mata sudah tidak menetes lagi, bertanya dengan nada anak-anak: “Tante, bisakah kamu menjadi ibuku?”

“Tante, bisakah kamu menjadi ibuku?”

Kembali ke kamar tidur, pikiran Victoria Gong masih dihantui kata-kata itu. Dia ingin menjawab dengan terus terang, tetapi tidak tahu kenapa ada suatu penyesalan di pikirannya

“Apakah karena aku tidak bisa melepaskan masalah Elizabeth?” Victoria Gong bergumam. Bagaimanapun, Elizabeth bersama Erick Chen telah membunuh anaknya, jadi masih belum dapat melepaskannya?

Pada saat ini, Wallace Mo sedang melihat Dingding, melihat Victoria Gong seperti banyak pikiran, dia bertanya: “Victoria, ada apa denganmu?”

Victoria Gong bergumam, dan duduk di sebelah Wallace Mo dan memegang lengannya. Apakah harus mengadopsi William, Wallace Mo pasti orang pertama yang akan menolaknya.

“Ada apa denganmu?” Wallace Mo bertanya lagi dengan lembut.

Victoria Gong mendongakkan kepalanya sedikit, memandang William, dan berkata: “Aku baru saja pergi menemui William.”

“Apa yang dikatakannya?” Wajah Wallace Mo tenang.

Kata Victoria Gong: “Dia mengatakan bahwa membenci Joe, dan dia merasakan bahwa kita telah memberikan lebih banyak kasih sayang kepada Joe dan mengabaikannya. Aku berpikir apa yang dikatakannya memang benar dan tidak salah. Elizabeth tidak berada di sisinya, hanya kita yang dapat diandalkannya, tetapi selama ini, kita tidak terlalu peduli kepadanya. Bukankah yang diinginkan anak kecil adalah perhatian dan cinta dari orangtua?”

Wallace Mo mendengar kata-kata itu dengan wajah yang tenang dan tidak berbicara. Meskipun William tinggal di rumah Mo, tetapi dalam dua tahun lebih, dia tidak begitu sering ketemu William.

“Meskipun William memiliki cinta dari neneknya, tetapi kehilangan ayah dan ibu, bukankah itu tidak baik?” Dengan ragu-ragu Victoria Gong pendapat Wallace Mo

Wallace Mo memandang Victoria Gong dan berkata: “Victoria, lupakan pikiran yang ada di hatimu.”

“Tidak bisa dilupakan.” Kata Victoria Gong. Sejak William mengatakannya, dia tahu bahwa topik ini tidak mudah dilewati.

Wallace Mo berkata sambil memegang tangan Victoria Gong: “Victoria, aku tidak akan setuju."

“Aku tahu, tetapi bisakah kita mencoba untuk menerimanya?! Dalam dua tahun ini, bukankah kamu menyuruhnya tinggal di rumah Mo?” Kata Victoria Gong.

“Bagaimana ini bisa sama?” Kata Wallace Mo, “Menyuruhnya tinggal, karena ibu tidak bisa merelakannya.”

“Oleh karena itu, sekarang kita juga boleh mengadopsinya, membiarkan dia mengganti nama keluarga menjadi Mo.” Kata Victoria Gong.

Wallace Mo dengan tidak berdaya, bertanya: “Victoria, apakah kamu sudah melupakan Elizabeth?” Sebenarnya dia tidak ingin menyebut orang ini di depan Victoria Gong, tetapi sekarang tidak ada pilihan selain menyebutnya.

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu