Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 270 Mengapa Kesal? (1)

Victoria tersenyum pahit, dia memejamkan mata, sepertinya ingin melupakan di mana tubuhnya. Hatinya tampak berkeliaran di seluruh dunia, tetapi dia tidak bisa menemukan tempat tinggal.

...

Pukul setengah enam, ketika Wallace kembali, dia melihat Victoria berbaring di sofa. Dia mengerutkan kening dan berjalan kea rah Victoria.

"Kenapa kamu berbaring di sini?" Tanya Wallace lembut, dengan mata penuh kelembutan menatap Victoria.

Victoria melihat wajah yang ada di hadapannya dan merasa bahwa wajah di depannya begitu tidak nyata. Dia mengulurkan tangannya dan menyentuh pipi Wallace dan berkata, "Apakah kamu benar-benar Wallace?" Sepanjang sore, Victoria dalam kondisi tidak sehat.

Wallace memandang Victoria dan meraih tangan Victoria, Wallace tersenyum dan berkata, "Ya, aku benar-benar Wallace."

Victoria dapat merasakan suhu telapak tangan Wallace, serta kumis di pipinya. Victoria tersadar dan detik berikutnya, dia menarik tangannya. Victoria ingin menopang tubuhnya tetapi dia tidak bisa memakai kekuatannya. Dia merasa mati rasa.

Ketika Wallace melihat ini, dia menopang Victoria dan bertanya, "Di mana yang tidak nyaman?"

Victoria menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kamu sudah pulang kerja. Sepertinya aku sudah berbaring di sini beberapa jam. Tidak heran punggungku sakit." Victoria tidak memandang Wallace, seolah dia berbicara sendiri.

Wallace terkejut dan bertanya, "Kamu sudah beberapa jam berbaring di sini?”

Victoria mengangguk dan seperti tidak ingin berbicara. Wallace agak bingung, seingatnya, Victoria tidak mungkin berbaring di sini terus menerus, kecuali ada pikiran yang mengganggunya. Pikirankah? Ibu Mo? Atau Elizabeth?

"Victoria, apakah ibu mencarimu?" Wallace bertanya, mungkin Ibu Mo bersikap tidak baik kepada Victoria, sehingga Victoria menjadi seperti ini.

Victoria menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak."

"Elizabeth?"

"Tidak." Victoria masih menggelengkan kepalanya. Sebelumnya, dia mengatakannya sendiri, tetapi sekarang, dia tidak ingin mengatakan sepatah kata pun.

Wallace ingin bertanya apa lagi, tetapi melihat Victoria yang tidak ingin mengatakannya, dia menghapuskan niatnya. Ketika Wallace melihat Victoria memukuli bahunya, Wallace memegang tangan Victoria dan mulai memijat bahu Victoria.

"Victoria, lain kali jangan berbaring sepert ini, kamu bisa dengan mudah kedinginan, dan itu tidak baik untuk bayimu." Wallace berkata dengan lembut.

Lain kali? Bayi?

Hati Victoria terasa masam. Namun dia tetap menjawab dengan lembut, "Oke."

Dalam sepuluh menit berikutnya, tak satu pun dari mereka berbicara lagi, seperti sepasang kekasih yang tidak berbicara dan sedang melakukan hal-hal yang umum.

"Wallace。" Victoria tiba-tiba membuka mulut.

Kata "Wallace" ini membuat Wallace sedikit terkejut. Sejak Victoria kembali, dia sepertinya tidak menyebut dirinya seperti itu. Dia tersenyum dan bertanya, "Ada apa?"

"Malam ini kita makan di rumah ayahku saja, ya? Aku sudah lama tidak bertemu dengannya," Victoria berkata. Suatu sore, dia tidak tahu apa yang dia pikirkan, namun dia ingat satu hal, yaitu dia ingin pergi ke tempat Charles Gong dan makan di sana.

Ke mana pun Victoria ingin pergi, Wallace pasti setuju, "Oke."

"Kalau begitu, tunggu aku selesai mengganti baju, barulah kita pergi." Setelah itu, Victoria berdiri dan berjalan ke kamar.

Apa yang dirasakan oleh Wallace? Sebelumnya, dia tidak tahu apa itu kepuasan. Karena hal seperti itu terjadi, dia tahu bahwa selama Victoria ada di sana, dia akan puas, dan waktu akan memberinya lebih banyak kesempatan untuk bertemu Victoria. Sama seperti sekarang, dia dan Victoria pergi ke rumah ayah mertua mereka untuk makan malam.

Victoria mengganti pakaiannya dan mereka pergi bersama. Setengah jam kemudian, mereka tiba di istana.

"Ayah." Victoria dan Wallace berteriak bersama.

Charles Gong, yang sedang membaca koran, mendengar suara ini dan dengan cepat mengangkat kepalanya, melihat Victoria dan Wallace berdiri di sampingnya, dia tersenyum dan berkata, "Kalian datang."

"Ya, kami datang untuk menjengukmu." Victoria tersenyum dan duduk di samping Charles Gong.

Charles Gong menatap Victoria, menatap Wallace, dan memberi isyarat Wallace untuk duduk.

"Victoria, waktu aku pergi menemuimu di rumah sakit hari itu, perawat berkata bahwa kamu sudah keluar dari rumah sakit. Kenapa kamu tidak memberi tahu ayah tentang hal ini?” Charles Gong mengeluh. Sebagai seorang ayah, dia tidak bisa merawat putrinya sendiri. Terkadang dia sangat tidak puas.

Victoria mengulum bibirnya dan berkata, "Aku baik-baik saja. Aku hanya tidak ingin ayah khawatir. Lagi pula, Berly merawatku dengan baik."

Wallace tertegun. Pada hari-hari yang paling sulit, Victoria hanya ditemani oleh Berly saja. Hal ini membuat Wallace semakin merasa bersalah.

Wajah Charles Gong terlihat khawatir, berkata, "Dasar anak ini, tidak memberitahu ayah apapun yang terjadi.”

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu